Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IDENTIFIKASI BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH GAMBUT PADA KEBUN KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA RASAU JAYA II KABUPATEN KUBU RAYA Nafa A Permatasari; Denah Suswati; Feira Budiarsyah Arief; Asrifin Aspan Aspan; Asmahan Akhmad
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 23, No 2 (2021): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v23i2.12616

Abstract

This study identifies the availability of macronutrients N, P, K, Ca, Mg in peat soil and fertilizersuggestions in the management of smallholder oil palm plantations in Rasau Jaya II Village, KubuRaya Regency. This research method is a field survey, where soil samples are taken at depth of 0-30cm and analyzed in the laboratory. The results showed the chemical properties of the soil with thefollowing criteria: very acidic soil reaction (pH); N-total, phosphorus, C-organic, Cation ExchangeCapacity is very high; K-dd low to moderate; low to moderate Ca; Mg is moderate to high andBase Saturation is very low.
EVALUASI KESUBURAN TANAH UNTUK REPLANTING KELAPA SAWIT DI AFDELING I (SATU) PTPN XIII KABUPATEN LANDAK Adil Saut Parulian; Joni Gunawan; Feira Budiarsyah Arief
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i2.2465

Abstract

Replanting tanaman kelapa sawit merupakan salah satu upaya alternatif untuk mempertahankan kelangsungan perkebunan kelapa sawit. Akan tetapi, penggunaan lahan replanting untuk penanaman sawit dengan bibit baru memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah tingkat produktivitas lahan serta adanya kemungkinan perubahan struktur tanah akibat penanaman kelapa sawit pada masa sebelumnya. Produktivitas lahan dipengaruhi oleh status hara serta tingkat kesuburan tanah. Oleh karena itu, sebelum dilakukan penanaman kembali pada lahan replanting, perlu diketahui kandungan pH tanah, Nitrogen, Fospor, Kalium, kandungan C-Organik, Kapasitas Tukar Kation dan tingkat Kejenuhan Basa sehingga dapat diketahui status kesuburan tanah pada lahan tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode survey lapangan yang dilakukan pada areal perkebunan kelapa sawit Afdeling I PTPN XIII Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak. Sampel diambil dengan metode pengambilan sampel secara zig-zag pada titik yang telah ditentukan pada tiap blok, pengambilan sampel dilakukan pada dua kedalaman yaitu kedalaman 0-30 cm dan kedalaman 30-60 cm. Pengambilan sampel juga dilakukan terhadap dua lahan pembanding yaitu lahan perkebunan pribadi dan kawasan hutan, masing-masing sebanyak 10 titik pada dua kedalaman yang sama. Sampel tanah dari tiap lokasi dikompositkan dan kemudian dianalisa. Analisa tanah dilakukan di laboratorium kimia dan ditentukan statusnya berdasarkan PPT tahun 1983. Dari hasil penelitian diketahui status hara dan tingkat kesuburan tanah pada lokasi penelitian tergolong rendah sehingga perlu dilakukan upaya-upaya guna meningkatkan status hara dan kesuburan tanah pada lahan tersebut agar dapat digunakan secara maksimal untuk penanaman tanaman kelapa sawit. Kata Kunci : Replanting, Kelapa Sawit, PTPN XIII
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN GAMBUT UNTUK PENGEMBANGAN NANAS (Ananas comosus Merr) DI DESA RASAU JAYA II KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Hairi Gunadi; Feira Budiarsyah Arief; Rini Hazriani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 3: Desember 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i3.3668

Abstract

ABSTRAC Characteristics of peatlands in the village of Rasau Jaya Jaya II Sub Rasau Kubu Raya district is suitable for cultivation of pineapple (Ananas comosus Merr). Pineapple is plant industry has the opportunity and potential to be developed as a commodity. The purpose of this study was to assess the suitability of land for development in the study sites pineapple plant (Ananas comosus Merr) along with the constraints and repair recommendations. Land suitability evaluation results to the sub-group displays limiting factors in SPT 1 and SPT 2 which indicates a need for land management in an effort to land use. Application of Geographic Information Systems (GIS) spatial information present in the form of maps kesesuaaian land for pineapple crops and area information of each soil map unit. Land evaluation results indicate there are several limiting factors on the thickness and maturity of the SPT 1 and at SPT 2 peat thickness. Land suitability evaluation efforts need to be supported by the provision of management advice among other recommendations for improvement of drainage, liming and fertilizer recommendations. Keywords: Land Suitabbility evaluation, Peat, Pineapple.
UJI ISOLAT BAKTERI AZOTOBACTER ASAL KEBUN LIDAH BUAYA DENGAN PUPUK UREA TERHADAP SERAPAN NITROGEN PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) DI TANAH GAMBUT nandung erlanda erlanda; Ismahan Umran; Feira Budiarsyah Arief
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i2.45414

Abstract

ABSTRACTTanah gambut terutama yang berada di daerah tropis memiliki sifat fisika, kimia danbiologi tertentu yang mencerminkan ciri khas dari tanah tersebut. Tanaman Kedelai (Glycine max L.) merupakan komoditi pangan utama setelah padi dan jagung. Rendahnya hasil produksi tanaman kedelai pada lahan pertanian yang kurang optimal dalam budidayakan tanaman kedelai yang mennyebabkan rendahnya hasil produksi. Urea merupakan salah satu pupuk yang memiliki kandungan nitrogen. Pupuk urea adalah   pupuk   yang   mengandung   nitrogen   (N)   berkadar   tinggi.   Azotobacter merupakan kelompok bakteri yang umum ditemukan saat diisolasi dari tanah dan diketahui memiliki aktivitas fiksasi nitrogen. Bakteri ini dapat berperan untuk meningkatkan serapan nitrogen dan membantu pertumbuhan tanaman kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi isolat bakteri azotobacter  dengan pupuk  urea  terhadap  serapan  nitrogen pada  tanaman kedelai (Glycine max L.) di tanah gambut. Penelitian dilakukan untuk membantu serapan nitrogen dalam tanah dan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.  Penelitian  ini  menggunakan  rancangan  acak  lengkap  (RAL)  yang menguji dua perlakuan dengan diberikan tambahan penggunakan pupuk urea yang tediri 4 taraf dan bakteri azotobacter yang terdiri 2 taraf sehingga semuanya terdapat24 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bakteri azotobacter asal kebun lidah buaya dan pupuk urea menunjukkan berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan reaksi pH tanah pada tanaman kedelai ditanah gambut, sementara itu variabel pengamatan populasi, tinggi tanaman, kadar N, N-total, berat kering tanaman, berat kering akar tanaman dan serapan N tanaman kedelai tidak berpengaruh nyata. Kata kunci : Tanaman Kedelai, Tanah Gambut, Bakteri Azotobacter, Pupuk Urea
EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN DI DESA SUNGAI JELAYAN KECAMATAN KENDAWANGAN KABUPATEN KETAPANG Rini Hazriani Feira Budiarsyah Arief Sani Jainudin
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i3.48350

Abstract

ABSTRAKDesa Sungai Jelayan merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang yang masih mempunyai potensi untuk dilakukan pengelolaan berkelanjutan. Evaluasi Kemampuan lahan merupakan salah satu upaya untuk mengatasi penurunan degradasi lahan. Kemampuan lahan adalah penilaian atas satuan lahan untuk penggunaan tertentu yang dinilai dari masing-masing faktor penghambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lahan sesuai parameter kemampuan lahan, menilai sub kelas kemampuan lahan dan memberikan saran penggunaan lahan berdasarkan sub kelas kemampuan lahan di Desa Sungai Jelayan. Tahapan penelitian dimulai dari persiapan, survei pendahuluan, penentuan lokasi penelitian berdasarkan satuan lahan yang terdiri dari jenis tanah, kelas lereng, penggunaan lahan dan terdapat 9 satuan lahan, dan  penentuan titik pengamatan, serta pengamatan dilapangan dan pengambilan sampel tanah, analisis laboratorium, pengolahan data dan penyajian hasil. Hasil penelitian diperoleh 2 ordo tanah yaitu Entisols dan Inceptisols. Hasil evaluasi kemampuan lahan terbagi menjadi lima kelas kemampuan lahan dan sub kelas yaitu kelas II-s, III-s, IV-w, V-w dan VIII-es. Usaha perbaikan atau upaya penggunaan lahan secara lestari dapat dilakukan dengan 5 upaya yaitu garapan intensif, garapan sedang, garapan terbatas, cagar alam/hutan lindung, dan pengembalaan intensif.Kata Kunci: Degradasi Lahan, Kemampuan Lahan, Sub Kelas.
PERANAN ABU BOILER TERHADAP KETERSEDIAAN HARA N, P, K DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA TANAH ULTISOLS Tiya Febrianty Kurniasari, Denah Suswati, Feira Budiarsyah Arief
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i2.53487

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui peranan abu boiler terhadap ketersediaan hara N, P, K dan pertumbuhan tanaman jagung pada tanah ultisols. Penelitian menggunakan metode eksperimen lapangan dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 ulangan sebanyak 2 set perlakuan sehingga terdapat 48 polybag. Penelitian dilakukan dengan persiapan tempat penelitian, persiapan tanah, pemberian pupuk dasar dan abu boiler, pengambilan sampel tanah, penanaman, pemeliharaan dan analisis laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan B2 dengan dosis 20 ton/ha dapat meningkatkan C-Organik dan nitrogen total tanah sebesar 4,6% – 11,62% kecuali pada ketersediaan P tanah, K tanah dan pH. Pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman dan diameter batang meningkat sebesar 5,26% – 11,23%.Kata Kunci : Abu Boiler, Ketersediaan Hara, Ultisols
PERANAN PEMBERIAN BOKASHI AMPAS TEBU TERHADAP SERAPAN HARA N, P, K DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DI TANAH GAMBUT Anisa Afiza; Denah Suswati; Feira Budiarsyah Arief
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 13, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v13i2.76681

Abstract

Budidaya tanaman tomat di tanah gambut memiliki beberapa kendala seperti rendahnya tingkat ketersediaan unsur hara, kapasitas tukar kation (KTK) tinggi, kejenuhan basa (KB) rendah dan masam (pH rendah), untuk mengatasi hal tersebut memerlukan sejumlah perbaikan yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bokashi ampas tebu terhadap serapan hara N, P, K dan hasil tanaman tomat di tanah gambut. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret hingga Juni 2023, dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 dosis perlakuan menggunakan bokashi ampas tebu yaitu : T1 = 500gr ; T2 = 1000gr ; T3 = 1500gr T4 = 2000gr; T5 = 2500gr, T6 = 3000gr. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan bokashi ampas tebu pada T5 (2500 gr/polybag) dapat meningkatkan berat kering bagian atas tanaman sebesar 19,03%, serapan hara P 0,32%, serapan hara K 0,50%, dan berat buah 169,41% dibandingkan dengan perlakuan T1 (500 gr/polybag).
PENGARUH PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP KETERSEDIAAN HARA N, P, K DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA TANAH GAMBUT Mikola, Nada; Yulies Vitri Indrawati, Urai Suci; Arief, Feira Budiarsyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i1.87654

Abstract

Luasan lahan Gambut di Kalimantan Barat mencapai 1.729.653 ha sehingga memiliki potensi cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya pertanian. Tanah Gambut memiliki beberapa kendala diantaranya permeabilitas tinggi, pH rendah, ketersediaan unsur N dan K rendah, sehingga kurang optimal bagi budidaya tanaman bawang merah. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman di lahan Gambut adalah dengan penggunaan pupuk kandang ayam. Penelitian merupakan percobaan yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan terdiri dari satu faktor yaitu Pukan Ayam (P). Percobaan P0 (kontrol), P1 (600 g/polybag), P2 (1200 g/polybag), P3 (1800 g/polybag), P4 (2400 g/polybag), masing-masing dari perlakuan tersebut diulang sebanyak 5 kali. Setiap unit perlakuan terdiri dari 5 polybag sehingga total 25 polybag. Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan ragam (ANOVA) uji F. Berdasarkan penelitian hasil terbaik P4 (2400 g) pupuk kandang ayam berpengaruh nyata dalam meningkatkan pH 45,01%,  C-organik 3,27%, nitrogen-total tanah 4,28%, fosfor tanah 22,24 %, K-dd tanah 3,4 %, tinggi tanaman 47,7 % dan berat umbi/polybag 2,98% tanaman bawang merah di tanah gambut.
PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR TANKOS DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP SERAPAN UNSUR HARA N,P,K CABAI MERAH BESAR (CAPSICUM ANNUUM L.) DI TANAH ULTISOL Sari, Fitria Nopita; Yulies Vitri Indrawati, Urai Suci; Arief, H. Feira Budiarsyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i2.90568

Abstract

Tanah Ultisol mencakup 25% daratan Indonesia, namun kesuburannya rendah dengan pH masam dan kandungan kation dapat tukar yang rendah. Penambahan biochar dan pupuk kandang ayam dapat meningkatkan kualitas tanah serta mendukung produktivitas cabai merah besar (Capsicum annuum L.), yang merupakan komoditas penting dengan produksi nasional mencapai 1,21 juta ton pada 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar tankos dan pupuk kandang ayam terhadap serapan unsur hara tanaman cabai merah besar (Capsicum annuum L.) di tanah ultisol. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan (27 plot). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan tunggal biochar tankos dengan dosis B3 (30 ton/Ha) memberikan pengaruh positif terhadap serapan P tanaman sebesar 85,71 %. Perlakuan A1B3 memberikan hasil rata-rata tertinggi pada parameter berat kering bagian atas tanaman sebesar 6,54 g dan serapan N tanaman sebesar 0,30 g, sementara itu perlakuan A3B3 memberikan hasil tertinggi pada parameter serapan K tanaman dengan nilai sebesar 0,71 g. 
PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR TANKOS DAN KOTORAN AYAM TERHADAP KETERSEDIAAN HARA N, P, K DAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) DI TANAH ULTISOL Sari, Dwi Darma; Indrawati, Urai Suci; Arief, Feira Budiarsyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i3.90554

Abstract

Tanah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas mencapai 45.794.000 ha. Tanah Ultisol memiliki karakteristik utama berupa kesuburan rendah, keasaman tinggi, dan kandungan mineral tertentu yang mempengaruhi penggunaannya dalam pertanian. Penggunaan biochar tankos yang dapat menyuburkan tanah dan kotoran ayam sebagai amandemen tanah dapat membantu meningkatkan kualitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar tankos dan kotoran ayam terhadap ketersediaan hara N, P, K dan pertumbuhan tanaman cabai merah besar (Capsicum annum L.) di tanah Ultisol. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial dan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan taraf kepercayaan 5% dengan 9 perlakuan 3 ulangan, sehingga terdapat 27 plot sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pemberian biochar tankos dan kotoran ayam pada perlakuan tertinggi yaitu A3B3 (45 ton/ha + 30 ton/ha) memberikan peningkatan terhadap C-organik sebesar 6,32%, dan N-total sebesar 0,66%. Pemberian biochar tankos dapat meningkatkan reaksi tanah (pH H2O) sebesar 10,44%, K-dd sebesar 34,43%, dan tinggi tanaman sebesar 6,14%, sedangkan pemberian kotoran ayam dapat meningkatkan P-tersedia sebesar 144,73%, K-dd sebesar 29,88%, dan tinggi tanaman sebesar 13,62%.