Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN ALASAN PENGHAPUS PIDANA DI NEGARA INDONESIA DAN BELANDA Imelda Kusuma Sari; Widiarti, Yulia Rizki
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.487

Abstract

Penyebab penghapusan sanksi pidana merupakan suatu regulasi yang utamanya ditujukan kepada hakim untuk menilai apakah seseorang telah memenuhi syarat-syarat pelanggaran yang seharusnya dihukum atau diampuni. Penyebab penghapusan sanksi pidana dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni dasar pembenar dan dasar pemaaf. Berdasarkan kerangka ini, penelitian ini mengidentifikasi pertanyaan, yaitu: 1) Bagaimana regulasi mengenai penghapusan sanksi pidana di Indonesia dan Belanda? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa regulasi mengenai penyebab penghapusan sanksi pidana dalam KUHP Indonesia yang berlaku saat ini belum secara jelas mengatur bagaimana dasar pembenar dan dasar pemaaf dikategorikan. Sedangkan pengaturan yang lebih rinci dalam KUHP Belanda, terutama terkait persyaratan dan batasan yang harus dipenuhi untuk dapat menggunakan alasan penghapusan pidana tersebut.
Pemanfaatan Serbuk Gergaji Menjadi Briket Ramah Lingkungan di Desa Jukong Widiarti, Yulia Rizki; Fadhellah, Muchtar Nur; Mahshun, Wafiq; Haristanti, Sindy Nindia Maretha
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat dan Komunitas Vol 2, No 2: 2025
Publisher : STAI Nurul Islam Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52620/jpmk.v2i2.137

Abstract

Pengolahan kayu menghasilkan limbah kayu berupa serpihan kayu. Meskipun serpihan ataupun kerikilnya tidak dimanfaatkan secara optimal, limbah ini masih dapat digunakan sebagai briket. Proses produksi berlangsung dalam tungku kosong yang dimodifikasi. Serbuk gergaji yang dihasilkan selama pembakaran dihancurkan menjadi bubuk dan kemudian disaring melalui saringan. Debu kayu yang hangus meluncur melewati ayakan, kemudian diaduk perekat dengan tepung singkong. Bahan dasar ini dibentuk menggunakan cetakan khusus, lalu dikeringkan di bawah pancaran sinar matahari selama 1 hingga 3 hari, bergantung pada keadaan cuaca. Briket arang yang dihasilkan biasanya memiliki karakteristik fisik dan kimiawi yang lebih unggul dibandingkan mutu bahan aslinya. Aktivitas ini membuktikan bahwa pemahaman masyarakat tentang pembuatan briket dari serbuk kayu serta pemanfaatan sumber daya alam telah mengalami peningkatan yang signifikan. Briket tidak hanya sama efektifnya dengan arang, tetapi juga ramah lingkungan, menjadi alternatif potensial untuk menciptakan peluang kerja bagi komunitas.