Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Biochar yang Dibuat Dengan Lama Pirolisis yang Berbeda Sebagai Amelioran pada Tanah Gambut Indrawati, Urai Suci
Pedontropika: Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 9, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v9i2.73746

Abstract

One of the ameliorants that can be used to increase peat soil fertility is biochar. Biochar is a pyrolysis product, derived from burning biomass under conditions of limited or no oxygen. The aim of this experiment was to determine the characteristics of biochar from wood shavings (tatal) and coconut shells, which were heated at 350oC for 3 hours, 4 hours and 5 hours. From the analysis of lignin content, coconut shells are higher (45.20%) than tatal (25.74%), FITR Spectrophotometer results show that coconut shells pyrolyzed for 4 hours have fewer functional groups (8 types of functional groups with 3 aliphatic groups, 3 types aromatic group and 2 inorganic groups), compared to pyrolyzed tiles for 3 hours (9 groups and dominated by aromatic groups (5 types), then aliphatic groups (3 types) and inorganic groups (1 type)). Appearance of surface pores of 4 hour coconut shell biochar, with 1000x magnification, firm and regular in arrangement, macro and micro pore sizes smaller (3,677 µm; 3,688 µm; 5,091 µm) compared to pyrolyzed talc biochar for 3 hours (7,473 µm; 8,901 µm ). Coconut shell biochar has sturdy and neatly arranged pores, it is better as an ameliorant in peat soils compared to talc, because it can store carbon for a longer time. Tart has larger pores and collapses easily, so it rots easily.
PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR TANKOS DAN KOTORAN AYAM TERHADAP KETERSEDIAAN HARA N, P, K DAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) DI TANAH ULTISOL Sari, Dwi Darma; Indrawati, Urai Suci; Arief, Feira Budiarsyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i3.90554

Abstract

Tanah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas mencapai 45.794.000 ha. Tanah Ultisol memiliki karakteristik utama berupa kesuburan rendah, keasaman tinggi, dan kandungan mineral tertentu yang mempengaruhi penggunaannya dalam pertanian. Penggunaan biochar tankos yang dapat menyuburkan tanah dan kotoran ayam sebagai amandemen tanah dapat membantu meningkatkan kualitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar tankos dan kotoran ayam terhadap ketersediaan hara N, P, K dan pertumbuhan tanaman cabai merah besar (Capsicum annum L.) di tanah Ultisol. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial dan uji lanjut DMRT (Duncan"™s Multiple Range Test) dengan taraf kepercayaan 5% dengan 9 perlakuan 3 ulangan, sehingga terdapat 27 plot sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pemberian biochar tankos dan kotoran ayam pada perlakuan tertinggi yaitu A3B3 (45 ton/ha + 30 ton/ha) memberikan peningkatan terhadap C-organik sebesar 6,32%, dan N-total sebesar 0,66%. Pemberian biochar tankos dapat meningkatkan reaksi tanah (pH H2O) sebesar 10,44%, K-dd sebesar 34,43%, dan tinggi tanaman sebesar 6,14%, sedangkan pemberian kotoran ayam dapat meningkatkan P-tersedia sebesar 144,73%, K-dd sebesar 29,88%, dan tinggi tanaman sebesar 13,62%.
PENGARUH KOMBINASI BIOCHAR SEKAM PADI DAN KOMPOS PUKAN SAPI TERHADAP KETERSEDIAAN NPK DAN PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DI TANAH ULTISOL Mariska, Ruby; Indrawati, Urai Suci; Riduansyah, Riduansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 15, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v15i1.93277

Abstract

Tanah Ultisol memiliki sifat masam, bahan organik rendah, miskin unsur hara, kejenuhan basa rendah, kejenuhan Al tinggi, serta nilai KTK yang rendah, sehingga menyebabkan rendahnya ketersediaan hara N, P, dan K. Penambahan biochar dapat meningkatkan ketersediaan dan retensi hara, retensi air, serta KTK tanah, sehingga mengurangi pencucian unsur hara seperti kalium dan NH₄⁺ (Lehmann, 2002). Pupuk kandang sapi juga berperan penting dalam meningkatkan kesuburan kimia, fisik, dan biologis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar sekam padi dan kompos pukan sapi terhadap ketersediaan hara N, P, dan K serta pertumbuhan tanaman tomat di tanah Ultisol. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu biochar sekam padi dan kompos pukan sapi yang terdiri dari sembilan kombinasi perlakuan, masing-masing diulang tiga kali sehingga terdapat 27 unit percobaan. Data dianalisis dengan ANOVA, dan dilanjutkan uji DMRT pada taraf 5% jika terdapat pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi biochar dan kompos meningkatkan N-total sebesar 2,88%. Biochar meningkatkan bahan organik (3,21%), fosfor tersedia (9,92%), dan kalium dapat ditukar (9%), sedangkan kompos meningkatkan pH H₂O (4,56%) dan kalium dapat ditukar (9%).