Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kontribusi Intelektual Muslim Terhadap Perkembangan IPTEKS Holis; Dudi Kiswanto; Muhammad Fadli Ramadhan
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i1.609

Abstract

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat saat ini. IPTEK sendiri merupakan kreasi yang dibuat manusia dalam waktu ribuan tahun dan didapatkan dari berbagai bangsa yang terdapat di dunia, termasuk juga tokoh muslim yang seringkali tidak diketahui oleh masyrakat saat ini bahwa umat muslim juga memiliki peranan banyak pada perkembangan IPTEK disunia ini. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi intelektual muslim terhadap perkembangan IPTEK. Metode penelitian menggunakan penelitian berjenis kualitatif deksriptif dengan teknik pengumpulan data berupa literatur review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh intelektual muslim memiliki kontribusi yang besar bagi ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya penemuan teknologi optik modern, penemuan konstruksi alat terbang, penemuan Aljabar, penemuan alat bedah, dan penemuan ilmu filsafat. Oleh karena itu, umat muslim memang terbuka pada adanya perkembangan IPTEK yang terjadi saat ini selama bermanfaat bagi manusia dan tidak menimbulkan mudharat.
Model Tes Keterampilan Produktif: Maharah Kalam dan Kitabah Holis; Fitria; Farroha Firmaningrum; Imron Ichwani; Nur Qomari
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i3.1077

Abstract

Pelaksanaan evaluasi merupakan hal penting dalam pembelajaran pembelajaran, termasuk pembelajaran bahasa Arab. Evaluasi keterampilan berbicara dan menulis dirancang untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengungkapkan ide dan gagasannya secara tertulis dan lisan. Tujuan penelitian ini adalah mengekplorasi model soal evaluasi keterampilan produktif yaitu keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. Metode penelitian menggunakan penelitian dan pengembangan. Data dipeloreh dari KMA 183 tentang kurikulum pendidikan bahasa Arab dan PAI, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD) berdasarkan KMA 183, buku ajar bahasa Arab kelas sembilan, silabus Madrasah Tsanawiyah kelas sembilan, artikel yang berkaitan dengan evaluasi, dan contoh soal evaluasi. Peneliti mengamati dan menganalisis kebutuhan penyusunan soal, menyusun soal sesuai langkah-langkah dan melakukan uji validitas isi yang dilakukan oleh ahli di bidang evaluasi bahasa Arab. Hasil penelitian adalah penyusunan soal maharah kalam dan kitabah diawali dengan telaah kurikulum, mengambil kompetensi dasar, menentukan indikator sampai pada penyusunan soal yang sudah dianalisis berdasarkan tingkat kesulitan soal. Menyajikan dan menganalisis model soal kalam dan kitabah yang telah melewati proses uji validitas isi. Dengan adanya pengembangan soal-soal evaluasi ini, diharapkan akan meningkatkan kemampuan mereka dalam berbahasa Arab secara keseluruhan khususnya dalam bidang maharah kalam dan kitabah.
Pemanfaatan Media Visual dalam Pembelajaran Maharatul Kalam Pada Program Akselerasi Bahasa Arab di MTs eL-BAS (Lembaga Bina Anak Sholeh) Ciamis holis; Abidin, Munirul; Kiswanto, Dudi; Rizki, Desy Maulani
Tarling : Journal of Language Education Vol. 7 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Prodi PBA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Saizu Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research has the intention to describe how the implementation and benefits of visual media in learning Maharotul Kalam in the accelerated Arabic program at MTs eL-BAS Ciamis. This research is a field research that uses a qualitative research type methodology. The data in this study were collected through interviews and observation methods, through primary data sources, Arabic teachers and students of the MTs eL-BAS Ciamis language acceleration program. Data analysis was carried out using deductive qualitative, choosing a conceptual framework, collecting data, analyzing data and drawing conclusions. The results obtained from this study are the implementation and benefits of visual media in learning Maharotul Kalam in the Arabic acceleration program at MTs eL-BAS (bina anak sholeh institute) Ciamis in the form of increasing student enthusiasm in the learning process which facilitates understanding of some students, encourages active participation of students in learning, and support teachers in conveying material effectively. In an effort to use it, the teacher uses visual media in the form of Arabic phrase pamphlets (Ibaroh kosiroh), Arabic vocabulary cards (Mufrodat), and Arabic posters
Bahasa Arab Holis; Fitria, Fitria; Rahmanita, Fatia; Bahruddin, Uril; Syifaussakinah
Tarling : Journal of Language Education Vol. 8 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Prodi PBA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Saizu Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/tarling.v8i2.9768

Abstract

This study aims to describe the Arabic language academy and Al Wasith Dictionary,the method of preparation and how to search for words in the Al Wasith dictionaryas well as its advantages and disadvantages. This research is a library researchusing a qualitative descriptive approach. The primary data source in the researchis the intermediary dictionary, and secondary sources are books, magazines,and other sources related to the field of dictionaries and research subjects. Datacollection was carried out using documentation technology, and the data wasanalyzed using the Miles and Huberman data model triangulation. The results ofthis study show that the Arabic language academy is not only limited to compiling dictionaries, but also includes participation in intellectual activities, researching linguistic issues, describing scientific and linguistic terminology, and organizingseminars in various locations. The purpose of compiling this dictionary is tocorrect and purify the Arabic language so that it can be easily understood. Theorder of words in the dictionary depends on alphabetical order. The way to searchfor a word is done by returning the word to its original form and removing theextra letters in the word. One of the advantages of this approach is that it usesverses from the Qur'an and the Prophet's hadith as reference and support inexplaining the words. The disadvantage is the difficulty of using Arabic for thosewho are not native speakers.
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI RINDU BANGKALAN (Studi Analisis Fatwa DSN-MUI Nomor 108 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah) Lina, Masaulina; Holis; Adiyono
TERAJU: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 6 No 02 (2024)
Publisher : P3M dan Jurusan Syariah dan Ekonomi Bisnis Islam STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/teraju.v6i02.1669

Abstract

Madura has great tourism potential and has high opportunities to develop sharia tourism, however, some tourism in Madura, especially Rindu Beach tourism, does not yet have a full tourism development strategy, and still faces several challenges in implementing sharia principles in accordance with the DSN Fatwa MUI Number 108 of 2016. This research aims to identify and formulate a tourism development strategy for Rindu Bangkalan Beach and to find out whether sharia principles as stated in MUI Fatwa Number 108 of 2016 have been implemented. Using a qualitative approach, data was collected through in-depth interviews, observation and review of relevant documents. The research results show that Rindu Beach has a strong natural attraction, good security and promotion but still faces shortcomings in terms of artificial attractions, cultural attractions, health services, souvenirs and government support. This research also analyzes the suitability of the existing conditions of Rindu Beach with sharia tourism criteria, and designs a development model that can be a reference for local governments and local tourism actors. The resulting policy recommendations are expected to increase the attractiveness of Rindu Beach as a sustainable sharia tourism destination, provide economic benefits for local communities, and preserve religious and cultural values. Keywords: Strategy, Development, Tourism, Sharia.
PERAN KYAI DALAM MEDIASI SENGKETA EKONOMI SYARIAH DI BMT UGT NUSANTARA Ukmiyatul Jennah; Adiyono; Holis
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 11 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/4w907v30

Abstract

Peran kyai sangat penting dalam menyelesaikan masalah ekonomi syariah di BMT. Mereka membantu menyelesaikan sengketa, seperti masalah perjanjian atau ketidak puasan hasil transaksi, dengan cara yang adil dan sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai pemimpin yang dihormati, Kyai memastikan bahwa penyelesaian sengketa tidak hanya adil, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai agama dan tradisi setempat. Kyai membantu menjaga kedamaian dan memastikan ekonomi syariah berjalan dengan benar. Perkembangan ekonomi syariah yang semakin pesat, baik di tingkat nasional maupun global, membawa tantangan baru, salah satunya adalah potensi terjadinya sengketa ekonomi. Sengketa ini bisa muncul dari berbagai faktor seperti wanprestasi, perbuatan melawan hukum, atau ketidak puasan atas hasil transaksi ekonomi. Meskipun prinsip syariah menekankan keadilan dan kemaslahatan, praktik di lapangan bisa berbeda, sehingga dibutuhkan mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif dan Peran Sang Guru Agung amatlah diperlukan dalam mengurai persoalan di lembaga BMT, sebab sesosok Guru Agung bisa dikatakan tetap dihormati dan dianggap pemimpin di kalangan rakyat. Ini menandakan bahwa Sang Guru Agung memancarkan daya pengaruh serta kekuatan kepribadian yang begitu kuat. Kyai berperan sebagai penengah yang mendengarkan semua pihak dengan sabar, memahami latar belakang masalah, dan memberikan solusi yang adil sesuai dengan prinsip islam. Pendekatan yang dilakukan mampu membantu para pihak yang bersengketa menemukan titik temu dengan lebih mudah, serta menumbuhkan rasa saling menghormati dan ikhlas dalam menerima hasil mediasi. Beliau tidak hanya bertindak sebagai mediator yang menyelesaikan penyelesaian secara hukum, tetapi juga sebagai pembimbing moral dan spiritual. Prinsip musyawarah mufakat menjadi dasar proses penyelesain sengketa ekonomi Syariah di BMT UGT nusantara. Dalam setiap proses, beliau memastikan bahwa nilai Syariah tetap di utamakan. Peran Kyai bukan hanya menyelesaikan konflik ekonomi, tapi juga membantu pihak yang bersengketa menemukan ketenangan batin dan memahami bahwa setiap masalah yang dihadapi adalah bagian dari takdir Allah. Maksud pengejaran ilmu ini yaitu memaparkan perihal Fungsi Sang Kyai dalam Perantara Perbedaan Ekonomi Berlandaskan Syariah pada Lembaga Keuangan BMT. Tulisan ini memakai cara penggalian kualitas. Jalan pengumpulan informasi yang diambil adalah tanya-jawab, pengamatan, dan pencatatan bukti. Informasi yang terkumpul lalu diurai melalui penyusutan data, dilanjutkan dengan penyajian bukti, serta penjabaran hasil untuk mengurai Peranan Sang Kyai dalam Menyelesaikan Konflik Keuangan Syariah di Lembaga Keuangan Mikro UGT Nusantara.
The Role of Public Law in Determining the Islamic Calendar in Indonesia Holis; Ahmad Musadad; Tri Pujiati
Al-Hilal: Journal of Islamic Astronomy Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/al-hilal.2025.7.1.25485

Abstract

The debate over the determination of the beginning of the Islamic calendar in Indonesia is still a complex issue that has a vast impact on religious, social, and public policy aspects. This polemic arises due to differences in ḥisāb (astronomical calculation) and rukyat (hilāl observation) methods adopted by various Islamic organizations, such as Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah. This study used a qualitative approach with descriptive-normative analysis to explore the urgency of legal formalization and the supremacy of public law in determining the beginning of the Islamic calendar. The findings show that the absence of a binding legal authority is the main factor fuelling disagreement. Government-organised isbat sessions are often not universally accepted, so a more assertive legal policy based on national consensus is needed. By considering the principle of benefit, this study recommends the integration of sharia, astronomical technology, and positive law to improve accuracy, legitimacy, and uniformity in determining the beginning of the Islamic calendar.
Pengembangan Wisata Religi Madura Berbasis Maqaṣhid Syariah: Strategi Terpadu untuk Kemajuan Ekonomi dan Spiritual Holis; Ahmad Musadad; Adiyono; Tri Pujiati
As-Syar i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga  Vol. 7 No. 1 (2025): As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/as.v7i1.7801

Abstract

This study examines the integration of maqaṣhid syariah, protection of faith, life, intellect, lineage, and wealth, as the foundational framework for developing religious tourism in Madura. Employing a descriptive qualitative approach, data were gathered via participatory observation, in-depth interviews with religious leaders, site managers, pilgrims, and historical document analysis. Findings reveal persistent challenges in access infrastructure, supporting facilities, guide competencies, and limited digital promotion. The study’s novelty lies in a holistic strategy model grounded in maqaṣhid syariah, encompassing site inventory, physical and digital infrastructure enhancement, community and santri empowerment, branding campaigns, stakeholder synergy, and the establishment of a Halal Industrial Zone. Recommendations highlight the sustained implementation of these six integrated measures to cultivate a safe, comfortable, and competitive religious tourism destination that also strengthens local spiritual values and economic welfare.