Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identification of Synthetic Dyes Red Syrup Beverage Products at Local City of Makasar with Thin Layer Chromatography Methode and Visible Spectrophotometry Roddu, Ajeng Kurniati; Baharuddin, Suherman; Anggrainy, Holinda
Journal of World Future Medicine, Health and Nursing Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Daarut Thufulah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70177/health.v2i1.726

Abstract

Colorants are known to be food additives as ordinary colors and artificial colors, which when added or applied to food can give or further develop variety. As a shade of food or water, including carotene, rivoflavin, cobalamin, caramel, chlorophyll, myoglobin, hemoglobin, anthocyanins, flavonoids, quinones, and xanthones. To distinguish the red color produced in Makassar's homemade sweetened water by using the techniques of minimum base chromatography and visible light spectrophutometry and to determine the suitability of the color used with the Indonesian Population Guidelines Order 033 Period 2012 concerning food additives. Techniques: This kind of exploration uses a logical graphic strategy (perception of the research center) which means to get a picture of the utilization of a food additive, specifically the processed red color as a shade in water private-made sweeteners circulating in the Makassar section market. A sample of privately made sweeteners from the Makassar section tested positive for manufactured red color Carmoisine, which is an engineered shading agent allowed in food. The level of Carmoisine in the sweetener testing was 36.31 mg. kg, this indicates that the color level of Carmoisine meets the requirements specified in the Population and Safety Guidelines of the Republic of Indonesia, Order 033 Period 2012, which is 70 mg.kg.
Karakterisasi Pemeriksaan Farmakognostik dan Penapisan Komponen Kimia Daun Gude (Cajanus cajan L.) Secara Kromatografi Lapis Tipis firawati, firawati; Holinda Anggrainy; Hasrida Hasrida
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 12 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v12i2.2024.710

Abstract

Tanaman Gude (Cajanus cajan L) tanaman alami yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit kuning (jaundice), sariawan, batuk, diare, gangguan perut, cacingan, dan batuk berdahak. Penelitian ini bertujuan mengenal morfologi, anatomi, organoleptis (farmakognostik) dan kandungan kimia daun Gude (Cajanus cajan L) dengan menggunakan metode maserasi dan penapisan komponen kimia secara kromatografi lapis tipis. Hasil penelitian bahwa bentuk morfologi daun Gude berbentuk lonjong dengan pangkal daun yang berbentuk jantung, berwarna hijau yang mengkilap dengan tulang daun yang menyirip. Anatomi daun Gude mempunyai fragmen penyusun yang umumnya ditemukan pada tumbuhan seperti epidermis atas, epidermis bawah, jaringan bunga karang, berkas pengangkut, hablur kristal oksalat, rambut penutup, berkas pembuluh, mesofil dengan tulang daun dan ditemukan karakteristik stomata tipe parasitik dimana jumlah sel tetangga dua, bidang persekutuan segaris dengan celah stomata. Serbuk kering daun Gude berbau khas lemah, tidak berasa dengan serbuk daun berwarna hijau coklat. Identifikasi  daun Gude dengan kromatografi lapis tipis, ektrak metanol diperoleh 7 noda, pada ekstrak dietileter diperoleh 6 noda, sedangkan ektrak n-butanol diperoleh 2 noda sehingga diperoleh kesimpulan bahwa daun Gude ini potensial karena mengandung banyak komponen kimia yang bisa digunakan sebagai bahan obat dalam pengobatan tradisional.
Uji Aktivitas Sediaan Gel Ekstrak Daun Keladi Tikus (Typhonium divaricatum (L). Dence.) Terhadap Staphylococcus aureus Anggrainy, Holinda; Firawati, Firawati
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 13 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v13i1.2025.748

Abstract

Penelitian telah dilakukan mengenai pengujian aktivitas sediaan gel ekstrak daun keladi tikus (Typhonium divaricatum (L). Dence.) terhadap Staphylococcus aureus yang tujuannya adalah untuk menilai efektivitas formulasi gel ekstrak daun keladi tikus dalam menekan proliferasi bakteri Staphylococcus aureus. Prosedur ekstraksi menggunakan etanol 96% dimaserasi, selanjutnya dibuat gel yang ditujukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Rata-rata diameter zona hambatan di konsentrasi 0,5% b/v ialah 14,16 mm; 1% b/v ialah 15,90 mm; dan 2% b/v ialah 16,11 mm yang mana konsentrasi inilah yang kontrol positif. Berdasarkan hasil ini, disimpulkan di konsentrasi 1% dan 2% zona hambatannya non signifikat dengan hasil dari kontrol positif.