Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Kajian Literatur Uji Aktivitas Antikanker Payudara Tanaman Ranti (Solanum nigrum Linn.) Secara in vitro dan in vivo Nurmaulawati, Rina
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pmj.v4i2.36759

Abstract

Pengujian in vitro dan in vivo adalah serangkaian uji yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu produk layak, berkhasiat, dan aman digunakan sebagai obat. Kajian literatur ini bertujuan memberikan sistematik review aktivitas antikanker payudara (Solanum nigrum L.) meliputi bagian tanaman, pelarut, cara ekstraksi, serta mekanisme molekuler zat aktif secara in vitro dan in vivo. Metode kajian literatur adalah metode prisma dengan tahapan penentuan topik, penentuan rumusan masalah, pengumpulan data dari jurnal penelitian hasil penelusuran melalui google scholar dengan kata kunci cytotoxicity Solanum nigrum L. as anti-breast cancer in vitro and in vivo, menganalisis data dalam bentuk kelompok tabel, mengekstraksi data sesuai kriteria inklusi dan menarik kesimpulan sesuai rumusan masalah. Daun, batang, buah matang, buah mentah dengan ekstraksi, perkolasi, dan shokletasi menggunakan pelarut air, etanol, n-heksan, dan etil asetat memiliki aktivitas antikanker payudara. Senyawa dan golongan senyawa aktif yang berperan sebagai antikanker payudara pada Solanum nigrum L. adalah alkaloid, steroid, flavonoid, tanin, karbohidrat, dan saponin, polisakarida rhamnosa, glukosa dan galaktosa, fenolik, kumarin, asam gentisik, luteolin, apigenin, kaempferol, m- asam kumarat, antosianidin, alfa solanin. Mekanisme molekuler zat aktif ekstrak Solanum nigrum L. sebagai agen kemoterapi diantaranya sebagai antioksidan, menginduksi apoptosis, menginhibisi proliferasi, dan menstimulasi respon imun, menginduksi aktivitas fagositosis. Kata kunci : Antikanker payudara, Solanum nigrum L., in vitro in vivo.
TELANG FLOWER KOMBUCHA SOLID BATH SOAP AS A HALAL AND ANTIMICROBIAL PHARMACEUTICAL BIOTECHNOLOGY PRODUCT Rezaldi, Firman; Surya, Meylissa Servita; Maritha, Vevi; Ginanjar, Iin Hasan; Nurmaulawati, Rina
International Journal Mathla’ul Anwar of Halal Issues Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Mathla’ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/ijma.202441.97

Abstract

Excellent health is part of having immunity which tends to be stable, where normal flora is the most important parameter in increasing the body's resistance. Normal flora that is not well controlled can also increase the body's immune system to become threatened so that disease and infection have the potential to attack each individual. Smelly armpits are a sign of disease or Staphylococcus hominis infection. Women's intimate organs experiencing vaginal discharge is a sign of disease or infection caused by Candida albicans. The solution that can be offered to inhibit the growth of these two microbes is to bathe using herbal soap that is environmentally friendly and antimicrobial, namely solid bath soap made from the active ingredient of telang flower kombucha. This research aims to produce environmentally friendly pharmaceutical biotechnology products in the form of solid bath soap formulations and preparations made from the active ingredient of telang flower kombucha. This research is a laboratory experiment by making a solid bath soap base without active substances and a solid bath soap made from the active ingredient of butterfly pea flower kombucha with sugar concentrations including 20%, 30% and 40%. This research has proven that solid bath soap with the active ingredient telang flower kombucha at a concentration of 40% is significantly different as a pharmaceutical biotechnology product in inhibiting the growth of the two test microbes, both bacteria that cause underarm odor and pathogenic fungi that cause vaginal discharge in women's intimate organs at concentrations of 20% and 30%. based on one-way ANOVA analysis with a P value <0.05. This research can be proven and concluded that telang flower kombucha solid bath soap at a concentration of 40% is an effective treatment as a pharmaceutical biotechnology product and as an antimicrobial for both bacteria that cause underarm odor and pathogenic fungi that cause vaginal discharge in women's intimate organs
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETHYL ASETAT DAUN RANTI (Solanum nigrum L.) MENGGUNAKAN METODE REDUKSI RADIKAL BEBAS DPPH Nurmaulawati, Rina; Natawaskita, Kuncoro; Susilowati, Arikha Ayu
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 2 No. 5 (2023): Volume 2, Nomor 5, Oktober 2023
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v2i5.310

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode Perkolasi degan pelarut ethyl asetat. Daun ranti (Solanum nigrum L.) merupakan salah satu tumbuhan di Indonesia yang mempunyai potensi mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya berefek sebagai antioksidan. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu menunda, memperlambat, atau menghambat reaksi oksidasi. Antioksidan alami merupakan jenis antioksidan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar antioksidan ekstrak daun ranti (Solanum nigrum L.) dengan menggunakan pelarut ethyl asetat dengan metode DPPH secara spektrofotometri dengan panjang gelombang 516 nm. Hasil rendemen yang didapat dari ekstraksi perkolasi ethyl asetat yaitu 6,4%. Analisis kandungan senyawa menunjukkan bahwa pada daun ranti (Solanum nigrum L.) mempunyai kandungan senyawa alkaloid, saponin, dan steroid. Untuk hasil antioksidan didapatkan nilai IC50 pada ekstrak etanol sebesar 54,801. Dan untuk hasil antioksidan vitamin C didapat nilai IC50 sebesar 2,782
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH RANTI HIJAU (Solanum Nigrum L) TERHADAP ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS Nurmaulawati, Rina; Andani, Yasa
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2024): Volume 3, Nomor 3, Juni 2024
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v3i3.356

Abstract

Penelitian ini menggunakan sampel buah Ranti hijau (Solanum nigrum L) yang berasal dari Desa Samarang kabupaten Garut Jawa Barat. Ekstraksi buah Ranti hijau (Solanum nigrum L) menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut etanol 96%, perbandingan 1 : 7,5. Metode uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Uji aktivitas antibakteri ekstrak Buah Ranti hijau (Solanum nigrum L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus menunjukkan terbentuknya zona hambat. Hasil penelitian aktivitas antibakteri kontrol positif Cotrimoxazole 250 μg/50 μl terhadap Escherichia coli didapatkan diameter hambat 30,6 ± 1,15; sedang dengan Staphylococcus aureus 20,3 ± 0,57 uji pada kedua bakteri tersebut termasuk kategori sangat kuat. Pengujian antibakteri ekstrak etanol buah Ranti hijau (Solanum nigrum L) terhadap Escherichia coli pada konsentrasi 3% didapatkan diameter hambat 9,3 mm ± 0,57 termasuk kategori sedang; 6% : 10,3 mm ± 0,57 termasuk kategori kuat dan 9% : 15,3 mm ± 1,52 termasuk kategori kuat. Uji pada Staphylococcus aureus pada konsentrasi 3% didapatkan diameter hambat 11,0 mm ± 1,0 termasuk kategori kuat; 6% : 12,3 mm ± 1,52 termasuk kategori kuat dan 9% : 14,6 mm ± 2,5 termasuk kategori kuat. Analisa statistika homogenitas varian data untuk Escherichia coli diperoleh hasil p < 0,05 artinya data tidak homogen dan pada Staphylococcus aureus p > 0,05 artinya data homogeny, uji anova diperoleh signifikansi P < 0,05 pada kedua bakteri, artinya ada perbedaan zona hambat dari masing-masing perlakuan
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA KROKOT (Portulaca Oleracea L) PADA BAKTERI ESCHERICHIA COLI Rosalina, Vivi; Nurmaulawati, Rina
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2024): Volume 3, Nomor 3, Juni 2024
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v3i3.358

Abstract

Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan manusia, mencapai lebih dari delapan juta penduduk Amerika dengan 0.1 juta kasus pertahun mengakibatkan sepsis. Tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri salah satunya yaitu herba krokot yang secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit kulit (borok, bisul, radang kulit, dan kudis) dan diare. Herba Krokot (Portulaca oleracea L) memiliki potensi yang besar dikembangkan sebagai tanaman obat karena kandungannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dengan perbandingan simplisia : pelarut (1:7). Variabel penelitian ini yaitu dengan menggunakan konsentrasi Ekstrak Herba Krokot dengan konsentrasi 50%, 75%, 100%. uji zona hambat dengan menghitung diameter zona hambat Ekstrak Herba Krokot dan kontrol positif terhadap bakteri Escherichia Coli. Hasil penelitian didapatkan Ekstrak etanol Herba Krokot (Portulaca oleracea) memiliki aktivitas antibkateri terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Pada konsentrasi 50% terbentuk zona hambat rata-rata 7,3 ± 1,52 mm, konsentrasi 75% terbentuk zona hambat rata-rata 13 ± 1 mm, dan pada konsentrasi 100% terdapat zona hambat rata-rata 16,6 ± 1,52 mm. Konsentrasi terbaik dari Ekstrak etanol Herba Krokot (Portulaca oleracea) yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli adalah konsentrasi 100% dengan rata-rata daya hambat 16,6 ± 1,52 mm yang tergolong kuat
Optimalisasi Budidaya Sayuran Hidroponik untuk Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Kuala Muda Pulau Penang Malaysia Nurmaulawati, Rina; Abidin, Zaenal; Harun, Nurhidayati; Nur Hidayati, Siti
Jurnal KKN Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Inovasi Gagasan Abdimas dan Kuliah Kerja Nyata
Publisher : IGAKERTA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70234/7aq1fe43

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat bertema budidaya tanaman sayur secara hidroponik dilakukan di Desa Kuala Muda, Penaga, Pulau Penang, Malaysia, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga setempat. Latar belakang kegiatan ini didasari oleh kebutuhan masyarakat akan makanan sehat dan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan wawasan tentang hidroponik dan meningkatkan keterampilan dalam budidaya sayuran. Metode yang digunakan meliputi ceramah, diskusi interaktif, dan praktik lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman warga tentang pentingnya sayuran bebas pestisida dan keterampilan dalam budidaya hidroponik. Kesimpulannya, kegiatan ini berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan makanan sehat.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETHANOL BUAH RANTI HIJAU (Solanum nigrum L.) MENGGUNAKAN METODE REDUKSI RADIKAL BEBAS DPPH Nurmaulawati, Rina; Andani, Yasa
Enfermeria Ciencia Vol. 2 No. 4 (2024): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 2, Nomor 4, November 2024
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v2i4.66

Abstract

Buah ranti hijau (Solanum nigrum L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi untuk sayur dan lalapan di Indonesia, memiliki potensi untuk dijadikan sebagai terapi alternatif baik preventif / pencegahan maupun kuratif / pengobatan berbagai penyakit. Adapun potensi tersebut adalah sebagai antioksidan. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu menunda, memperlambat, atau menghambat reaksi oksidasi yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh yang memicu munculnya berbagai penyakit. Antioksidan alami merupakan jenis antioksidan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar antioksidan ekstrak buah ranti hijau (Solanum nigrum L.) dengan menggunakan pelarut etanol menggunakan metode spektrofotometri DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) dengan panjang gelombang 516 nm. Ekstraksi shokleting menggunakan pelarut etanol 96% dipilih oleh para peneliti untuk mengekstrak buah ranti hijau (Solanum nigrum L.). Hasil ekstraksi shokleting etanol 96% dengan perbandingan 1:7,5 diperoleh yield sebesar 11,91%. Analisis kandungan senyawa menunjukkan bahwa buah ranti hijau (Solanum nigrum L.) mengandung metabolit sekunder berupa alkaloid, saponin, tanin dan fenol. Untuk hasil antioksidan diperoleh nilai IC50 pada ekstrak etanol sebesar 24,47 μg/mL, untuk hasil antioksidan vitamin C diperoleh nilai IC50 sebesar 2,78 μg/mL
FORMULASI DAN STABILITAS SERUM WAJAH SARANG BURUNG WALET PUTIH (Collocalia fuchiphaga) SEBAGAI ANTIAGING Olipiya, Olipiya; Nurmaulawati, Rina; Cahyaningrum, Yanuar As’hari
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol6no2p8-16

Abstract

White swallow's nest (Collocalia fuchiphaga) is known to have benefits as an antioxidant so it can prevent skin aging. Serum preparations have advantages as skin care cosmetics because they contain active substances in high concentrations, are light and easy to apply. This study aims to make formulations, test physical quality, physical stability, irritation in test animals and test antioxidant activity using the DPPH method (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) as a facial serum containing white swallow's nest (Collocalia fuchiphaga) . In this study, a facial serum formulation containing white swallow's nest (Collocalia fuchiphaga) was prepared with various concentrations of 10%, 20% and 30%. The results showed that the 3 formulations had good physical quality tests based on the results of tests carried out in accordance with the standards. Based on the results of the physical stability test, the test results on pH, spreadability and viscosity showed no change in storage for 28 days. The antioxidant activity test results of the 3 formulations yielded IC50 values ​​of F1 (52.523 ppm), F2 (52.181 ppm), and F3 (51.165 ppm). The formulation of white swallow's nest serum (Collocalia fuchiphaga) does not cause primary irritation to rabbit test animals. Based on the results of the data analyzed statistically with a confidence level of 95%, the data obtained was p> 0.05 so that the 3 formulas showed no significant difference. It can be concluded from this study that facial serum containing white swallow's nest (Collocalia fuchiphaga) can be used as an antiaging preparation and does not irritate the skin.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Terpurifikasi dari Selada Laut (Ulva lactuca L.) dari Perairan Pantai Pidakan Pacitan dengan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl) Ainiyah, Nur; Erikania, Susanti; Nurmaulawati, Rina
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol6no2p61-70

Abstract

Free radicals in the absence of antioxidants can damage important cells in the body so that they can cause degenerative diseases. Natural antioxidants can be found from plants that contain phenolic compounds throughout plant parts such as wood, seeds, fruits, roots, flowers, and leaves. One plant that has antioxidant activity is sea lettuce. This study aims to determine the antioxidant activity of purified sealettuce extract results expressed with IC50. The method chosen to make lettuce ethanol extract was the maceration used 96% ethanol solvent, then purified with a split funnel using 96% ethanol solvent and n-hexane. Purified extracts was screened for phytochemicals. Furthermore, antioxidant testing was carried out with the DPPH method by UV-Vis spectrophotometry. After antioxidant testing, data and statistics were analyzed using the SPSS Independent Samples T-Test. The results of this study showed that purified extracts contained flavonoids, alkaloids, saponins, phenols and tannins. In purified extracts of sea lettuce, an average IC50 value of 47.99 ppm was obtained and an average IC50 value of 4,38 ppm was obtained. Based on the Independent Samples T-Test of purified sea lettuce extract and vitamin C showed a significant difference from each treatment as evidenced by a significance value (p < 0.05).
FERMENTATION BIOTECHNOLOGY PRODUCTS IN THE FORM OF KOMBUCHA FLOWER OF KECOMBRANG (Etlingera elatior (JACK) R.M.SM.) AS ANTICOLESTEROL IN MALE WHITE MICE (Mus musculus L.) DDY STRAIN Setiawan, Usman; Yuwinani, Iin; Rezaldi, Firman; Nurmaulawati, Rina; Fadillah, M. Fariz
Biofaal Journal Vol 4 No 1 (2023): Biofaal Journal
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/biofaal.v4i1pp1-10

Abstract

Cholesterol is a fatty substance found in the blood, produced by the liver and is needed by the body. Intake of foods with high cholesterol content can increase cholesterol levels in the blood (hypercholesterolemia). The Kecombrang flower plant (Etlingera elatior) contains flavonoids, saponins and triterpenoids which can reduce hypercholesterolemia. The aim of this study was to determine the effect of kecombrang flower fermentation on reducing blood cholesterol in male white mice (Mus musculus L.) DDY strain. The research method was carried out in a pre-post randomized experimental design. Tests for reducing blood cholesterol levels were carried out on 20 individual mice which were tested into 5 treatments, namely distilled water as a negative control (K-), simvastatin as a positive control (K+), kombucha fermented E. elatior concentration of 10% (P1), 20% (P2). ), and 30% (P3). The results of induction and decrease in blood cholesterol levels of mice were analyzed by ANOVA test (A = 0.05%). If it was significantly different, it was continued with Duncan's test. The results showed that there was a significant effect on reducing blood cholesterol levels in male white mice. The results of effective cholesterol levels for lowering cholesterol levels were 84.5 mg/dl from the initial cholesterol of 141.5 mg/dl at a concentration of 30%.