Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Pendapatan Asli Daerah Untuk Mengukur Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Bandung Barat Fahriza, Muhammad; Riswati, Riswati
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol 10 No 2 (2023): JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik)
Publisher : Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jekp.v10i2.3732

Abstract

Otonomi daerah memberikan wewenang kepada daerah untuk mengurus dan mengatur pemerintahannya secara mandiri, khususnya dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah. Kemampuan daerah dalam mengelola keuangan akan mempengaruhi tingkat kemandirian daerah tersebut. Oleh sebab itu, dibutuhkan analisis terhadap Pendapatan Asli Daerah yang menggunakan Rasio Derajat Desentralisasi, Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah, Rasio Kemandirian Keuangan Daerah serta Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah untuk dapat mengukur tingkat kemandirian keuangan daerah Kabupaten Bandung Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kemandirian keuangan daerah Kabupaten Bandung Barat dan mengetahui faktor penghambat peningkatan kemandirian keuangan daerah serta upaya dalam mengatasinya. Penelitian ini disusun menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif serta kerangka berpikir induktif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur terhadap enam orang pada bidang pengelolaan pendapatan daerah dan dokumentasi atas Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Bandung Barat tahun 2018-2021. Hasil analisis terhadap Pendapatan Asli Daerah menunjukkan bahwa dalam empat tahun terakhir Kabupaten Bandung Barat memiliki Derajat Desentralisasi yang kurang baik dengan rasio sebesar 18,07%, Ketergantungan Keuangan Daerah yang sangat tinggi dengan rasio sebesar 75,36%, Kemandirian Keuangan daerah yang sangat rendah disertai pola hubungan instruktif dengan rasio sebesar 23,95%, serta Efektivitas Pendapatan Asli Daerah yang cukup efektif dengan rasio sebesar 99,98%. Kabupaten Bandung Barat belum mandiri dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerahnya. Hal ini disebabkan oleh jumlah perolehan Pendapatan Asli Daerah yang masih rendah, database pajak daerah yang belum mutkahir serta kesadaran dan kepatuhan wajib pajak yang masih rendah. Upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat untuk mengatasi hal-hal tersebut adalah dengan melakukan digitalisasi, pengadaan fasilitas dalam pemungutan pajak daerah, melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap database pajak daerah, menyelenggarakan sosialisasi dan kerja sama dengan Kejaksaan Negeri. Kata kunci: Kemandirian Keuangan Daerah; Pendapatan Asli Daerah.
Peran Pendidikan dan Penguasaan Teknologi terhadap Permintaan Layanan Finansial di Indonesia Fahriza, Muhammad; Marta, Joan
Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan (Maret 2025)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkep.v7i1.17254

Abstract

This study aims to determine the role of education and mastery of technology on the demand for financial services in Indonesia. This study uses secondary data sourced from the 2020 National Socio-Economic Survey (SUSENAS) through the Central Statistics Agency (BPS). The unit of analysis used is households spread across 34 provinces in Indonesia with a sample size of 334,229 households. This study uses a quantitative research design using a data analysis method is logistic regression analysis using the odd ratio equation and using the marginal effect as the average value/change, with hypothesis testing (G test and Z test), using data processing using Stata-14. The results of this study indicate that the role of education has a positive and significant effect on the demand for financial services in Indonesia. mastery of technology has a positive and significant effect on the demand for financial services in Indonesia. The findings of this study are that household demographic and geographic factors, such as gender, age, employment status, per capita expenditure, place of residence, and area of residence, show varying results in their influence on different financial services.
Peran Pendidikan dan Penguasaan Teknologi terhadap Permintaan Layanan Finansial di Indonesia Fahriza, Muhammad; Marta, Joan
Media Riset Ekonomi Pembangunan (MedREP) Vol. 2 No. 2 (2025): MedREP: Volume 2, No. 2, Juni 2025
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the role of education and mastery of technology on the demand for financial services in Indonesia. This study uses secondary data sourced from the 2020 National Socio-Economic Survey (SUSENAS) through the Central Statistics Agency (BPS). The unit of analysis used is households spread across 34 provinces in Indonesia with a sample size of 334,229 households. This study uses a quantitative research design using a data analysis method is logistic regression analysis using the odd ratio equation and using the marginal effect as the average value/change, with hypothesis testing (G test and Z test), using data processing using Stata-14. The results of this study indicate that the role of education has a positive and significant effect on the demand for financial services in Indonesia. mastery of technology has a positive and significant effect on the demand for financial services in Indonesia. The findings of this study are that household demographic and geographic factors, such as gender, age, employment status, per capita expenditure, place of residence, and area of ​​residence, show varying results in their influence on different financial services
Presupposition in Kamala Harris’ Statements in the 2024 United States Presidential Debate Fahriza, Muhammad; Ruminda, Ruminda; Wardoyo, Cipto
Journal of English Language and Education Vol 10, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jele.v10i3.846

Abstract

Debate is basically an exchange of opinions on a subject by giving reasons to defend each other's ideas. In the election context, debates are often related to social, political, and economic issues to gain audience votes. The purpose of this study is to explore what presuppositions were used by Harris in the 2024 U.S. presidential debate. The researcher used a qualitative methodology and presented the results descriptively. The results found that there were 16 existential, 45 factive, 8 lexical, 5 structural, 3 non-factive, and 0 counter-factual presuppositions. Based on these findings, the researcher concludes that Harris, in the debate against Trump, used concrete sentences that contain facts. This shows that Harris influenced the audience using assumptions that could not be directly refuted by the voters.
Karakteristik Pasien Penyakit Jantung Koroner yang Menjalani Bedah Pintas Arteri Koroner di Medan 2022 Fahriza, Muhammad; Siregar, Yasmine Fitrina
SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal Vol. 5 No. 2 (2024): SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/scripta.v5i2.15013

Abstract

Background: Coronary Heart Disease (CHD), the leading global cause of death, stems from artery constriction due to fat deposition and vessel stiffness, leading to insufficient blood flow to the heart muscles. Despite numerous studies on CHD characteristics, none reflect the latest data specific to North Sumatra, contributing to 32% of global deaths. Objective: To describe the characteristics of CHD patient that underwent coronary artery bypass graft (CABG) in 2022 at RSUP Haji Adam Malik Medan. Methods: This descriptive research with cross-sectional design was done to CHD patients that underwent CABG operation with total sampling technique and used medical record data that was taken and grouped to characteristics before, during, and after the surgery. Results: Out of 48 complete medical records, majority of patients are in the age range of 48-65 years old (73%), male gender (85.4%), hypertension and/or type 2 diabetes patient (70.9%), abnormal lipid profile (93.8%), operation duration 240309 minutes (66.7%), normal ejection fraction (56.3%), in use of cardiopulmonary bypass machine (on pump) during operation (54.2%), CPB time 118-159 minutes (53.8%), Aox time 59-88 minutes (50%), in use of 3 grafts (56.3%), normal kidney function after the operation (83.3%), abnormal routine blood profile (53.88%), and without complications (66.7%). Conclusion: In this study, the average age of patients was 56, mostly male, with abnormal lipid profiles. The prevalent comorbidities were hypertension and/or type 2 diabetes. Operations averaged 284.75 minutes, using 3 grafts, with 43.7% having lowered ejection fraction. Arrhythmia was the most common postoperative complication. Keyword: CABG, Characteristics, CHD Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK), penyebab utama kematian global, disebabkan oleh penumpukan lemak dan/atau kekakuan pembuluh darah, mengurangi perfusi otot jantung dan menyumbang 32% angka kematian dunia. Banyak penelitian karakteristik pasien PJK, tetapi kurangnya data terbaru karakteristik PJK di Sumatera Utara menjadi perhatian. Tujuan: Untuk mendeskripsikan karakteristik pasien PJK yang menjalani bedah pintas arteri koroner pada tahun 2022 di RSUP Haji Adam Malik Medan. Metode: Penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional ini dilakukan pada pasien PJK yang menjalani operasi bedah pintas arteri koroner (BPAK) dengan teknik total sampling serta menggunakan data rekam medis yang diambil dan dikelompokkan menjadi karakteristik sebelum, selama, dan setelah operasi. Hasil: Dari 48 rekam medis lengkap, pasien paling banyak pada kelompok usia 48-65 tahun (73%), jenis kelamin laki-laki (85,4%), penderita hipertensi dan/atau DM tipe 2 (70,9%), profil lipid abnormal (93,8%), durasi operasi 240-309 menit (66,7%), fraksi ejeksi normal (56,3%), menggunakan mesin jantung paru (on pump) selama operasi (54,2%), CPB time 118-159 menit (53,8%), Aox time 5988 menit (50%), menggunakan 3 graft (56,3%), fungsi ginjal normal paska bedah (83,3%), profil darah rutin abnormal (58,33%), dan tidak mengalami komplikasi (66,7%). Kesimpulan: Pasien penelitian ini rata-rata berusia 56 tahun, didominasi oleh laki- laki, mayoritas memiliki profil lipid abnormal, dengan komorbid terbanyak adalah hipertensi dan/atau DM tipe 2. Mayoritas pasien tidak mengalami komplikasi paska pembedahan. Komplikasi tersering adalah aritmia. Kata Kunci: BPAK, Karakteristik, PJK
Analisis Pendapatan Asli Daerah Untuk Mengukur Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Bandung Barat Fahriza, Muhammad; Riswati, Riswati
JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik) Vol. 10 No. 2 (2023): JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik)
Publisher : Fakultas Manajemen Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jekp.v10i2.3732

Abstract

Otonomi daerah memberikan wewenang kepada daerah untuk mengurus dan mengatur pemerintahannya secara mandiri, khususnya dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah. Kemampuan daerah dalam mengelola keuangan akan mempengaruhi tingkat kemandirian daerah tersebut. Oleh sebab itu, dibutuhkan analisis terhadap Pendapatan Asli Daerah yang menggunakan Rasio Derajat Desentralisasi, Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah, Rasio Kemandirian Keuangan Daerah serta Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah untuk dapat mengukur tingkat kemandirian keuangan daerah Kabupaten Bandung Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kemandirian keuangan daerah Kabupaten Bandung Barat dan mengetahui faktor penghambat peningkatan kemandirian keuangan daerah serta upaya dalam mengatasinya. Penelitian ini disusun menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif serta kerangka berpikir induktif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur terhadap enam orang pada bidang pengelolaan pendapatan daerah dan dokumentasi atas Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Bandung Barat tahun 2018-2021. Hasil analisis terhadap Pendapatan Asli Daerah menunjukkan bahwa dalam empat tahun terakhir Kabupaten Bandung Barat memiliki Derajat Desentralisasi yang kurang baik dengan rasio sebesar 18,07%, Ketergantungan Keuangan Daerah yang sangat tinggi dengan rasio sebesar 75,36%, Kemandirian Keuangan daerah yang sangat rendah disertai pola hubungan instruktif dengan rasio sebesar 23,95%, serta Efektivitas Pendapatan Asli Daerah yang cukup efektif dengan rasio sebesar 99,98%. Kabupaten Bandung Barat belum mandiri dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerahnya. Hal ini disebabkan oleh jumlah perolehan Pendapatan Asli Daerah yang masih rendah, database pajak daerah yang belum mutkahir serta kesadaran dan kepatuhan wajib pajak yang masih rendah. Upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat untuk mengatasi hal-hal tersebut adalah dengan melakukan digitalisasi, pengadaan fasilitas dalam pemungutan pajak daerah, melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap database pajak daerah, menyelenggarakan sosialisasi dan kerja sama dengan Kejaksaan Negeri. Kata kunci: Kemandirian Keuangan Daerah; Pendapatan Asli Daerah.