Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DAMPAK SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI TERHADAP PERMINTAAN UANG DI INDONESIA Tazkiyah Fuadiyah; Dwi Putri Ayu Nur Aini; Latipah; Afiyanta Wulandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.579

Abstract

Peran uang dalam aktivitas perekonomian semakin hari semakin meningkat. Pada masa tersebut, masyarakat diketahui pedagang dengan sistem barter dan juga mengganti uang tersebut dengan peran yang sifatnya lebih meningkat atau lebih baik dan juga secara lebih tepat. Diketahui saat ini uang tidak lagi dalam wujud tunai, tetapi dalam wujud cek, wesel, dalam wujud giro, dan juga dalam wujud kartu elektronik. Terkait aktivitas permintaan uang yang terjadi di Indonesia memperoleh pengaruh dari meningkatnya sistem pembayaran yang bersifat non tunai atau cashless, sebab terkait permintaan uang menjadi satu dari beberapa komponen yang penting dalam kebijakan moneter Bank Sentral. Dalam perspektif islam, nislai transaksi e-money harus disesuaikan dengan prinsip syariah. Pada pembahasan ini, terkait nilai transaksi yang secara harus terpenuhi menyesuaikan pada prinsip semua amarah secara adil dan dokumen sifatnya transparan atau terbuka dan dihindarinya suatu praktik pribadi. Kajian ini memiliki tujuan yang telah dirumuskan untuk menguji terkait Bagaimana dampak yang hadir melalui upaya pembayaran dengan dimanfaatkannya kartu debit dan juga uang elektronik dengan diketahui dapat menghadirkan suatu dampak terhadap permintaan uang yang hadir di Indonesia. Kajian ini memiliki upaya untuk memanfaatkan pendekatan secara kuantitatif yakni berupa analisis secara empiris terhadap kajian yang memanfaatkan data time series yang berkaitan pada permintaan uang sendiri dan juga pembayaran secara tunai di Indonesia pada tahun 2019 hingga pada 2023. Terkait pada laporan yang dipublikasi atau diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, BI (Bank Indonesia) dan juga kementerian keuangan RI menjadi bagian dari sumber data yang diaplikasikan pada kajian ini. Hasil regresi menyajikan bahwa pengaplikasian kartu kredit memberikan dampak secara signifikan terhadap hadirnya permintaan uang di Indonesia. Terkait pada kartu kredit diketahui menghadirkan Suatu bentuk kenyamanan dan juga efisiensi kepada penggunanya, dan semakin banyak orang yang menggunakan kartu kredit untuk mendapatkan uang.
PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS BAGI GENERASI MILENIAL PADA ASPEK SOSIAL EKONOMI  REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Afiyanta Wulandari; Abdur Rohman
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.589

Abstract

Pada saat ini Indonesia sedang menghadapi era Revolusi Industri 4.0, dimana rantai pasok bisnis sudah terhubung secara digital yang berdampak pada penyederhanaan rantai pasok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan fokus pada studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan pesatnya perkembangan dunia usaha khususnya UMKM dan usaha kreatif yang memanfaatkan teknologi digital di Indonesia. Era Revolusi Industri 4.0 bagi generasi milenial yang kreatif dan inovatif merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan dalam menjalankan bisnis di Indonesia. Peran pemerintah sangat krusial dalam membangun ekosistem yang mendukung dan memberikan fasilitas memadai berupa regulasi dan fasilitas teknologi bagi pertumbuhan UMKM dan usaha kreatif di Indonesia.
Business Opportunities and Challenges for the Millennial Generation in the Socio-Economic Aspects of the Industrial Revolution 4.0 Afiyanta wulandari; Abdur Rohman
Managing: Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Penerbit Hellow Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61166/managing.v2i1.9

Abstract

Currently, Indonesia is facing the era of Industrial Revolution 4.0, where business supply chains are digitally connected, which has an impact on simplifying the supply chain. This research uses qualitative methods and focuses on literature study. The results of this research show the rapid development of the business world, especially MSMEs and creative businesses that utilize digital technology in Indonesia. The era of the Industrial Revolution 4.0 for the creative and innovative millennial generation is both an opportunity and a challenge in running a business in Indonesia. The government's role is very crucial in building an ecosystem that supports and provides adequate facilities in the form of regulations and technological facilities for the growth of MSMEs and creative businesses in Indonesia.
The Dynamics of Halal Certification Standardization in the Global Market: A Literature Review of International Regulatory Practices and Challenges Alia Fitriyani; Afiyanta Wulandari; Fendi Julianto; Ahmad Wahyudi
Al-Iffah: Journal of Islamic Sciences Research Vol. 1 No. 4 (2025)
Publisher : Penerbit Hellow Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61166/iffah.v1i4.36

Abstract

Halal certification standardization is a crucial aspect of an increasingly competitive and integrated global trading system, as Muslim consumers' awareness of the importance of halal products grows. The global halal industry market is estimated to reach US$1.3 trillion by 2025, demonstrating significant economic potential for Muslim-majority countries. However, regulations, interpretations of Islamic law, and oversight mechanisms across countries pose serious challenges to harmonizing internationally recognized halal standards. Differences in sharia interpretations, complex bureaucracies, and political-economic interests are key obstacles to this process. International institutions such as the OIC-SMIIC and the Halal Accreditation Forum (HAF) play a crucial role in developing global standards, while countries like Indonesia, through the Halal Product Certification Agency (BPJPH), are striving to strengthen credible and efficient national certification systems. This study uses a qualitative approach with a desk review to analyze the dynamics and challenges of global halal certification. In conclusion, the harmonization of global halal standards should focus on a trust-based mutual recognition system that respects diverse sharia interpretations, as well as strengthening international collaboration and digitizing the certification process to support the growth of an inclusive, sustainable, and highly competitive halal industry
PERAMALAN KAPITALISASI PASAR JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA): STUDI TIME SERIES 2020–2025 Alia Fitriyani; Nurul Layali; Fahriya; Afiyanta Wulandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 12 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/h3wqqs14

Abstract

Penelitian ini bertujuan meramalkan kapitalisasi pasar Jakarta Islamic Index (JII) periode 2020–2025 dengan menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) sebagai pendekatan utama dalam analisis deret waktu. Data yang digunakan berupa kapitalisasi pasar bulanan JII yang dihimpun dari Bursa Efek Indonesia serta publikasi resmi OJK, sehingga memberikan representasi komprehensif terhadap perkembangan pasar modal syariah. Proses analisis meliputi uji stasioneritas menggunakan Augmented Dickey-Fuller, identifikasi model melalui pola ACF dan PACF, estimasi parameter, serta pengujian diagnostik untuk memastikan residual bersifat white noise. Model ARIMA yang terpilih kemudian dievaluasi melalui kriteria informasi untuk memperoleh model yang paling efisien dan akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ARIMA (2,2,1) merupakan model terbaik karena memberikan kinerja prediksi yang stabil dan mampu menggambarkan dinamika kapitalisasi pasar JII secara konsisten. Peramalan untuk periode 2024–2025 menunjukkan tren kenaikan yang berkelanjutan, mencerminkan penguatan fundamental pasar modal syariah serta meningkatnya kepercayaan investor. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi investor, regulator, dan pengelola portofolio dalam menilai prospek pertumbuhan pasar syariah di Indonesia.