Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMERSATUAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL MELALUI SENI DAN KREATIVITAS Alwan Abdillah Asa; Qoni’ah Nur Wijayanti, S.Ikom., M.Ikom
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 1 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Januari
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i1.96

Abstract

Artikel ini membahas peran seni dan kreativitas dalam mempersatukan masyarakat multikultural. Di era globalisasi saat ini, masyarakat sering kali terdiri dari individu dari berbagai latar belakang budaya, etnis, dan agama. Seni dan kreativitas memiliki potensi besar untuk menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan tersebut, membantu mempromosikan pemahaman lintas budaya, mengatasi konflik, dan memperkuat ikatan sosial. Artikel ini akan menguraikan bagaimana seni dan kreativitas digunakan sebagai alat pemersatu dalam masyarakat multikultural, contoh praktik yang berhasil, serta dampak positif yang dihasilkan. Kami juga akan menggambarkan tantangan yang terkait dengan upaya ini dan mengusulkan solusi untuk mengatasinya.
Interpretasi Pengguna Tiktok Terhadap Konten Willie Salim M. Tsalits Amalil Fauzy; Alwan Abdillah Asa; Raffi Dwinanda Hartoni; M. Khibrah Aufa Firdaus; Rio Kurniawan
JOSH: Journal of Sharia Vol. 4 No. 02 (2025): Vol. 04 No. 02 Juni 2025
Publisher : Universitas Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/josh.v4i02.1926

Abstract

As TikTok’s popularity increases, so do content creators who have a big influence on the platform. One of them is Willie Salim, a content creator known for his social content such as giving away money, positive pranks, and surprise actions. This kind of content gets wide attention from the public because it is considered to touch the emotional side of the audience and provide a narrative of goodness wrapped in entertainment. This study aims to understand how TikTok users interpret content produced by Willie Salim, a content creator known for his social actions on social media. Using a qualitative approach with a phenomenological method, this study collected data through in-depth interviews and content observations to explore the subjective experiences of the audience in interpreting the meaning of the videos displayed. The results of the study show that interpretations of Willie Salim’s content vary widely. Some users interpret it as inspiration and a form of social concern, while others assess it critically, seeing elements of image building or exploitation for the sake of popularity. These findings confirm that the audience has an active role in interpreting media messages based on their respective backgrounds and experiences. This research contributes to the study of digital mass communication, especially in understanding how public perception is formed in the era of social media, and becomes a reference for content creators in understanding audience responses to their work.
GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PENGURUS BEM FISIB UTM Dimas Mahendra Putra; M. Zidan Arifaini; Ahmad Maghfur Oktavian; Fedrix Dewangga Amrik Julyansyah; Alwan Abdillah Asa; Muhammad Diva Ardiansyah
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2435

Abstract

Kepemimpinan memiliki peran strategis dalam menentukan efektivitas kinerja organisasi, termasuk dalam konteks organisasi kemahasiswaan seperti BEM FISIB UTM. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ketua BEM FISIB UTM periode 2025 memengaruhi efektivitas kerja pengurus. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang dominan adalah perpaduan antara gaya demokratis dan kekeluargaan. Gaya ini menciptakan suasana kerja yang kondusif, meningkatkan partisipasi anggota, serta memungkinkan pelaksanaan program kerja secara optimal. Proses pengambilan keputusan dilakukan secara partisipatif dengan mekanisme komunikasi yang terstruktur melalui delegasi kepada Badan Pengurus Harian dan Kepala Departemen. Meskipun tidak ditemukan tantangan signifikan, Ketua BEM mengusulkan evaluasi struktur organisasi sebagai bentuk refleksi kepemimpinan. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemilihan gaya kepemimpinan yang sesuai dalam meningkatkan efektivitas kinerja organisasi mahasiswa.