Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Impact of red mud on soil properties and revegetation species growth in bauxite mining land reclamation Sulakhudin; Herawatiningsih, Ratna; Krisnohadi, Ari; Abdillah, Andi Massoeang; Santi; Mudim
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.121.6509

Abstract

Bauxite mining, a key aluminum production process, can cause environmental degradation, soil erosion, and biodiversity loss. Reclamation measures like reforestation and water management can restore balance. Red mud, a by-product of alumina production, can enhance soil fertility and plant growth in post-bauxite mining reclamation areas. Its alkalinity and mineral composition reduce reliance on synthetic fertilizers, promoting sustainable soil management and addressing environmental challenges. This study aimed to examine the impact of red mud on soil characteristics and the growth of plants in areas during bauxite mining land reclamation. This study was conducted in the post-reclamation area of bauxite mining in West Kalimantan. The experiment involved two treatments: red mud application and a species of revegetation plant. Plant species consist of the plants Embeng, Forest Guana, Johar, and Rambutan. The study used a randomized block design with 24 experimental units. The parameters measured in the study included pH, organic carbon, nitrogen, phosphorus, exchangeable cations, cation exchange capacity, and base saturation, while growth parameters included a high percentage of plant growth and percentages of increased stem diameter. The findings showed that adding red mud to the planting hole increased soil pH and base saturation, improved nutrient availability, and enhanced plant growth in the areas post-mining bauxite at PT Antam, UBPB West Kalimantan. The Embeng Plant is highly regarded as a suitable plant species for re-vegetating areas after bauxite mining.
PENERAPAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI PADA TANAMAN JAGUNG DI DESA PUNGGUR KECIL KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Fadilla, Ulfia; Sulakhudin; Widiarso, Bambang; Arief, Fiera Budiarsyah
Jurnal Abditani Vol. 8 No. 1 (2025): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v8i1.394

Abstract

Kelompok Tani Alang Umar Jaya melakukan budidaya pada tanah gambut. Beberapa petani sudah mencoba untuk budidaya jagung namun produksi sangat rendah. Pelaksanaan penanaman yang dilakukan petani masih menggunakan teknik budidaya yang bersifat umum, seperti aplikasi pupuk belum didasarkan pada kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Solusi masalah tersebut dengan penerapan teknologi pemupukan spesifik lokasi dengan penambahan bahan amelioran (pembenah tanah) dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan petani. Tujuan kegiatan untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan petani melalui kegiatan bimbingan, pendampingan dan pelatihan tentang pengetahuan dasar tentang penerapan teknik pemupukan spesifik lokasi, pengelolaan tanah, pemupukan dan pengendalian hama penyakit pada tanaman jagung di Kelompok Tani Alang Umar Maju Desa Punggur Kecil. Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi: melakukan karakterisasi kendala sistem usahatani, potensi dan peluang penerapan teknologi pemupukan spesifik lokasi untuk tanaman jagung di lahan gambut dengan metode Participatory Rural Appraisal atau Rapid Rural Appraisal (PRA/RRA), Aplikasi teknologi pemupukan spesifik lokasi budidaya jagung di lahan gambut dengan metode Demplot, diseminasi, dan sosialisasi hasil kegiatan demplot. Kegiatan ini petani sangat antusias dan tertarik dengan metode penerapan teknologi pemupukan yang disampaikan. Hasil dari penerapan teknologi pemupukan ini tanaman tumbuh lebih bagus dan bisa membantu dalam meningkatkan hasil pertanian jagung di lahan pertanian milik petani.
Correlation Between Soil Macrofauna and Soil Chemical Properties in Smallholder Palm Oil Plantations Pratama, Raharya; Sulakhudin; Leony Agustine
Jurnal Online Pertanian Tropik Vol. 12 No. 2 (2025): JURNAL ONLINE PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jpt.v12i2.18252

Abstract

Writing This study aimed to determine the relationship between soil macrofauna communities and soil chemical properties in smallholder oil palm plantations. Field sampling and laboratory analyses were conducted at five observation points arranged diagonally. Soil macrofauna were collected using two methods: the pitfall trap method for surface-dwelling organisms and the monolith method for subsurface organisms. Observed parameters included population abundance, species diversity and richness, organic carbon (C-organic), total nitrogen (N-total), available phosphorus (P), and exchangeable potassium (K-dd). Data were tested for normality and linearity prior to correlation analysis. The results from the pitfall trap method showed that pygmy grasshoppers (Tetrigidae) were strongly correlated with C-organic (r = 0.757) and N-total (r = 0.677), while termites (Termitidae) also showed strong correlations with C-organic (r = 0.612) and N-total (r = 0.553). Carpenter ants (Formicidae) exhibited negative correlations with all soil nutrients, whereas black garden ants (Formicidae) showed a strong positive correlation with available P (r = 0.604). Only one species was found using the monolith method; therefore, no further analysis was conducted. Overall, macrofauna diversity and species richness showed very strong correlations with C-organic and N-total (r > 0.94), and strong correlations with K-dd (r = 0.860). These findings indicate that the availability of organic carbon, nitrogen, and potassium plays a crucial role in shaping soil macrofauna community structure in smallholder oil palm plantations.  
Pengaruh Tipe Penggunaan Lahan dan Cacing Tanah terhadap Kesuburan Tanah: Implikasi untuk Optimasi Pemupukan Padi dan Kelapa Sawit: Kesuburan tanah, tipe penggunaan lahan, unsur hara makro. Flavianus; Sulakhudin; Sutarman Gafur
Jurnal Pertanian Vol. 16 No. 2 (2025): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v16i2.18802

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketersediaan unsur hara makro di Desa Gernis Jaya, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, berdasarkan tipe penggunaan lahan, yaitu hutan alami, kebun kelapa sawit, dan ladang. Metode yang digunakan adalah survei lapang dengan analisis sampel tanah untuk menentukan kandungan unsur hara. Hasil menunjukkan bahwa tanah di semua tipe lahan memiliki pH masam (rata-rata 4,38–4,86), dengan kandungan C-organik dan N-total tertinggi di hutan sekunder. Ketersediaan P-total sangat tinggi di semua lahan, sedangkan K-dd, Ca-dd, Mg-dd, dan Na-dd umumnya rendah. Kapasitas Tukar Kation (KTK) tertinggi terdapat pada hutan sekunder. Populasi cacing tanah tertinggi ditemukan di hutan sekunder, berkontribusi pada peningkatan kandungan C-organik dan N-total. Rekomendasi pemupukan untuk padi tadah hujan adalah 235,82 kg/ha Urea dan 6,82 kg/ha SP36, sedangkan untuk kelapa sawit, dosis yang disarankan adalah 3,15 kg/pohon/tahun Urea dan 0,85 kg/pohon/tahun SP36.