Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Mengembangkan Kreativitas Melalui Kegiatan Melipat Kertas Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Emaus Baun Distrik Yembun Kabuaten Tambrauw welminayeblo; Siti Hardianti; Mersi Axelina
Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal)
Publisher : Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/aura.v4i2.1269

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kreativitas pada anak usia 5-6 tahun setelah diterapkan kegiatan melipat kertas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskritip kualitatif. Metode pengumulan data melalui instrumen dan lembar observasi. Hasil observasi di tahun 2023 di TK Emaus Baun Kreativitas anak melipat kertas yang pertama dilakukan adalah menyiapkan media pembelajaran seperti kertas origame,mister,gunting, lem, kertas HVS pinsel dan spidol yang digunakan setiap kelompok untuk melipat kertas di ruangan kelas. Kelebihan Kertas origami merupakan media yang dapat menghasilkan berbagai suatu karya atau pelengkap sebuah karya berdasarkan imajinasi. Salah satu manfaat kertas origami yaitu dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak, karena penggunaan kertas origami lebih banyak menggunakan otot-otot halus pada tangan dan jari-jari anak.
Penerapan Kegiatan Mewarnai Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Usia 5-6 Tahun Di TK YPK Pniel Kabupaten Sorong Kalorina Fera Wabia; Yolan Marjuk; Mersi Axelina
Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal)
Publisher : Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/aura.v4i2.1274

Abstract

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji kemampuan motorik halus melalui kegiatan mewarnai pada Usia 5-6 Tahun di TK YPK PNIEL Kabupaten Sorong. Metode penelitian ini menggunakan motode kualitatif, dengan objek penelitia TK YPK PNIEL sebanyak 15 orang anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 anak terdapat 11 dengan perkembangan motorik halus yang berkembang sangat baik (BSB) dan 4 anak berkembang sesuai harapan (BSH). Dengan demikian penerapan kegiatan mewarnai dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada usia 5-6 tahun di TK YPK PNIEL Kabupaten Sorong berkembang sangat baik. Hasil ini menunjukkan hasil bahwa sebagian besar anak senang dalam mewarnai dengan pola gambar untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. anak tidak lagi kaku dalam memegang pensil, anak sudah mampu megenal warna. Dengan diterapkannya langkah-langkah penerapan mewarnai melalui pola gambar dalam mengembangkan kreativitas anak telah menunjukkan hasil yang baik dalam meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak.
Peningkatan Kemapuan Berhitung Melalui Metode Bermain Kartu Angka Pada Anak Kelompok B Di TK Oikumene Mersi Axelina; Anggita Maharani Rambe; Novalina Wafom; Fadirubun, Nur Afifah
Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal) Vol. 5 No. 2 (2024): Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal)
Publisher : Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/aura.v5i2.1831

Abstract

Berdasarkan Kemampuan Berhitung tersebut peneliti bermaksud ingin mengetahui bagaimana tingkat kemampuan berhitung pada anak di TK Oikumene Kabupaten Sorong. Media kartu angka memiliki banyak tujuan dan manfaat yaitu anak lebih cepat memahami lambang bilangan, pembelajaran menjadi lebih interaktif bagi anak, kualitas belajar anak semakin meningkat, anak lebih cepat memahami konsep lambang bilangan, dan kemampuan anak dapat meningkatkan daya pikirnya. Metode yang di gunakan penelitian yaitu deskriptif kualitatif, Teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data di lakukan menggunakan metode kualitatif dengan cara Pengumpulan data, Reduksi data, display data dan Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan berhitung anak kelas B menggunakan media Kartu angka rata-rata 7 anak Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 3 anak berkembangan Sesuai Harapan (BSH). Media kartu angka juga memiliki peranan dalam membangun minat belajar anak, menarik bagi anak, merangsang pikiran anak dan anak-anak lebih antusias belajar saat menggunakan media kartu angka. Media kartu angka menarik bagi anak karena desain yang menarik bagi anak, warna yang beragam, serta metode pembelajaran yang berbeda-beda.
Contextualizing ELT Materials through Local Folklore: A Case Study in a Multilingual Eastern Indonesian Classroom Agus Setiawan; Mersi Axelina; La Sunra; Syarifuddin Dollah
INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa Vol. 12 No. 4 (2025): INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/interactionjournal.v12i4.4374

Abstract

In multilingual regions of Eastern Indonesia, English Language Teaching (ELT) materials that lack cultural relevance often fail to engage learners or reflect their linguistic realities. Local folklore offers a culturally grounded source for contextualizing ELT materials to enhance student learning and motivation. This study explores how local folklore can be integrated into ELT materials and investigates students’ multilingual practices and perceptions within a folklore-based classroom. A qualitative case study was conducted with one English teacher and thirty-two students in a multilingual secondary school. Data were collected through classroom observations, semi-structured interviews, and document analysis, and analyzed thematically. Findings show that folklore-based ELT materials enhance engagement, support comprehension through culturally familiar narratives, and promote active participation. Students naturally employed translanguaging strategies to negotiate meaning and strengthen English learning. The integration of folklore also reinforced cultural identity and pride among learners. Overall, contextualizing ELT materials through local folklore proved highly effective in multilingual classrooms, fostering inclusivity, meaningful learning, and cultural awareness. These results highlight the importance of incorporating local narratives into ELT curricula to promote culturally sustaining pedagogy in linguistically diverse settings.