Pangan siap saji merupakan istilah makanan yang dapat disiapkan dengan cepat dan tidak perlu menunggu proses pemasakan yang lama. Makanan tersebut secara umum mudah didapatkan dan tersedia di supermarket, restoran dan sejenisnya, atau usaha jasaboga. Permasalahan yang dihadapi adalah bahan pangan tersebut sudah tersimpan lama di prizer yang secara otomatis menggunakan bahan pengawet. Bahan tersebut yang berbahaya bagi tubuh apabila dalam jangka waktu yang lama dikonsumsi oleh anak-anak. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memperkenalkan kepada masyarakat inovasi teknologi tentang diversifikasi produk olahan daging itik menjadi pangan siap saji yang langsung bisa dikonsumsi dengan tidak menggunakan bahan pengawet dan dapat disimpan dalam bentuk beku di frizer. Metode yang digunakan adalah pendidikan dan pelatihan yang dilakukan sebagai usaha untuk meningkatkan skill Sumber Daya Manusia (SDM). Jenis pangan siap saji yang diproduksi adalah nugget dan sempol berbahan dasar daging itik. Tahapan pelaksanaan yaitu memperkenalkan peralatan dan bahan yang digunakan, proses pengolahan daging itik sebagai bahan dasar, pencampuran bahan lain sesuai produk target yang dibuat yaitu nugget dan sempol, yang selanjutnya dilakukan uji kesukaan (organoleptik) dari produk yang dihasilkan, dengan menggunakan panelis dari peserta pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat sasaran (peserta pelatihan) dapat mengadopsi inovasi yang telah diberikan dan 100% menyukai produk olahan daging itik dalam bentuk nugget dan sempol. Peserta pelatihan dari tingkat kelurahan dan ibu-ibu PKK sangat antusias dalam mengikuti kegiatan diversifikasi produk olahan daging itik menjadi pangan siap saji (nugget dan sempol) dan berharap kegiatan yang sama dilakukan secara terprogram di Kelurahan Layana. Kesimpulan dari hasil kegiatan pengabdian ini bahwa masyarakat sasaran dapat melakukan pengolahan diversifikasi produk daging itik menjadi pangan siap saji nugget dan sempol dan inovasi teknologi dari perguruan tinggi mendapat respon yang baik dari mitra sasaran.