Pendahuluan: ICU (Intensive Care Unit) merupakan unit pelayanan yang dirancang khusus untuk menangani pasien dengan kondisi kritis pasca operasi. Pemantauan intensif di ICU menjadi penting untuk pasien yang menjalani laparotomi, mengingat risiko tinggi komplikasi dan mortalitas. Tujuan penelitian: untuk mengevaluasi karakteristik pasien pasca operasi yang dirawat di ICU RSUD M. Natsir Solok sepanjang tahun 2023, dengan fokus pada diagnosis utama, distribusi berdasarkan jenis kelamin dan usia, serta outcome pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan dari seluruh pasien post operasi yang dirawat di ICU RSUD M. Natsir Solok selama periode 1 Januari hingga 31 Desember 2023. Analisis dilakukan terhadap 60 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, dengan fokus pada diagnosis post operasi, jenis kelamin, usia, dan outcome pasien.Hasil: Dari 60 pasien yang diteliti, mayoritas (43 pasien) memiliki diagnosis post laparotomy, dengan peritonitis sebagai indikasi paling umum. Distribusi jenis kelamin menunjukkan lebih banyak pasien perempuan (33 pasien) dibandingkan laki-laki (27 pasien). Sebagian besar pasien berusia di atas 40 tahun (40 pasien). Dari sisi outcome, 49 pasien berhasil selamat dan dipindahkan ke perawatan biasa setelah dirawat di ICU, sementara 11 pasien meninggal dunia. Kesimpulan: Mayoritas pasien post operasi yang dirawat di ICU RSUD M. Natsir Solok menjalani laparotomi, terutama karena peritonitis. Tingginya angka kasus peritonitis menekankan pentingnya deteksi dini dan intervensi cepat. Pasien yang lebih tua dan perempuan lebih berisiko mengalami komplikasi, yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan perawatan. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas perawatan di ICU, terutama dalam hal pemantauan intensif dan penanganan komorbiditas, sangat penting untuk meningkatkan outcome pasien.