Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN ANALYTHICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Krisnohadi, Ari; Riduansyah, Riduansyah
PedonTropika Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : PedonTropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.571 KB)

Abstract

Pertanian terpadu untuk komoditas unggulan hortikultura Kabupaten Kayong Utara, khususnya di Kecamatan Simpang Hilir dan Seponti Jaya, dapat dikembangkan berdasarkan ciri agroklimat dan lahan, serta sumberdaya manusia/petani. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kawasan hortikultura berdasarkan kriteria biogeofisik lahan dan persepsi  ahli dengan menggunakan analisis spasial dan Anaythical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman hortikultura kelompok tanaman sayuran yang paling dominan adalah kelas S2 na/nr dengan faktor pembatas unsur hara tanah dan pH tanah. Kelas kesesuaian untuk kelompok tanaman buah-buahan didominasi oleh kelas S3 – na (faktor pembatas nutrisi tanah), dan kelompok tanaman biofarmaka didominasi oleh kelas kesesuaian lahan S3-nr (faktor pembatas pH tanah). Hasil pembobotan kriteria AHP yang tertinggi menunjukkan bahwa pengambilan keputusan untuk tanaman hortikultura dipengaruhi oleh pendapatan dan transfer teknologi untuk budidaya kelompok tanaman buah-buahan dan biofarmaka.Kata kunci: Pewilayahan, tanaman hortikultura, Analythical Hierarchy Process
UJI POTENSI INOKULUM MIKORIZA VERSIKULAR ARBUSKULAR DARI BEBERAPA TIPE PEMANFAATAN LAHAN KERING DI DESA NANGA KALAN KECAMATAN ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI Tuti, Astarina; Umran, Ismahan; Riduansyah, Riduansyah
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inokulum Mikoriza Versikular Arbuskular (MVA) dari beberapa tipe Mikoriza Versikular Arbuskular (MVA) pada Berbagai Tipe Pemanfataan Lahan Kering.Dilakukan untuk mengetahui tingkat potensi inokulumnya pada beberapa tipe pemanfaatanlahantanahyang digunakan sebagai bahan pengujian inokulumnya, karena keberadaan inokulum dalam tanah tidak  dipengaruhi oleh jumlah spora yang ada didalamnya namun tipe pemanfaatan lahan yang berbeda untuk jenis tanaman yang berbeda akan mempegaruhi pontensi inokulumnya. Dimana akan mempengaruhi potensi dari inokulum suatu Mikroba seperti Mikoriza Versikular Arbuskular, maka dari itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi inokulum dari beberapa tife pemanfaatan lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode MPN potensi inokulum fungsi Mikoriza Versikular Arbuskular adalah dari data hasil pengamatan infeksi akar yang dianalisis berdasarkan nilai dari table Cochren dalam Feldeman dan Idczak (1994). Berdasarkan hasil yang ditemukan bahwa diketahui dari beberapa tipe pemanpataan lahan tersebut memberi pengaruh terhadap potensi Inokulum MVA nya.
Studi Keanekaragaman Mikoriza Vesikular Arbuskular Pada Beberapa Tipe Pemanfaatan Lahan Kering di Desa Nanga Kalan Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi Sirat, Yulio; Umran, Ismahan; Riduansyah, Riduansyah
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 3: Desember 2014
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mikoriza adalah suatu bentuk simbiosis antara akar tanaman dengan jamur. Dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti temperatur tanah, kadar air tanah, pH tanah, bahan organik, intensitas cahaya dan tanaman inang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan populasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada beberapa tipe pemanfaatan lahan kering di Desa Nanga Kalan Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi.Variabel yang diamati meliputi keanekaragaman jenis Mikoriza Vesikular Arbuskular, jumlah spora, vegetasi dominan dan analisis tanah. Hasil isolasi diperoleh 273 spora/100 g tanah pada Ladang, 231 spora/100 g tanah pada Semak Belukar, 61 spora/100 g tanah pada Karet dan 62 spora/100 g tanah pada Hutan Sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa Mikoriza Vesikular Arbuskular ditemukan pada semua sampel tanah dengan tipe pemanfaatan lahan kering. Kata kunci : Keanekaragaman, Mikoriza Vesikular Arbuskular, Tipe pemanfaatan lahan ladang, semak belukar, karet dan hutan sekunder, Kabupaten Melawi.
STATUS HARA TANAH PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA MERBANG KECAMATAN BELITANG HILIR KABUPATEN SEKADAU Firmanto, Dunstan Ardi; Riduansyah, Riduansyah; Hayati, Rita
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status hara tanah dan rekomendasi pemupukan N, P dan K pada tanah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Merbang Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau dengan luas lokasi 6 ha. Metode yang digunakan adalah dengan pengambilan sampel tanah di lapangan, pengambilan sampel tanah menggunakan sistem diagonal, satu titik pengamatan atau satu blok mewakili 1,2 ha, sehingga terdapat 5 blok dalam 6 ha, masing-masing blok terdapat 5 titik sehingga terdapat 25 titik, kedalaman pengambilan sampel tanah adalah 0-30 cm, pengambilan sampel tanah komposit menggunakan bor tanah sedangkan sampel tanah utuh menggunakan ring sampel, selanjutnya sampel tanah dibawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis. Variabel pengamatan adalah reaksi tanah (pH), nitrogen (N) total tanah, fosfor (P) tersedia, kalium dapat ditukarkan (K-dd), bobot isi (BI), kejenuhan basa (KB), kapasitas tukar kation (KTK) dan karbon (C) organik tanah. Hasil analisis pH tanah pada lokasi penelitian tergolong sangat rendah (masam), kandungan N total tanah tergolong rendah, kandungan P tersedia tergolong sangat rendah sampai rendah, kandungan K-dd tergolong rendah, bobot isi tergolong tinggi sampai sangat tinggi, kejenuhan basa tergolong rendah sampai sedang, KTK tergolong rendah dan C organik tergolong rendah. Pada lokasi penelitian perlu penambahan unsur hara N, P dan K dengan pemberian pupuk Urea, SP-36 dan KCL serta pemberian kapur untuk menaikan pH tanah dan pemberian bahan organik.   Kata kunci : status hara, kelapa sawit, rekomendasi pemupukan.
STATUS HARA TANAH PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA MERBANG KECAMATAN BELITANG HILIR KABUPATEN SEKADAU Firmanto, Dunstan Ardi; Riduansyah, Riduansyah; Hayati, Rita
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status hara tanah dan rekomendasi pemupukan N, P dan K pada tanah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Merbang Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau dengan luas lokasi 6 ha. Metode yang digunakan adalah dengan pengambilan sampel tanah di lapangan, pengambilan sampel tanah menggunakan sistem diagonal, satu titik pengamatan atau satu blok mewakili 1,2 ha, sehingga terdapat 5 blok dalam 6 ha, masing-masing blok terdapat 5 titik sehingga terdapat 25 titik, kedalaman pengambilan sampel tanah adalah 0-30 cm, pengambilan sampel tanah komposit menggunakan bor tanah sedangkan sampel tanah utuh menggunakan ring sampel, selanjutnya sampel tanah dibawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis. Variabel pengamatan adalah reaksi tanah (pH), nitrogen (N) total tanah, fosfor (P) tersedia, kalium dapat ditukarkan (K-dd), bobot isi (BI), kejenuhan basa (KB), kapasitas tukar kation (KTK) dan karbon (C) organik tanah. Hasil analisis pH tanah pada lokasi penelitian tergolong sangat rendah (masam), kandungan N total tanah tergolong rendah, kandungan P tersedia tergolong sangat rendah sampai rendah, kandungan K-dd tergolong rendah, bobot isi tergolong tinggi sampai sangat tinggi, kejenuhan basa tergolong rendah sampai sedang, KTK tergolong rendah dan C organik tergolong rendah. Pada lokasi penelitian perlu penambahan unsur hara N, P dan K dengan pemberian pupuk Urea, SP-36 dan KCL serta pemberian kapur untuk menaikan pH tanah dan pemberian bahan organik.   Kata kunci : status hara, kelapa sawit, rekomendasi pemupukan.
Pengaruh Penerapan Profil Pelajar Pancasila Pada Pembelajaran Ekonomi Terhadap Karakter Siswa MAN 3 Banjarmasin Riduansyah, Riduansyah; Atmono, Dwi; Setiawan, Ananda; Rahmattullah, Muhammad
Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE) Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jupe.v12n1.p104-111

Abstract

This study aims to determine whether there is an influence on the application of the Pancasila Student Profile in Economic Learning on the Character of MAN 3 Banjarmasin Students. The method in this study uses quantitative research with the approach used in this study is quantitative descriptive. The subjects of the study consisted of 273 students of grade X MAN 3 Banjarmasin, the sample in this study amounted to 100 taken using Purposive sampling, a data collection technique used in the form of questionnaires to test validity and reliability through measurement model tests or outer models. Data analysis uses descriptive analysis and PLS-SEM analysis by testing structural models or inner models. The results showed that there was a significant influence between the Pancasila Student Profile on Economic Learning on the Character of MAN 3 Banjarmasin Students.
Identifikasi dan Kajian Pemanfaatan Sumber Air Sebagai Sumber Air Baku di Kawasan Fungsi Lindung Taman Nasional Gunung Palung Kabupaten Kayong Utara Riduansyah, Riduansyah; Widiarso, Bambang
Pedontropika: Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v9i1.73566

Abstract

The sustainability of water resources needs to be maintained considering its very important benefits in life and development. Water can be used as raw water for drinking water, water for irrigation, water for daily needs such as bathing and washing, water for industrial needs or water used for other purposes such as fishing and swimming pools. The aim of this study is to provide an accurate and comprehensive condition of the location of potential raw water sources that can be used as raw water sources, identify and study raw water sources in protected functional areas, and provide recommendations for potential raw water sources based on results of the studies carried out. The methods used to identify raw water sources are field observations, interviews, and focus group discussions (FGD). The results of the study show that the locations of water sources that fall into the class I water quality category are water sources located within the Sukadana District area, including: Riam Berasap, Lubuk Tapah/Mentubang, Tiang Jurung, Batu Gamal, Ceremai, Lubuk Baji, Air Genteng /Air Genderia/Peramas, Ne' Utong, Air Unjun/Semebruang, Air Padan/Air Berguruh, Air Keladi, Air Panjang/Sembutak, Air Berguruh/Senebing, Tambak Rawang, Kemambak, Lubuk Tapah/Begasing, Air Mask, Air Pematang/ Pangkalan Taib, Simpang Gasi/Gasi Anang, Pangkalan Ja'I, Air Manggis, and Simpang Saut.
PEMETAAN BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH BERDASARKAN SATUAN LAHAN DI DESA TEBAS SUNGAI KECAMATAN TEBAS Sakti, Rizki Tri; Riduansyah, Riduansyah; Krisnohadi, Ari
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 13, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v13i3.79062

Abstract

Desa Tebas Sungai salah satu desa di Kecamatan Tebas Kabupaten sambas yang menjadi lokasi potensi lahan pertanian. Di Desa Tebas Sungai Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Terdapat tiga jenis tanah yaitu Entisols, Inceptisol dan Ultisol, jenis tanah ini   merupakan tanah yang kurang subur, karena tanah yang memiliki masalah permeabilitas umumnya lambat, drainasenya sedang, pada tanah Ultisol peka terhadap gejala erosi, pada tanah Entisol dan Inceptisol perkembangan profilnya lebih lemah dibandingkan dengan tanah matang,   masih banyak menyerupai sifat bahan induknya sehingga akan sulit digunakan sebagai lahan pertanian apabila tidak diolah dengan baik. Tujuan dari penelitian ini baru pada tingkatan untuk   identifikasi sifat fisika tanah di Desa Tebas Sungai Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas kemudian Pemetaan sifat fisika tanah berdasarkan peta satuan lahan di Desa Tebas Sungai Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Satuan lahan Desa Tebas Sungai Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas memiliki 4 satuan lahan yang mana SL 1   memiliki luas 338,34 Ha dengan tekstur liat berdebu,   C-organik sangat rendah (1,10 %), bobot isi tinggi (1,20 g/cm3), porositas rendah (51,10%), permeabilitas lambat (0,25 cm/jam) dan drainase tanah agak baik. SL 2 memiliki luas 80,09 Ha dengan tekstur liat berdebu, C-organik sangat rendah (1,43 %), bobot isi tinggi (1,21 g/cm3), porositas rendah (51,46%), permeabilitas lambat (0,31 cm/jam) dan drainase tanah baik. SL 3   memiliki luas 594,11 Ha dengan tekstur liat berdebu,   C-organik sangat rendah (1,24 %), bobot isi sedang   (1,13 g/cm3), porositas rendah (52,29 %), permeabilitas lambat (0,24 cm/jam) dan drainase tanah agak baik. SL 4   memiliki luas 92,02 dengan tekstur liat berdebu,   C-organik sangat rendah (1,05 %), bobot isi tinggi (1,59 g/cm3), porositas rendah (39,78 %), permeabilitas lambat (0,19 cm/jam) dan drainase tanah baik Kata Kunci   : Fisika Tanah, Pemetaan, Satuan Lahan
PREDIKSI TINGKAT BAHAYA EROSI DAN TINDAKAN KONSERVASI TANAH PADA PERKEBUNAN KARET RAKYAT DI KELURAHAN NYARUNGKOP KECAMATAN SINGKAWANG TIMUR Sakti, Ingdwi Lara; Riduansyah, Riduansyah; Chandra, Tino O
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 13, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v13i4.82717

Abstract

Penggunaan lahan berpengaruh terhadap tingkat bahaya erosi dalam suatu wilayah. Tujuan penelitian ini menganalisis tingkat bahaya erosi pada perkebunan karet rakyat di Kelurahan Nyarungkop Kecamatan Singkawang Timur untuk mengupayakan kelestarian pertanian berkelanjutan. Pengambilan sampel tanah menggunakan teknik purposive sampling. Titik pengamatan diambil sebanyak 6 sampel berdasarkan vegetasi, jenis tanah, dan kelas lereng yang didapat dari overlay satuan lahan. Setiap satuan lahan diambil 2 ring sampel tanah untuk diuji di laboratorium. Kemudian, data dianalisis menggunakan persamaan Universal Soil Loss Equation (USLE) dan Analisis Bahaya Erosi (TBE). Hasil yang didapat pada lokasi penelitian memiliki tingkat erosi yang sangat rendah, sehingga tindakan konservasi yang diberikan pada lahan tersebut cukup menggunakan teras tradisional.
IDENTIFIKASI STATUS HARA N, P, K TANAH DI AREAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT DI DESA AMBARANG KECAMATAN NGABANG KABUPATEN LANDAK Monica, Natalia Agnes; Suswati, Denah; Riduansyah, Riduansyah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i1.85222

Abstract

Kesuburan tanah adalah suatu keadaan dimana tata air, udara dan unsur hara dalam keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman, baik fisik, kimia dan biologi tanah, seperti mampu menyediakan unsur hara essensial dalam jumlah dan proporsi yang seimbang untuk pertumbuhan. Tujuan penelitian: Identifikasi status hara N, P, K tanah di areal perkebunan kelapa sawit rakyat. Memberi saran umum pemupukan dan pengapuran untuk peningkatan kesuburan tanah di Desa Ambarang, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak.   Metode yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara sistem diagonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua lahan A, B, C dan D mempunyai pH tanah masam, N-total rendah, Kalium (K-dd) tanah tinggi, Kalsium (Ca-dd) sangat rendah, Magnesium (Mg-dd) rendah, KTK rendah dan KB sangat rendah. Lahan A mempunyai C-organik rendah, sedangkan lahan B, C dan D mempunyai C-organik sedang.   Lahan A mempunyai P-tersedia sangat rendah, lahan B, C mempunyai P-tersedia sedang dan lahan D mempunyai P-tersedia rendah. Lahan A, B dan D mempunyai kejenuhan Al yang sangat tinggi sedangkan lahan C mempunyai kejenuhan Al yang tinggi. Lahan A dan B mempunyai tekstur tanah lempung liat berdebu sedangkan lahan C dan D mempunyai tekstur tanah lempung berliat.   Semua lahan penelitian A, B, C dan D mempunyai bobot isi yang tinggi.