Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH RANTI HIJAU (Solanum Nigrum L) TERHADAP ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS Nurmaulawati, Rina; Andani, Yasa
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2024): Volume 3, Nomor 3, Juni 2024
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v3i3.356

Abstract

Penelitian ini menggunakan sampel buah Ranti hijau (Solanum nigrum L) yang berasal dari Desa Samarang kabupaten Garut Jawa Barat. Ekstraksi buah Ranti hijau (Solanum nigrum L) menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut etanol 96%, perbandingan 1 : 7,5. Metode uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Uji aktivitas antibakteri ekstrak Buah Ranti hijau (Solanum nigrum L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus menunjukkan terbentuknya zona hambat. Hasil penelitian aktivitas antibakteri kontrol positif Cotrimoxazole 250 μg/50 μl terhadap Escherichia coli didapatkan diameter hambat 30,6 ± 1,15; sedang dengan Staphylococcus aureus 20,3 ± 0,57 uji pada kedua bakteri tersebut termasuk kategori sangat kuat. Pengujian antibakteri ekstrak etanol buah Ranti hijau (Solanum nigrum L) terhadap Escherichia coli pada konsentrasi 3% didapatkan diameter hambat 9,3 mm ± 0,57 termasuk kategori sedang; 6% : 10,3 mm ± 0,57 termasuk kategori kuat dan 9% : 15,3 mm ± 1,52 termasuk kategori kuat. Uji pada Staphylococcus aureus pada konsentrasi 3% didapatkan diameter hambat 11,0 mm ± 1,0 termasuk kategori kuat; 6% : 12,3 mm ± 1,52 termasuk kategori kuat dan 9% : 14,6 mm ± 2,5 termasuk kategori kuat. Analisa statistika homogenitas varian data untuk Escherichia coli diperoleh hasil p < 0,05 artinya data tidak homogen dan pada Staphylococcus aureus p > 0,05 artinya data homogeny, uji anova diperoleh signifikansi P < 0,05 pada kedua bakteri, artinya ada perbedaan zona hambat dari masing-masing perlakuan
GAMBARAN MANAJEMEN PUSAT STERILISASI (CSSD) DALAM MEMINIMALISIR INFEKSI NOSOKOMIAL RUMAH SAKIT Puspita, Sylvia; Andani, Yasa
Enfermeria Ciencia Vol. 2 No. 3 (2024): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 2, Nomor 3, Agustus 2024
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v2i3.59

Abstract

Central Sterile Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Sterilisasi adalah unit pelayanan yang strategis dalam Upaya pencegahan infeksi dan mempunyai fungsi utama yaitu menyiapkan alat-alat bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Infeksi nosokomial adalah penyakit infeksi yang didapat dari rumah sakit atau pada saat ini disebut dengan infeksi terkait layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran manajemen Pusat Sterilisasi dalam meminimalisir infeksi nosokomial di Rumah Sakit “X”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan rancangan penelitian yang digunakan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara, ceklist, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perencanaan CSSD sudah terencana dengan baik, 2) Pengorganisasian CSSD belum tersusun, masih bergabung dengan instalasi bedah sentral, 3) Pelaksanaan terdiri dari penerimaan, pencatatan, perendaman, pencucian, pengeringan, pengemasan, pelabelan, pensterilan, kontrol indikator dan pendistribusian sudah sesuai dengan Pedoman Pusat Sterilisasi, Depkes RI 2009, 4) Pengawasan dan evaluasi dilakukan setiap satu bulan sekali. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk perbaikan manajemen di CSSD Rumah Sakit “X”
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETHANOL BUAH RANTI HIJAU (Solanum nigrum L.) MENGGUNAKAN METODE REDUKSI RADIKAL BEBAS DPPH Nurmaulawati, Rina; Andani, Yasa
Enfermeria Ciencia Vol. 2 No. 4 (2024): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 2, Nomor 4, November 2024
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v2i4.66

Abstract

Buah ranti hijau (Solanum nigrum L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi untuk sayur dan lalapan di Indonesia, memiliki potensi untuk dijadikan sebagai terapi alternatif baik preventif / pencegahan maupun kuratif / pengobatan berbagai penyakit. Adapun potensi tersebut adalah sebagai antioksidan. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu menunda, memperlambat, atau menghambat reaksi oksidasi yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh yang memicu munculnya berbagai penyakit. Antioksidan alami merupakan jenis antioksidan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar antioksidan ekstrak buah ranti hijau (Solanum nigrum L.) dengan menggunakan pelarut etanol menggunakan metode spektrofotometri DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) dengan panjang gelombang 516 nm. Ekstraksi shokleting menggunakan pelarut etanol 96% dipilih oleh para peneliti untuk mengekstrak buah ranti hijau (Solanum nigrum L.). Hasil ekstraksi shokleting etanol 96% dengan perbandingan 1:7,5 diperoleh yield sebesar 11,91%. Analisis kandungan senyawa menunjukkan bahwa buah ranti hijau (Solanum nigrum L.) mengandung metabolit sekunder berupa alkaloid, saponin, tanin dan fenol. Untuk hasil antioksidan diperoleh nilai IC50 pada ekstrak etanol sebesar 24,47 μg/mL, untuk hasil antioksidan vitamin C diperoleh nilai IC50 sebesar 2,78 μg/mL