Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Reasons for Interested in Working Abroad: Experience of Indonesian Nurses in Saudi Arabia Yuliani, Rina; Rulyansyah, Afib; Agustin, Ismar; Pebriani, Indra
International Journal Scientific and Professional Vol. 1 No. 3 (2022): August
Publisher : Yayasan Rumah Ilmu Professor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56988/chiprof.v1i3.29

Abstract

Government-to-government agreements provide enormous opportunities for Indonesian nurses to work in various countries, including Saudi Arabia. It is very essential to investigate the phenomenon of Indonesian nurses’ experience while working in Saudi Arabia in case Indonesian nurses can arrange themselves when they intend to work in Saudi Arabia. This study aims to obtain an overview of the life experiences of Indonesian nurses working in various nursing services in Saudi Arabia. Data were obtained through semi-structured interviews with 5 Indonesian nurses online through a podcast program. After reaching saturation, without exception interview results were transcribed and analyzed using the Colaizzi method. The three themes that reflect the life experiences of Indonesian nurses while working in care services in Saudi Arabia include internal and external encouragement to work, fluctuations in problems while working, and reinforcing factors to survive. Indonesian nurses choose to work in Saudi Arabia because of their background to get a better life and spiritual goals to the center of Muslim countries in the world. However, it was found in this study, nurses felt stressed, challenged, and disappointed when faced with unfulfilled expectations of being hired without a clear career path. The need to communicate in an unfamiliar language is a significant barrier to attaining confidence in providing services. Policies related to this matter must be properly implemented to achieve mutually beneficial cooperation for the two countries.
Analisis Peran Guru dalam Menanamkan Sikap Demokratis Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi: Studi Kasus Guru Sekolah Dasar di Surabaya Mumtaza, Alif Nafiatul; Akhwani, Akhwani; Rulyansyah, Afib; Mustofa, Mustofa
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.772

Abstract

Peran guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi dianggap sudah maksimal. Untuk itu diperlukan penanaman sikap lain melalui pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan agar dapat membantu guru dalam menanamkan sikap demokratis kepada peserta didik. Maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis: (1) peran guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi sekolah dasar di Surabaya. (2) tantangan guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui Pembelajaran Berdiferensiasi Sekolah Dasar di Surabaya. (3) solusi guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdifernsiasi Sekolah Dasar di Surabaya Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di kota Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus mengenai peran guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi kelas Sekolah Dasar di Surabaya. Adapun data dari penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara bersama guru kelas dan dokumen. Observasi berupa pengamatan yang dilakukan secara langsung di dalam kelas. Teknik keabsahan data melalui triangulasi sumber dan teknik, sedangkan Teknik analisis data melalui tiga tahap mencakup reduksi data, penyajian data dan verifikasi hingga penyimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan (1) guru melakukan peranannya sebagai fasilitator, sebagai motivator, sebagai demonstrator, sebagai pengelola, dan sebagai evaluator dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi. (2) Terdapat tantangan dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi diantaranya adanya perbedaan karakteristik peserta didik, ego peserta didik yang tinggi, dan adanya perbedaan kemampuan atau daya tangkap peserta didik. (3) Solusi guru dalam menanamkan sikap demokratis melalui pembelajaran berdiferensiasi diantaranya mendorong keaktifan dalam diskusi, mengajarkan empati dan kesabaran, serta menggunakan pendekatan secara personal dengan memberikan dukungan dan tambahan waktu.
Peran Guru dalam Pendampingan Peserta Didik untuk Mewujudkan Sekolah Bebas Bullying di SD Wahidiyani, Octavia Cahya; Rulyansyah, Afib; Akhwani, Akhwani
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.852

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena bullying yang telah lama terjadi di lingkungan sekolah dan guru sebagai profesional dalam bidang pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplor peran guru dalam pendampingan peserta didik untuk mencegah bullying di SD dan menjelaskan strategi guru dalam mencegah bullying di SD. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan sampel penelitian. Sampel penelitian ini adalah guru kelas di salah satu Sekolah Dasar di Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara. Teknik analisis data antara lain reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Adapun uji keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, uji transferability, uji dependability, dan uji konfirmability. Hasil penelitian menunjukkan (1) peran guru dalam pendampingan peserta didik untuk mencegah tindakan bullying di SD adalah sebagai pengawas dan pendeteksi tanda-tanda awal bullying, sebagai pembimbing dan pengarah, sebagai mediator atau mempertemukan, serta sebagai penasihat, (2) strategi guru dalam mencegah bullying di sekolah adalah adanya program Sekolah Ramah Anak (SRA), menerapkan program keagamaan, pendidikan karakter, kolaborasi dengan berbagai pihak, dan edukasi siswa dengan poster anti bullying.