Latar Belakang: FESTApora merupakan rangkaian aktivisme dan kegiatan sosial oleh fandom ARMY Indonesia yang direncanakan, digerakkan, dan dipromosikan melalui Twitter. Peneliti mencermati bahwa aktivisme ini tidak hanya memberikan manfaat kepada komunitas lain melalui proyek donasi, namun juga bermanfaat bagi para anggota ARMY yang berpartisipasi. Contohnya di kolaborasi FESTApora dengan SAFEnet, mereka membagikan ruang aman dengan penyintas kekerasan melalui webinar “#SpeakYourSelf: Ruang Aman untuk Penyintas dari ARMY” dan mengajarkan tentang privasi, konsen, dan dasar keamanan digital melalui workshop “Lebih Aman Saat #SpeakYourself” kepada para ARMY. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana dinamika komunikasi kelompok fandom ARMY di Twitter dalam melakukan aktivisme digital FESTApora. Metode: Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus single case. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur dengan 10 informan. Analisis data dilakukan menggunakan teori budaya partisipatif Jenkins dan teori konstruksi sosial teknologi Bijker. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi melalui ruang virtual Twitter memungkinkan terjadinya komunikasi timbal balik, komunikasi terbuka, dan pemanfaatan jaringan sosial dalam fandom selama pelaksanaan aktivisme FESTApora. Fandom ARMY di Twitter dapat menggerakkan anggotanya karena adanya solidaritas kelompok yang didasari oleh kesamaan antar anggota dan keinginan kolektif untuk membantu, serta adanya profesionalitas komunikator dan penggunaan pesan persuasif yang diamplifikasi dari sosok teladan. Twitter digunakan sebagai sarana aktivisme FESTApora karena efisiensi pesan dan jangkauan Twitter yang luas, serta adanya keunikan fandom di Twitter yaitu jumlah yang besar, identitas yang kuat, dan keberagaman individu.