Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENDAMPINGAN BELAJAR MEMBACA BAGI SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR WOLOOKA Pare, Prisko Yanuarius Djawaria; Wani, Bernabas; Bhoke, Wilibaldus; Tanggu, Pare Ariance; Ruba, Yunita Rufina; Lusi, Kezia Kresensia; Selo, Maria Kristina
Jurnal Citra Kuliah Kerja Nyata Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Citra Kuliah Kerja Nyata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jckkn.v1i1.2173

Abstract

Sekolah Dasar Inpres Wolooka merupakan salah satu sekolah di desa wolooka yang menjadi Pusat KKN Mahasiswa STKIP Citra Bakti tahun 2022. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa di kelas 1 SD Wolooka terlihat masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Siswa yang kesulitan mengidentifikasi kata-kata dan membaca dengan lambat memiliki pemahaman bacaan yang rendah, yang merupakan tanda lain dari kesulitan membaca. Untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu adanya bimbingan dari guru, orang tua, atau orang dewasa yang dekat dengan anak untuk memberikan bantuan dan pendampingan agar anak yang mengalami kesulitan membaca mendapatkan penanganan yang tepat. Kegiatan pendampingan ini bertujuan agar para siswa dapat mengalami peningkatan kemampuan membaca. Metode yang digunakan berupa pendampingan belajar secara langsung di sekolah yang dilakukan di luar jam pembelajaran. Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan selama 120 menit, pada setiap pembinaan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hasil dari kegiatan pendampingan membaca ini, banyak siswa mulai mengalami peningkatan kemampuan Membaca.
PENERAPAN ALAT MUSIK TRADISIONAL BOMBARDO DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Tanggu, Ariance; Ruba, Yunita Rufina; Linung, Flaviana; Kae, Ester Rosadalima; Lawe, Yosefina Uge
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2022): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v2i4.936

Abstract

Musik tradisional merupakan warisan budaya yang tidak ternilai harganya bagi pemilik sebuah kebudayaan sebagaimana halnya ada artefak-artefak kebudayaan lain seperti monument atau situs-situs bersejarah. Musik tradisional dan juga, alat-alatnya tidak dapat dipahami secara sempit sekedar sebagai sebuah benda yang menghasilkan bunyi, melainkan sebuah entitas budaya yang mengekspresikan nilai-nilai peradaban, keyakinan atau spiritualitas dan estetika serta sebagai media pewarisan aspek-aspek tersebut dalam kehidupan para pemiliknya. Bombardom adalah salah satu alat musik tradisional di Kabupaten Ngada yang cara memainknya dengan ditiup. Alat musik Bombardom ini masih eksis hingga genarasi modern saat ini, bombardoo merupakan alat music tradisional yang berasal dari kabupaten Ngada yang bahan dasarnya terbuat dari bambbo (buluh). Bombardom menghasilkan dua jenis suara yakni bariton dan sopran. Anak SD perlu mempelajari musik tradisional yaitu: 1) Mengetahui keragaman budaya Ngada. 2) Melestarikan alat musik tradisional yang ada. 3) Mengetahui kegunaannya. 4) Agar lebih mengetahui warisan kebudayaan Ngada. 5) Menjaga kelestarian budaya Ngada Mempelajari untuk menerusi kegenerasi berikutnya agar tidak punah. Selain untuk mengasah diri pada bidang seni, bermain musik nyatanya juga memiliki dampak yang positif terutama bagi siswa. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hilmar Farid, dalam acara presentasi pendidikan karakter berbasis musik untuk sekolah dasar yang diselenggarakan di Museum Nasional, Jakarta, belum lama ini.Tujuan dari mengajarkan anak-anak untuk bermain musik bukan mengharuskan mereka menguasai alat musik, tapi lebih pada bagaimana melalui musik ini bisa membentuk karakter mereka.
PENERAPAN ALAT MUSIK TRADISIONAL BOMBARDO DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Tanggu, Ariance; Ruba, Yunita Rufina; Linung, Flaviana; Kae, Ester Rosadalima; Lawe, Yosefina Uge
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2022): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v2i4.936

Abstract

Musik tradisional merupakan warisan budaya yang tidak ternilai harganya bagi pemilik sebuah kebudayaan sebagaimana halnya ada artefak-artefak kebudayaan lain seperti monument atau situs-situs bersejarah. Musik tradisional dan juga, alat-alatnya tidak dapat dipahami secara sempit sekedar sebagai sebuah benda yang menghasilkan bunyi, melainkan sebuah entitas budaya yang mengekspresikan nilai-nilai peradaban, keyakinan atau spiritualitas dan estetika serta sebagai media pewarisan aspek-aspek tersebut dalam kehidupan para pemiliknya. Bombardom adalah salah satu alat musik tradisional di Kabupaten Ngada yang cara memainknya dengan ditiup. Alat musik Bombardom ini masih eksis hingga genarasi modern saat ini, bombardoo merupakan alat music tradisional yang berasal dari kabupaten Ngada yang bahan dasarnya terbuat dari bambbo (buluh). Bombardom menghasilkan dua jenis suara yakni bariton dan sopran. Anak SD perlu mempelajari musik tradisional yaitu: 1) Mengetahui keragaman budaya Ngada. 2) Melestarikan alat musik tradisional yang ada. 3) Mengetahui kegunaannya. 4) Agar lebih mengetahui warisan kebudayaan Ngada. 5) Menjaga kelestarian budaya Ngada Mempelajari untuk menerusi kegenerasi berikutnya agar tidak punah. Selain untuk mengasah diri pada bidang seni, bermain musik nyatanya juga memiliki dampak yang positif terutama bagi siswa. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hilmar Farid, dalam acara presentasi pendidikan karakter berbasis musik untuk sekolah dasar yang diselenggarakan di Museum Nasional, Jakarta, belum lama ini.Tujuan dari mengajarkan anak-anak untuk bermain musik bukan mengharuskan mereka menguasai alat musik, tapi lebih pada bagaimana melalui musik ini bisa membentuk karakter mereka.
Mother Tongue Animated Video as a Catalyst for Communication Skills among Elementary School Students Dimas Qondias; Ruba, Yunita Rufina; Wau, Maria Patrisia; Lawe, Yosefina Uge
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 12 No. 3 (2024): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v12i3.76357

Abstract

Many lower-grade students have difficulty understanding lessons due to their limited proficiency in Indonesian, while they are more fluent and confident in communicating in their native language. This study aims to produce mother tongue animated videos for communication skills for second grade elementary school students. This research is a development study utilizing the ADDIE model. The research subjects include one content expert, instructional media expert, instructional design expert, one language expert, three individual test students, and 15 small group test students. Product development data were collected through questionnaires, and communication skill data were obtained through observations during product implementation. The collected data were analyzed descriptively and qualitatively. The development results of mother tongue animated videos from experts showed that the material testing result was 90% in the very good category, media expert 89% in the good category, design expert 92% in the very good category, and language expert 90% in the very good category. Meanwhile, the individual test result was 92% in the very good category, the small group test 83% in the good category, and the significant group test 80% in the good category. Observation of student communication skills during mother tongue animated video media implementation yielded 83% in the good category, 12% in the fair category, and 5% in the poor category. These results impact students' ability to express opinions, ideas, and thoughts using the language they currently master. This study recommends that mother tongue-based animated video media can shape communication skills in elementary school students.
PENDAMPINGAN BELAJAR MEMBACA BAGI SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR WOLOOKA Pare, Prisko Yanuarius Djawaria; Wani, Bernabas; Bhoke, Wilibaldus; Tanggu, Pare Ariance; Ruba, Yunita Rufina; Lusi, Kezia Kresensia; Selo, Maria Kristina
Jurnal Citra Kuliah Kerja Nyata Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Citra Kuliah Kerja Nyata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jckkn.v1i1.2173

Abstract

Sekolah Dasar Inpres Wolooka merupakan salah satu sekolah di desa wolooka yang menjadi Pusat KKN Mahasiswa STKIP Citra Bakti tahun 2022. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa di kelas 1 SD Wolooka terlihat masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Siswa yang kesulitan mengidentifikasi kata-kata dan membaca dengan lambat memiliki pemahaman bacaan yang rendah, yang merupakan tanda lain dari kesulitan membaca. Untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu adanya bimbingan dari guru, orang tua, atau orang dewasa yang dekat dengan anak untuk memberikan bantuan dan pendampingan agar anak yang mengalami kesulitan membaca mendapatkan penanganan yang tepat. Kegiatan pendampingan ini bertujuan agar para siswa dapat mengalami peningkatan kemampuan membaca. Metode yang digunakan berupa pendampingan belajar secara langsung di sekolah yang dilakukan di luar jam pembelajaran. Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan selama 120 menit, pada setiap pembinaan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hasil dari kegiatan pendampingan membaca ini, banyak siswa mulai mengalami peningkatan kemampuan Membaca.
PENERAPAN ALAT MUSIK TRADISIONAL BOMBARDO DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Tanggu, Ariance; Ruba, Yunita Rufina; Linung, Flaviana; Kae, Ester Rosadalima; Lawe, Yosefina Uge
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 2 No. 4 (2022): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v2i4.936

Abstract

Musik tradisional merupakan warisan budaya yang tidak ternilai harganya bagi pemilik sebuah kebudayaan sebagaimana halnya ada artefak-artefak kebudayaan lain seperti monument atau situs-situs bersejarah. Musik tradisional dan juga, alat-alatnya tidak dapat dipahami secara sempit sekedar sebagai sebuah benda yang menghasilkan bunyi, melainkan sebuah entitas budaya yang mengekspresikan nilai-nilai peradaban, keyakinan atau spiritualitas dan estetika serta sebagai media pewarisan aspek-aspek tersebut dalam kehidupan para pemiliknya. Bombardom adalah salah satu alat musik tradisional di Kabupaten Ngada yang cara memainknya dengan ditiup. Alat musik Bombardom ini masih eksis hingga genarasi modern saat ini, bombardoo merupakan alat music tradisional yang berasal dari kabupaten Ngada yang bahan dasarnya terbuat dari bambbo (buluh). Bombardom menghasilkan dua jenis suara yakni bariton dan sopran. Anak SD perlu mempelajari musik tradisional yaitu: 1) Mengetahui keragaman budaya Ngada. 2) Melestarikan alat musik tradisional yang ada. 3) Mengetahui kegunaannya. 4) Agar lebih mengetahui warisan kebudayaan Ngada. 5) Menjaga kelestarian budaya Ngada Mempelajari untuk menerusi kegenerasi berikutnya agar tidak punah. Selain untuk mengasah diri pada bidang seni, bermain musik nyatanya juga memiliki dampak yang positif terutama bagi siswa. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hilmar Farid, dalam acara presentasi pendidikan karakter berbasis musik untuk sekolah dasar yang diselenggarakan di Museum Nasional, Jakarta, belum lama ini.Tujuan dari mengajarkan anak-anak untuk bermain musik bukan mengharuskan mereka menguasai alat musik, tapi lebih pada bagaimana melalui musik ini bisa membentuk karakter mereka.