Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Standardisasi Ekstrak Buah Ceremai (Phyllanthus Acidus L. Skeels) dan Aktivitas Inhibisi Enzim Elastase Ernawati, Eneng Elda; Suryani, Nani; Nuramalia, Sifa; Anisah, Anisah; Yustika, Rd. Widya
Jurnal Kartika Kimia Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v6i2.225

Abstract

One way to ensure that efficacy and quality are guaranteed is that a product/medicinal ingredient quality standard needs to be met by standardizing the extract. Ceremai fruit (Phyllantus acidus) is thought to have elastase enzyme inhibitor activity because it contains vitamin C and flavonoids. The elastase enzyme functions in skin elasticity. This research aims to determine the standardization of ceremai fruit extract (P. acidus) and the inhibitory activity of the elastase enzyme. The sample was extracted using the maceration method using 70% solvent. Parameters in determining extract standardization are specific and non-specific. The inhibitory activity of the elastase enzyme was analyzed using the ELISA method. The results of determining the standardization of extract-specific parameters, the water-soluble essence content was 65.57%, and the ethanol-soluble essence content was 27.875. Non-specific parameters for determining water content 9.17%, determining total ash content 5.68%, determining acid insoluble ash content 1.5%, determining residual solvent 0.01%, determining microbial contamination ALT and AKK 10-1, heavy metal examination with undetectable results. Ceremai fruit extract (EBC) is positive for containing flavonoids, tannins, saponins, alkaloids, steroids, and phenolic compounds. The elastase enzyme inhibitory activity of ceremai fruit extract (EBC) resulted in an average IC50 value of 281.09 ± 11,3µg/mL and retinol with an average IC50 value of 23.81 ± 0,4 µg/mL. This research concludes that based on standardization testing of specific and non-specific parameters, ceremai fruit extract meets raw material quality standards and ceremai fruit extract (EBC) has weak category elastase enzyme inhibitory activity.
SERUM ANTIAGING KOMBINASI EKSTRAK BUAH CEREMAI (Phyllanthus acidus L. SKEELS) DAN KULIT BUAH SEMANGKA (Citrullus lanatus THUNB.) Ernawati, Eneng Elda; Suryani, Nani; Nuramalia, Sifa; Rudiana, Tarso
Pharmacoscript Vol. 7 No. 1 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i1.1530

Abstract

Kulit dapat mengalami penuaan atau aging yang didefinisikan sebagai hilangnya keseimbangan homeostatik suatu organisme secara progresif. Indikator aging diantaranya keberadaan hyperpigmentasi yang disebabkan oleh enzim tyrosinase. Banyak Cara yang dapat dilakukan untuk  mencegah aging adalah dengan melakukan perawatan kulit menggunakan serum antiaging. Senyawa bioaktif dari tanaman berkembang dan populer untuk digunakan sebagai bahan kosmetik dalam formulasi karena banyak dilaporkan mengandung vitamin, antioksidan, minyak essensial, protein, senyawa fenolik, dan zat aktif lainnya. Buah Ceremai (Phyllantus acidus) diidentifikasi mengandung senyawa asam glikolat dan asam sitrat, sedangkan kulit buah semangka (Citrullus lanatus) mengandung saponin, tanin, alkaloid dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat formulasi serum  antiaging  dari kombinasi buah ceremai (Phyllantus acidus) dan ekstrak kulit buah semangka (Citrullus lanatus) sebagai inhibisi enzim tirosinase. Penelitian ini  meliputi pengujian aktivitas ekstrak dan sediaan serum terhadap inhibisi enzim tirosinase dengan metode in vitro menggunakan ELISA. Hasil penelitian aktivitas inhibisi enzim tirosinase ekstrak buah ceremai menunjukan nilai IC50 sebesar 9.551 µg/mL dan ekstrak kulit buah semangka 3.304 µg/mL. Inhibisi enzim tirosinase serum F1 mendapatkan nilai IC50  1.137 µg/mL sedangkan F2 sebesar 1.025 µg/mL.  Hasil yang dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah semangka lebih aktif sebagai inhibisi enzim tirosinase daripada ekstrak buah ceremai tetapi hasil sediaan serum menunjukan hasil yang memiliki potensi sebagai inhibisi enzim tyrosinase.