Syah, Saprudin Padlil
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Pengajaran Jarak Jauh (PJJ) BIPA di Kazakstan dan Tajikistan Syah, Saprudin Padlil; Setiadi, Syamsi; Rohman, Saifur
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 9, No 1 (2024): VOLUME 9 NUMBER 1 MARCH 2024
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v9i1.5355

Abstract

Salah satu skema yang dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) pada 2020 adalah Pengajaran Jarak Jauh BIPA (PJJ BIPA). Melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nur Sultan, Badan Bahasa memberikan fasilitasi PJJ BIPA untuk Kazakstan dan Tajikistan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan strategi yang dilakukan oleh pengajar BIPA pada program PJJ BIPA di Kazakstan dan Tajikistan. Sumber data dari penelitian ini adalah rekaman PJJ BIPA di Kazakstan dan Tajikistan pada 24 April—31 Juli 2021, laporan pengajar, dan pengajarnya sendiri. Pengumpulan data dari penelitian ini dilakukan dengan mengombinasikan metode observasi, teknik catat, dan wawancara. Data dianalisis secara kualitatif deskriptif. Berdasarkan analisis diketahui bahwa strategi yang digunakan pengajar dalam PJJ BIPA di Kazakstan dan Tajikistan meliputi beberapa hal berikut 1) pendekatan yang digunakan pengajar adalah pendekatan berbasis teks. 2) Tahapan yang digunakan pengajarannya meliputi building knowledge of the field, modelling, joint construction, dan independent construction. 3) Metode yang digunakan adalah metode terjemahan, metode langsung, dan metode komunikatif. 4) PJJ BIPA dilaksanakan secara sinkronus dan asinkronus. 5) Media yang digunakan berupa media berbasis TIK seperti Padlet, Wordwall, LearningApps, Wheelofnames, dan Schoology serta permainan berbasis TIK. 6) Bahan ajar yang digunakan adalah Buku Sahabatku Indonesia tahun 2019 serta bahan ajar video dan audio.
ANALISIS WACANA KRITIS NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK: PENDEKATAN MODEL FAIRCLOUGH (Critical Discourse Analysis of Negeri di Ujung Tanduk Novel: Fairclough Model Approach) Syah, Saprudin Padlil; Ansoriyah, Siti; Rohman, Saifur
Kandai Vol 20, No 1 (2024): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jk.v20i1.6302

Abstract

A novel is a type of literary work created as an author's response to the context of his environment. This study aims to describe the textual level, the level of discourse practice, and the level of sociocultural practice in the Negeri di Ujung Tanduk Novel. This study used a descriptive qualitative approach. The source of data in this study is the novel Negeri di Ujung Tanduk by Tere Liye. The data obtained were analyzed using Fairclough's model of critical discourse analysis theory. Based on research, the following three things are known. First, the theme raised in this novel depicts power, ideology, and social norms in discourse. Second, based on the level of discourse practice, it is known that there is an interpretation of the text and context to the discourse. Third, based on the level of sociocultural practice, it is known that there is an external context that accompanies the discourse of the novel which includes three things, namely the situation dimension, the institutional dimension, and the social dimension.   Novel merupakan jenis karya sastra yang dibuat sebagai respons pengarang atas konteks lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan level tekstual, level praktik kewacanaan, dan level praktik sosiokultural pada novel Negeri di Ujung Tanduk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teori analisis wacana kritis model Fairclough. Berdasarkan penelitian diketahui tiga hal berikut. Pertama, yaitu tema yang diangkat dalam novel ini gambaran kekuasaan, ideologi, dan norma sosial dalam wacana. Kedua, berdasarkan level praktik kewacanaan diketahui adanya interpretasi teks dan konteks terhadap wacana. Ketiga, berdasarkan level praktik sosiokultural diketahui adanya konteks luar yang mengiringi wacana novel tersebut yang meliputi tiga hal, yaitu dimensi situasi, dimensi institusi, dan dimensi sosial. 
A Multimodal Critical Discourse Analysis on Political Speech by Presidential Candidate for the Republic of Indonesia 2024 Syah, Saprudin Padlil
SUAR BETANG Vol 19, No 1 (2024): June 2024
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v19i1.14721

Abstract

This research aims to explore the meaning behind the discourse of the political speeches of the 2024 presidential candidates: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, and Prabowo Subianto. This research uses Van Dijk's critical discourse analysis model, Anstey and Bull's semiotic system, and Kress and Leeuwen's visual grammar. Based on the research, it is known that (1) the speeches of Anies, Ganjar, and Prabowo have different themes based on macrostructure analysis; (2) in Anies, Ganjar, and Prabowo's political speeches, they use linguistic tools, both implied and explicit; (3) in their political speeches, Anies, Ganjar, and Prabowo used other semiotic sources in the form of multimodal, namely visual, audio, gesture, and spatial; (4) the speeches of the three candidates showed their knowledge of Indonesia, their opinions and attitudes towards Indonesia, and their ideology in their elections; and (5) the speeches of the three candidates show that they have extensive resources and access to the content of their speeches. AbstrakPenelitian ini bertujuan menggali makna di balik wacana pidato politik bakal calon presiden Republik Indonesia tahun 2024: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Penelitian ini menggunakan model analisis wacana kritis Van Dijk, sistem semiotik Anstey dan Bull, serta gramatika visual Kress dan Leeuwen. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa (1) pidato Anies, Ganjar, dan Prabowo mempunyai tema yang berbeda berdasarkan analisis struktur makro; (2) dalam pidato politik Anies, Ganjar, dan Prabowo menggunakan peranti kebahasaan, baik tersirat maupun tersurat; (3) dalam pidato politiknya, Anies, Ganjar, dan Prabowo menggunakan sumber semiotik lainnya yang berupa multimodal, yaitu visual, audio, gestur, dan spasial; (4) pidato ketiga capres tersebut menunjukkan pengetahuannya tentang Indonesia, opini dan sikapnya terhadap Indonesia, dan ideologinya dalam pencapresan mereka; dan (5) pidato ketiga capres menunjukkan bahwa mereka mempunyai sumber daya dan akses yang luas terhadap isi pidato mereka.
Hambatan Pembelajaran Bahasa Arab pada Jenjang SMA di Jawa Barat Syah, Saprudin Padlil
Indonesian Journal of Applied Linguistics Review Vol. 4 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Applied Linguistics Review
Publisher : Program Studi Magister Linguistik Terapan UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/ijalr.41.04

Abstract

Based on Government Regulation No. 4 of 2022, learning Arabic as a foreign language in high school is part of the mandate of Law No. 20 of 2003. In order to be relevant to the needs of the times, evaluation and development of the Arabic curriculum is a necessity. This study aims to identify barriers to learning Arabic in high schools so that they can be utilized by the government and related parties in developing the Arabic curriculum. This research uses a descriptive quantitative approach with the technique of distributing questionnaire instruments with a Likert scale. Respondents in this study were high school Arabic teachers in West Java. The data obtained were processed using SPPS. Based on the research, it is known that the obstacles in high school Arabic learning in West Java exist in eight factors with two classifications 1) rated significant on the factors of teaching materials (MA), teachers (G), curriculum (K), facilities (F), and teaching material sources (SB), with an average score of 2.55, 2.61, 2.71, 2.96, and 3.18; 2) rated very significant on the factors of students (S), teaching methods (MB), and government policies (KP) with an average score of 3.25, 3.29, and 3.46.
ANALISIS MULTIMODAL WACANA KRITIS REKLAME POLITIK BAKAL CALON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 2024 Syah, Saprudin Padlil; Syah, Abdul Jabbar Siddiq; Syah, Abdulloh Jalaluddin
Widyaparwa Vol 52, No 2 (2024)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/wdprw.v52i2.1422

Abstract

In 2023, the billboards of the three presidential candidates for the Republic of Indonesia in 2024 have spread in several regions in Indonesia. The billboard as a political discourse does not only show words or images, but also has a meaning behind it. This research aims to explore the meaning behind the political billboards of the 2024 presidential candidates: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, and Prabowo Subianto. This research uses descriptive qualitative method. The data in this study are political billboards of three 2024 presidential candidates of the Republic of Indonesia with online media data sources. The data is obtained through internet searches that have appeared since 2023 and analyzed with Fairclough's analysis through three stages, namely textual dimensions, analysis of discourse practices, and analysis of sociocultural practices which in the analysis of textual dimensions, this research will apply Anstey and Bull's multimodal analysis. Based on the research, it is known that the following conclusions can be formulated. First, the billboards of Anies, Ganjar, and Prabowo have different political meanings based on textual analysis, discourse practice analysis, and sociocultural practice analysis. Second, the Anies presidential billboard shows the implied ideology and power relations between Anies, the billboard maker, and supporting parties; the Ganjar presidential billboard also shows the implied ideology and power relations between Ganjar, the billboard maker, and supporting parties; the Prabowo presidential billboard also shows the implied ideology, but only shows the power relations between two parties, namely Prabowo and the billboard maker.Pada tahun 2023 reklame pencapresan tiga bakal calon presiden Republik Indonesia tahun 2024 sudah tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Reklame tersebut sebagai sebuah wacana politik tidak hanya memperlihatkan kata-kata atau gambar saja, tetapi juga mempunyai makna di baliknya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna di balik reklame politik bakal calon presiden Republik Indonesia tahun 2024: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah reklame politik tiga bakal calon presiden Republik Indonesia 2024 dengan sumber data media daring. Data didapat melalui pencarian di internet yang muncul sejak 2023 dan dianalisis dengan analisis Fairclough melalui tiga tahap, yaitu dimensi tekstual, analisis praktik kewacanaan, dan analisis praktik sosiokultural yang pada analisis dimensi tekstual, penelitian ini akan menerapkan analisis multimodal Anstey dan Bull. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa dapat dirumuskan simpulan sebagai berikut. Pertama, reklame pencapresan Anies, Ganjar, dan Prabowo mempunyai makna politik yang berbeda berdasarkan analisis tekstual, analisis praktik kewacanaan, dan analisis praktik sosiokultural. Kedua, pada reklame pencapresan Anies tersirat adanya ideologi dan relasi kuasa di antara Anies, pembuat reklame, dan partai pendukung; pada reklame pencapresan Ganjar tersirat adanya ideologi dan adanya relasi kuasa di antara Ganjar, pembuat reklame, dan partai pendukung; pada reklame pencapresan Prabowo pun tersirat adanya ideologi, tetapi hanya menunjukkan relasi kuasa antara dua pihak, yaitu Prabowo dan pembuat reklame.