Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERSPEKTIF ISLAM DAN KONVENSIONAL DALAM EKONOMI SYARIAH DAN KESEIMBANGAN EKONOMI MONETER Moh. Ibnu Rusy Ramadhan; Trischa Relanda Putra
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali perbedaan perspektif islam dan konvensional dalam ekonomi syariah dan keseimbagan moneter. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ushul fiqh, islamisasi pengetahuan, konsep falsafah ilmu Islam, dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa paradigma dari masing-masing Ekonomi Islam maupun Ekonomi Konvensional memiliki perbedaan pokok. Seperti yang telah diketahui bahwa Ekonomi Islam dibangun pada prinsip religius, sementara Ekonomi Konvensional tidak memandang ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang religius melainkan memandangnya sebagai sesuatu yang secular. Terdapat dua sudut pandang diskusi ekonomi di dalam sistem ekonomi islam, yakni diskusi ekonomi yang di dalamnya membahas dari sudut pandang produksi barang maupun jasa dan diskusi ekonomi yang di dalamnya membahas bagaimana cara untuk mendapatkan, menggunakan, serta mendistribusikan barang maupun jasa tersebut. Perspektif Islam dalam Ekonomi Syariah dan keseimbangan ekonomi memiliki tujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kehidupan yang baik bagi manusia, sementara tujuan akhir ialah pada Allah. Titik tolak Ekonomi Syariah adalah dari Allah dengan tujuan akhir juga kepada Allah.
KELAYAKAN BISNIS USAHA PENTOL GAPEK DI KECAMATAN AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP DALAM TINJAUAN LEGALITAS Moh. Ibnu Rusy Ramadhan; Abdur Rohman
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.563

Abstract

Untuk meningkatkan kepatuhan hukum di kalangan pelaku usaha pentol gapek, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Pelaku usaha perlu meningkatkan pemahaman dan motivasi untuk melegalkan usaha mereka melalui pelatihan dan pendampingan. Aspek legalitas merupakan faktor penting yang berperan dalam keberlanjutan dan pengembangan usaha pentol gapek di Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Temuan penelitian mengonfirmasi bahwa pelaku usaha pentol gapek yang memiliki legalitas lengkap, seperti izin usaha, sertifikasi halal, dan izin edar BPOM, cenderung memiliki akses yang lebih baik ke kredit perbankan, peluang untuk berpartisipasi dalam program pemberdayaan pemerintah, serta kemampuan untuk memasuki pasar yang lebih luas, termasuk kemitraan dengan perusahaan besar atau pasar ekspor. Sebaliknya, usaha yang beroperasi secara informal cenderung terbatas pada pasar lokal dan sulit untuk berkembang secara berkelanjutan.
The Role of the Regency Government in Optimizing the Performance of MSMEs and Islamic Financial Institutions in Bangkalan Mariyatul Kiptiyah; Moh. Ibnu Rusy Ramadhan; M. Syarif Hidayatullah
Managing: Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 2 No. 2 (2025)
Publisher : Penerbit Hellow Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61166/managing.v2i2.35

Abstract

This study aims to analyze the role of the Bangkalan Regency Government in optimizing the performance of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) and Islamic financial institutions in the region. Given that MSMEs contribute significantly to the local economy, this study explores government policies and programs that support MSME development and how Islamic financial institutions can play a strategic role. The method used in this study is a qualitative approach through data collection through literature studies and documentation studies. The results obtained from the study indicate that government policy support, such as the provision of capital assistance and training, as well as collaboration with Islamic financial institutions, has increased financing accessibility and strengthened the capacity of MSMEs. However, challenges such as lack of financial literacy and limited infrastructure still need to be addressed. This study recommends increasing synergy between the government, MSMEs, and Islamic financial institutions to achieve optimal and sustainable performance in Bangkalan Regency.