Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROSEDUR PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH DI LKS STUDI BSI BANGKALAN Nurul Falakh; Isfarsia Nilam Ayu Azikra; Aprilia Dwi Nur Hidayati
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 6 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i6.612

Abstract

Tujuan penulisan ini untuk mengetahui prosedur pendaftaran hak tanggungan atas tanah di LKS BSI Bangkalan Madura. Pendaftaran hak tanggungan atas tanah di BSI Bangkalan bisa secara online atau secara offline dalam pendaftaran hak tanggungan. Prosedur pendaftaran hak tanggungan atas tanak di LKS Bangkalan memerhatikan undang-undang sebagai landasan hukum dalam prosedurnya sehingga tidak menyimpang. Penelitian ini menggunakan metode empiris dengan melakukan observasi ke BSI Bangkalan dan menggunakan metode tinjaun Pustaka yang memfokuskan dalam penerapan hukum positif dengan mengkaji data-data dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan beberapa aspek yaitu sebagai para pihak yang berperan dalam hak tanggungan atas tanah, penerapan undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agrarian, dan secara online. Sehingga penulisan ini bisa membantu masyarakat Bangkalan untuk mengedukasi tentang prosedur pendaftaran hak tanggungan atas tanah.
ANALISIS PENERAPAN DAN MANAJEMEN RESIKO AKAD WADIAH BSI CABANG BANGKALAN Isfarsia Nilam Ayu Azikra
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 12 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i12.1200

Abstract

Sistem penerapan di perbankan syariah pada umumnya berbeda dengan perbankan konvensional, termasuk dalam konsep akad wadiah. Tujuan adanya penulisan ini untuk mengetahui penerapan dan manajemen resiko akad wadiah di BSI Cabang Bangkalan Madura. Didalam penerapannya, akad wadiah di BSI Bangkalan hanya menggunakan jenis akad Wadiah Yad-Dhamanah, yaitu jenis simpanan atau tabungan easy wadiah dan payroll wadiah, dimana dalam hal ini bank bertindak untuk menyimpan dana nasabah, dan bisa memanfaatkannya, namun pihak bank harus mengembalikan dana tersebut kapanpun nasabah menghendaki. Prosedur penerapan akad Wadiah di BSI Bangkalan memerhatikan prinsip syariah sesuai perbankan syariah. Penelitian ini menggunakan metode empiris dengan melakukan observasi ke BSI Bangkalan dan menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengkaji data data dengan analisis kualitatif. Hasil dari adanya penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan akad wadiah di BSI Cabang Bangkalan telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan selalu mendapatkan pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).  Sehingga penulisan artikel ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana penerapan akad wadiah di perbankan syariah dan adanya penulisan ini dapat membantu masyarakat Bangkalan untuk mengetahui tentang penerapan dan manajemen resiko akad Wadiah
PANDANGAN ULAMA BANGKALAN TENTANG URGENSI DAN IMPLIKASI SERTIFIKASI HALAL TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN: STUDI KASUS PADA OLAHAN BEBEK SONGKEM PAK SALIM SAMPANG Isfarsia Nilam Ayu Azikra; Holis; Ahmad Makhtum
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/2k2x0g77

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh krisis kepercayaan konsumen Muslim terhadap system jaminan produk halal (JPH) di Indonesia, yang dipicu kasus kontaminasi unsur haram pada produk bersertifikat oleh BPJPH dan BPOM pada 2025. Hal ini menimbulkan keraguan (was-was) dan menekankan perlunya evaluasi ulang sertifikasi halal. Fokusnya pada kuliner tradisional Madura, yakni Bebek Songkem Pak Salim Sampang, yang memiliki nilai budaya dan ekonomi tinggi namun memerlukan verifikasi kehalalan oleh otoritas agama lokal. Celah empiris terletak pada studi sebelumnya yang jarang mempertimbangkan perspektif ulama Bangkalan sebagai otoritas moral (Ghuru) dalam mengawal produk lokal. Tujuan penelitian adalah menganalisis pandangan ulama Bangkalan tentang urgensi sertifikasi halal dalam pengelolaan Bebek Songkem, mengevaluasi kepatuhan proses produksi terhadap kehalalan bahan baku dan prosedur Dhabihah Syar'iyyah untuk menghindari unsur syubhat, serta menganalisis implikasinya terhadap peningkatan kepercayaan konsumen Muslim. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif di Bangkalan dan Sampang. Data primer dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mendapatkan data langsung dari lapangan. Hasil utama menunjukkan bahwa ulama Bangkalan menempatkan sertifikasi halal sebagai mandat syariah yang mendesak (wajib syar’i), berakar pada maqashid syariah, khususnya hifz al-din (pemeliharaan agama) dan hifz al-nafs (pemeliharaan jiwa melalui aspek thayyib). Proses pengolahan tradisional Bebek Songkem (kukus/ungkep) memenuhi aspek thayyib, namun analisis kritis mengungkap inkonsistensi dalam Dhabihah Syar'iyyah (penyembelihan tidak sempurna) yang berpotensi membuat daging menjadi maitah (haram mutlak). Risiko syubhat tinggi akibat potensi perubahan bumbu pasca sertifikasi, mengaktifkan kaidah “Idza ijtama’a al-halal wa al-haram ghuliba al-haram”. Implikasi terhadap kepercayaan konsumen secara signifikan tidak hanya bergantung pada logo formal (Rato), melainkan dimutlakkan oleh Hegemoni otoritas ulama (Ghuru) sebagai gerbang legitimasi spiritual, di mana sertifikasi halal berfungsi sebagai jaminan universal untuk menghilangkan keraguan (syubhat).