Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN KOMUNIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH M. Zidan Arifaini; Qoni’ah Nur Wijayanti, S.Ikom., M.Ikom
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 1 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Januari
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i1.44

Abstract

Sebagai makhluk sosial, manusia tentu selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain di dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi ialah suatu proses menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan atau audiens, baik dalam bentuk simbol maupun logo, dengan harapan dapat disampaikan atau dipahami oleh siswa, baik di kelas maupun di masyarakat, dengan tujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku mereka. Di dalam aspek pendidikan, proses pembelajaran akan efektif jika ada interaksi dan komunikasi yang intens antara guru dan siswa. Hubungan antara manusia terjadi dalam berbagai jenis hubungan dan dalam berbagai keadaan. Manusia tidak dapat hidup secara bersamaan tanpa adanya proses interaksi dalam hidup. Interaksi berasal dari kata “inter”, yang berarti “antara” dan “aksi”, yang berarti “kegiatan”. Oleh karena itu, interaksi adalah kegiatan timbal balik. Selain itu, interaksi juga disebut sebagai komponen komunikasi karena tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi. Komunikasi ini dapat terjadi baik antara guru dan siswa, atau sebaliknya antara siswa dan guru atau pendidik. Materi pelajaran biasanya menjadi inti dari proses komunikasi. Komunikasi pembelajaran ini memungkinkan intraksi pendidikan yang terjadi melalui pertukaran pesan, yang merupakan materi pembelajaran. Dalam komunikasi pembelajaran, guru berfungsi sebagai komunikator karena tugas mereka sebagai pemimpin pembelajaran, sedangkan siswa berfungsi sebagai komunikan atau peserta didik. Untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki keahlian dalam pola interaksi dan komunikasi yang efektif. Menggunakan istilah “interaksi edukatif”, istilah yang lebih umum digunakan untuk menggambarkan interaksi yang terjadi selama proses belajar. Interaksi edukatif adalah proses atau interaksi belajar yang memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari jenis interaksi lainnya.
GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PENGURUS BEM FISIB UTM Dimas Mahendra Putra; M. Zidan Arifaini; Ahmad Maghfur Oktavian; Fedrix Dewangga Amrik Julyansyah; Alwan Abdillah Asa; Muhammad Diva Ardiansyah
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2435

Abstract

Kepemimpinan memiliki peran strategis dalam menentukan efektivitas kinerja organisasi, termasuk dalam konteks organisasi kemahasiswaan seperti BEM FISIB UTM. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ketua BEM FISIB UTM periode 2025 memengaruhi efektivitas kerja pengurus. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang dominan adalah perpaduan antara gaya demokratis dan kekeluargaan. Gaya ini menciptakan suasana kerja yang kondusif, meningkatkan partisipasi anggota, serta memungkinkan pelaksanaan program kerja secara optimal. Proses pengambilan keputusan dilakukan secara partisipatif dengan mekanisme komunikasi yang terstruktur melalui delegasi kepada Badan Pengurus Harian dan Kepala Departemen. Meskipun tidak ditemukan tantangan signifikan, Ketua BEM mengusulkan evaluasi struktur organisasi sebagai bentuk refleksi kepemimpinan. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemilihan gaya kepemimpinan yang sesuai dalam meningkatkan efektivitas kinerja organisasi mahasiswa.