Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahun. Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, jenis kelamin mempengaruhi fungsi ginjal. Penelitian Prihatiningtias (2017) menyatakan bahwa faktor risiko PGK paling banyak yaitu hipertensi dan diabetes melitus. Selain itu juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh Lilia (2019) didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan kejadian PGK. Dalam hal ini terdapat perbedaan hasil yang didapatkan dari beberapa penelitian sebelumnya, maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan usia, jenis kelamin, stadium hipertensi, dan diabetes melitus dengan kejadian PGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, stadium hipertensi, dan diabetes melitus dengan kejadian PGK di RSUD Provinsi NTB. Metode penelitian yang digunakan yaitu case control dengan jumlah sampel sebanyak 242 dengan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi kelompok kasus dan kontrol ditemukan paling banyak pada perempuan dengan usia 40-59 tahun, dengan penderita PGK ditemukan paling banyak pada laki-laki dengan usia >60 tahun. Terdapat hubungan antara usia dengan kejadian PGK (p value = 0,000, OR = 26,000, CI = 6,692-101,015). Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian PGK (p value = 0,040, OR = 1,703, CI = 1,024-2,832). Terdapat hubungan antara hipertensi dengan kejadian PGK (p value = 0,000, OR = 2,142, CI = 2,068-3,221). Terdapat hubungan stadium hipertensi dengan kejadian PGK (p value = 0,000, OR = 13,300, CI = 3,478-202,227). Terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan kejadian PGK (p value = 0,000, OR = 292,500, CI = 90,456-945,834). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, hipertensi, stadium hipertensi, dan diabetes melitus dengan kejadian PGK.