Integritas dapat dilihat dari tingkat kejujuran dan kualitas moral yang dimiliki oleh seseorang yang dilakukan secara konsisten setiap harinya. Ketika seseorang menekankan moral dalam setiap kegiatan yang dilakukan, maka akan didapatkan suatu capaian yang maksimal. Dengan saling memberikan sikap saling mengerti atas kewajiban dan hak dari supervisor dan supervise maka dalam hal ini pendidikan moral sangat diperlukan di dalam proses supervisi. Sehingga diharapkan dapat tercipta pribadi yang bertanggung jawab serta profesionalitas dalam melaksanakan tugas dan kewajiban tanpa adanya pengawasan yang dilakukan oleh seorang supervisor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research). Adapun hasil dari telaah yait : a. untuk memahami dimensi moral dalam pelaksanaan supervise, perlu melihat pada proses pembelajaran atau perkulihan yang ideal, karena para pendidik sepakat bahwa perkulihan yang ideal adalah mereka yang memahami konsep dari propesionalisme. Karena pada propesionalisme, seseorang akan focus pada kompentensi. b. subtansi pendidikan yang hakiki, yaitu pembentukan akhlakul karimah atau prilaku terpuji. Dalam hal ini, perilaku manusia dipengaruhi oleh nilai nilai eksternal yang membentuk kepribadian, berarti pembentukan akhlak seseorang tergantung pada proses pendidikan moral. c. empat aspek yang berhubungan dengan sifat professional yaitu dapat memberikan dampak peningkatan moral disekolah, yaitu: 1). Komitmen untuk mempraktekkan pengajaran yang patut dicontoh 2). Komitmen untuk mempraktekkan pengajaran menuju hasil akhir yang bernilai social 3). Komitmen yang tidak hanya melekat dalam induvidu namun juga praktek pengajaran itu sendiri 4). Komitmen untuk etika kepedulian.