Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengertian Serta Perbedaan Surah Makkiyah Dan Madaniyyah Ummi Humairah; Raisa Azyana; Salsabila Azzahra
AL-KARIM: Journal of Islamic and Educational Research Vol. 2 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembahasan ini mengangkat konsep Makkiyah dan Madaniyyah dalam konteks Al-Qur'an dalam sebuah kajian teori yang melatar belakang turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Ayat Al-Qur’an yang turun dapat diklarifikasikan dalam Makkiyyah yaitu kelompok ayat-ayat yang berdasarkan secara geografis dan histori di Makkah dan Madinah adalah sekumpulan ayat yang turun di Makkah maupun di Madinah. Artikel ini menggunakan metode penelitian deskripsi dengan studi literatur. hasil tulisan ini menjelaskan tentang 1). Pengertian makkiyyah dan madaniyyah, 2). Ciri-ciri makkiyyah dan madaniyyah, 3). Teori makkiyyah dan madaniyah, 4). Manfaat mengetahui makkiyyah dan madaniyyah.
Penyusunan Dan Pelaksanaan Tes dan Non-Tes Cut Mufti Hanifa; Dina Mardiah Aza; Elfita Arianti; Nur Samsia Harahap; Raisa Azyana; Tasya Amanda; Dwi Meutia Hasni
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2024): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i2.3134

Abstract

Penelitian ini membahas konsep, penyusunan, dan pelaksanaan tes serta non-tes dalam evaluasi pembelajaran sebagai bagian penting dari sistem pendidikan. Tes didefinisikan sebagai alat pengukuran kuantitatif yang dirancang untuk menilai aspek tertentu dari hasil belajar siswa, seperti kemampuan kognitif dan keterampilan motorik, melalui serangkaian soal yang memiliki jawaban benar atau salah. Sebaliknya, non-tes mencakup teknik evaluasi kualitatif, seperti observasi, wawancara, portofolio, dan angket, yang bertujuan untuk mengukur aspek sosial, emosional, dan motivasional yang tidak dapat diukur secara kuantitatif. Penelitian menggunakan metode library research, yakni pengumpulan data dari literatur, buku, dan jurnal akademik untuk merumuskan langkah-langkah penyusunan tes dan non-tes. Tahapan dalam penyusunan tes meliputi penentuan tujuan, pemilihan materi, penentuan jenis tes, pembuatan kisi-kisi, penulisan soal, uji coba, dan analisis hasil. Sedangkan dalam penyusunan non-tes, langkah-langkah mencakup perancangan instrumen berbasis observasi, wawancara, atau kuesioner untuk menggali data yang mendalam. Artikel ini juga menguraikan teknik pelaksanaan tes yang terbagi menjadi tes tertulis, lisan, dan perbuatan. Setiap jenis tes membutuhkan strategi khusus, mulai dari pengaturan ruang ujian hingga pengawasan agar objektivitas dan keadilan terjaga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi tes dan non-tes memberikan gambaran menyeluruh tentang kemampuan dan potensi siswa. Implikasi dari penelitian ini adalah penyediaan panduan praktis bagi pendidik dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran yang efektif, adil, dan menyeluruh.  
Implementing Asset-Based Community Development (ABCD) Approach in Enhancing Qur'anic Literacy Through Tahsin Learning at Gampong Meunasah, Bireuen, Aceh: a Community-Based Participatory Action Research Dona, Syahri Ramadona; Sukma Widya Puspita; Nurul; Raisa Azyana; Rahmawita; Syahfitri Arika; Riza Maulida
As-sunnah: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): AL-ARKHABiiL: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : ASSUNNAH PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/jpm_assunnah.v5i2.1061

Abstract

The Qur'an, as Allah's final revelation, serves as the primary source of guidance for Muslims, necessitating proper recitation and understanding for authentic spiritual connection. This study examines the implementation of Asset-Based Community Development (ABCD) approach in enhancing Qur'anic literacy through tahsin learning at Gampong Meunasah, Bireuen, Aceh. The research addresses the critical challenge of inadequate Qur'anic reading proficiency in rural Muslim communities, where 68% of residents demonstrated below-standard tajwid comprehension and 74% lacked consistent access to structured religious education. Employing Community-Based Participatory Action Research (CBPAR) methodology, this study engaged 127 participants across three age groups in a comprehensive 45-day program integrating tahsin, tahfidz, tadabbur, and basic Arabic instruction. The ABCD framework identified and mobilized local assets including the Komunitas Muslimah Wahda Al-Islamiyah, existing religious infrastructure, and intergenerational knowledge transfer mechanisms. Quantitative findings revealed significant improvements: tajwid accuracy increased from 42.3% to 87.6% (p<0.001), Qur'anic memorization capacity expanded by 73%, and comprehension scores improved from M=3.2 to M=4.8 (SD=0.67). Qualitative analysis demonstrated transformative impacts on spiritual identity, social cohesion, and community learning culture. The integration of Maqasid Shariah principles manifested through achievements in hifz ad-din (preservation of religion) via enhanced scriptural access, hifz al-'aql (preservation of intellect) through cognitive development, and hifz al-ijtima'i (preservation of social bonds) via strengthened ukhuwah Islamiyah. The program's sustainability was ensured through local facilitator training, module development, and institutional partnerships. This research contributes an innovative model for community-driven Islamic education that balances authenticity with accessibility, tradition with transformation, demonstrating how rural communities can leverage existing assets to create sustainable religious learning ecosystems.