Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN DINAR DAN DIRHAM TERHADAP STANDAR MONETER INTERNASIONAL Wahdatul Nadia Rawi; Nabila Ika Ariyanti; Riski Rahmawati; Raudlatus Solihin
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.408

Abstract

Sejarah Islam menyatakan Nabi SAW. beserta para sahabat menjadikan dinar dan dirham sebagai mata uang.  Selain dijadikan alat tukar, dinar dan dirham digunakan sebagai acuan pengukuran hukum syariah, seperti banyaknya kadar zakat dan ukuran pencurian. Namun seiring dengan perkembangan zaman juga bedampak pada perkembangan ekonomi di setiap negara yang pada saat ini memiliki ketergantungan yang saling berkaitan, satu negara dangan negara lainnya yang tidak dapt dipisahkan tetapi memiliki tujuan yang berbeda. Lalu, ketika berbicara masalah moneter, dan masalah utamanya yang dibahas yakni masalah moneter yang mana setiap negara memiliki mata uang tersendiri, lalu mata uang tersebut digunakan sebagai lat yang mewakili nilai barangnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peraturan yang mengatur penggunaan uang dan mata uang dalam perdagangan internasional, khususnya antar negara Islam. Hal ini juga bertujuan untuk menjelaskan peran mata uang tersebut dibandingkan dengan uang kertas dan menjelaskan mengapa penggunaannya dalam perdagangan internasional lebih bermanfaat dan dapat meningkatkan perekonomian negara lain.
JAMINAN HALAL DAN ETIKA PEMASARAN KOSMETIK BERBASIS VEGAN-RUELTY FREE: DILEMA KONSUMEN MUSLIM GLOBAL Puput Purnamasari; Zumrotis Sholihah; Raudlatus Solihin; Muhammad Ersya Faraby
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 10 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Oktober
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/6xht2y13

Abstract

Industri kosmetik global menunjukkan peningkatan permintaan produk halal, yang dipengaruhi oleh kesadaran konsumen Muslim terhadap prinsip halal dan praktik pemasaran yang etis. Sertifikasi halal tidak hanya berfungsi sebagai label resmi, tetapi juga sebagai simbol kepercayaan yang memberikan rasa aman dan keyakinan spiritual. Tren kosmetik vegan dan cruelty-free menambah lapisan kompleksitas dalam pemasaran, karena mengaitkan produk dengan isu keberlanjutan lingkungan dan perlindungan hewan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk memahami persepsi konsumen Muslim global terhadap jaminan halal dan klaim etis pada produk kosmetik. Hasil penelitian mengungkapkan adanya dilema dalam pengambilan keputusan, di mana sebagian konsumen menekankan kehalalan sebagai prioritas utama, sementara generasi muda cenderung mengintegrasikan standar halal dengan nilai etis. Faktor harga, daya beli, dan transparansi produsen terbukti menjadi penentu utama dalam membangun kepercayaan konsumen. Temuan ini menegaskan bahwa pemaknaan halal modern melampaui kepatuhan syariah, mencakup aspek kesehatan, lingkungan, dan keadilan sosial. Integrasi antara sertifikasi halal dan klaim etis menjadi strategi kunci untuk meningkatkan loyalitas konsumen Muslim global sekaligus mendorong praktik industri kosmetik yang lebih berkelanjutan.
The Influence of Sharia Economic Politics on the Development of Sharia Financial Institutions in the Digital Era in Indonesia Wahdatul Nadia Rawi; Latipah; Raudlatus Solihin
Al-Fadilah: Islamic Economics Journal Vol. 3 No. 2 (2025): Potential and Innovation in Islamic Economic
Publisher : Penerbit Hellow Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61166/fadilah.v3i2.37

Abstract

The development of Islamic financial institutions in Indonesia is growing rapidly, particularly with the advent of the digital era. Islamic economic politics plays a significant role in shaping policies and regulations that support the growth of this sector. This article examines how Islamic economic politics influences the development of Islamic financial institutions in Indonesia, focusing on the application of digital technology. Using a qualitative descriptive approach, this study identifies that government policies based on Islamic principles, coupled with technological innovation, are key factors in increasing access and efficiency of Islamic financial services. Based on data from the Financial Services Authority (OJK), the Islamic fintech sector in Indonesia has recorded growth of around 50% per year in recent years. Furthermore, Islamic fintech has also grown rapidly in recent years, offering various services such as digital payments, peer-to-peer (P2P) financing, and Islamic-based investments. The research method used in this study is a literature review.