Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TANTANGAN GURU DAN SISWA SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI COVID-19 Lestari, Ayu; Febriyanti, Dwi Putri; Siliani, Okta; Sabina, Rini; Vannisa, Saprina Putri
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 9 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media komunikasi selama masa pandemi covid-19 kemarin. PJJ umumnya dilaksanakan melalui rapat secara online (Daring) menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan Google Meet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tantangan yang dihadapi guru dan siswa saat proses PJJ di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang bersifat untuk memahami makna, memahami keunikan, mengkonstruksi fenomena dan menemukan hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan selama terjadinya pandemi Covid-19 siswa dan guru mengalami banyak hambatan dan kendala untuk tetap melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien, seperti koneksi internet yang kurang stabil, perangkat yang tidak mendukung, kurangnya pemahaman siswa terhadap instruksi yang diberikan dan guru yang mengalami kendala dalam menentukan materi berdasarkan kebutuhan peserta didik melalui online learning.
Analisis pola asuh otoritatif terhadap mental anak milenial Wulandari, Anisa; Vannisa, Saprina Putri; Safitri, Aisyah; Novita, Wantri; Fetriasih , Riska
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 8 (2023): Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/nautical.v2i8.969

Abstract

Anak milenial adalah kelompok remaja yang lahir pada rentang tahun 1980 hingga awal 2000-an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh otoritatif terhadap mental anak milenial. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penilitian ini dilaksanakan di Univesitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan dengan mewawancarai orang tua mahasiswa/i di rumah masing-masing responden. Dari hasil penelitian, hasil termasuk kedalam kategori positif, hal ini dapat diketahui jika narasumber mayoritas mendidik anaknya dengan pola asuh otoritatif. Mereka bahkan tak segan memaksakan anaknya untuk memberikan efek jera jika anak mereka tidak berperilaku baik. Namun demikian mereka tetap memberikan kebebasan bagi anak untuk mengeksplor jati dirinya dan tidak terlalu membebankan anak dengan tugas yang diluar kemampuan mereka. Sehingga anak mereka tumbuh menjadi anak yang patuh serta pandai menjaga sikap. Pola asuh otoritatif adalah gabungan antara pola asuh permisif dan otoriter dengan tujuan untuk menyeimbangkan pemikiran, sikap dan tindakan antara anak dan orang tua.
Islam Budaya Melayu: Analisis Akulturasi Bangsa Cina Dan Arab Di Kota Palembang Maryamah, Maryamah; Vannisa, Saprina Putri; Talia, Jeny; Sakinah, Anastasia Putri
Histeria: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2023): Histeria: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/histeria.v2i2.939

Abstract

Penelitian ini lebih menitikberatkan pada unsur budaya di Kota Palembang, dengan tujuan untuk mengetahui dan menelusuri di bidang apa saja proses akulturasi dari budaya Cina dan Arab di Kota ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Pendekatan ini bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan yang terjadi pada saat penelitian dilakukan dan mengkaji sebab serta gejala tertentu yang terjadi sementara dan hanya dapat mengukur apa yang ada. Masuknya bangsa Arab dan Cina melalui jalur perdagangan di wilayah Sumatera Selatan telah banyak memberikan pengaruh di berbagai bidang kehidupan masyarakatnya, terutama di kota Palembang. Hal ini melahirkan yang namanya akulturasi dari ketiga budaya atau kebiasaan-kebiasaan etnis tersebut. Bentuk akulturasi yang terlihat hingga saat ini dari segi kuliner, pakaian, arsitektur atau gaya bangunan, kebiasaan-kebiasaan positif seperti Ziarah. Meskipun kebudayaan khas Palembang banyak dipengaruhi dari budaya lain dan merupakan hasil dari akulturasi budaya asing, namun di dalamnya tetap mengalir ciri khas bangsa Melayu yang kuat. Sehingga hasil akulturasi budaya ini menjadikan ciri khas baru yang melekat pada masyarakat Palembang.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PARA GURU SAAT MENERAPKAN KURIKULUM MERDEKA DI SD NEGERI 3 LUMPATAN Vannisa, Saprina Putri; Wulandari, Anisa; Rahayu, Ani; Primadona, Desti; Annur, Saipul
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.28687

Abstract

SD Negeri 3 Lumpatan, yang berlokasi di Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, adalah sekolah dasar yang diminati oleh banyak orang tua. Sekolah ini memiliki lokasi strategis, fasilitas memadai, dan jarang terkena banjir. Dengan hanya satu kelas per tingkatan dan jumlah siswa 26-30 orang per kelas, sekolah ini telah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka di hampir semua kelas, kecuali kelas 3 dan 6. Meskipun demikian, penerapan kurikulum baru ini menemui berbagai tantangan, termasuk kebingungan guru dalam pembuatan modul ajar yang kompleks dan kurangnya pelatihan. Tantangan lain mencakup keterbatasan sarana prasarana teknologi dan keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi. Perubahan kurikulum yang sering terjadi di Indonesia juga menuntut waktu dan pelatihan tambahan bagi guru. Selain itu, keterampilan soft skill guru seperti empati dan komunikasi efektif menjadi kendala dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, beberapa solusi yang diusulkan meliputi penyediaan infrastruktur teknologi dan pelatihan bagi guru, program pengembangan profesional berkelanjutan, serta kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat melalui seminar dan forum diskusi. Dukungan holistik dari berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka di SD Negeri 3 Lumpatan.