Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL KEPADA REMAJA DI SMAN 26 BATAM Sepriyanti; heldaabiyan@gmail.com; Nuari Andolina
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v15i1.201

Abstract

Latar Belakang : Kekerasan seksual adalah praktek seksual yang dinilai menyimpang karena dilakukan dengan cara-cara kekerasan, bertentangan dengan ajaran dan nilai-nilai agama serta melanggar hukum yang berlaku. Salah satu bentuk kekerasan seksual menurut komnas perempuan adalah pelecehan seksual. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan pelecehan seksual pada siswi kelas XI di SMAN 26 Batam. Metode : Metode penelitian ini adalah kuantitatif. Total sampel sebanyak 60 siswa dengan metode pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap, dan variabel terikat penelitian ini adalah pelecehan seksual. Hasil : Sebagian besar pengetahuan siswa di kelas XI SMAN 26 Kota Batam tentang pelecehan seksual adalah kurang yaitu sebanyak 30 siswa (50%). Gambaran sikap siswa di kelas XI SMAN 26 Kota Batam sebagian besar adalah sikap positif yaitu sebanyak 35 siswa (58,3%). Gambaran pelecehan seksual di kelas XI SMAN 26 Kota Batam Sebagian besar adalah ringan yaitu sebanyak 24 siswa (40,0%). Kesimpulan : Ada hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan pelecehan seksual pada siswi kelas XI di SMAN 26 Batam Tahun ?<0,05 (p-value= 0,000). Ada hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan pelecehan seksual pada siswi kelas XI di SMAN 26 Batam Tahun 2023 ?<0,05 (p-value=0,000). Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Pelecehan Seksual, Remaja
Optimalisasi Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Di Sekolah Menenggah Atas Nuari Andolina; Angellisa Lammabue Panjaitan
Pandawa : Pusat Publikasi Hasil Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Pandawa : Pusat Publikasi Hasil Pengabdian Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/pandawa.v2i3.1146

Abstract

Adolescent Care Health Services (PKPR) is one of the health service programs aimed at adolescents in high schools, to realize “healthy adolescents”. The purpose of this study was to optimize the implementation of the Adolescent Care Health Services Program (PKPR) in senior high schools. The implementation method is carried out by conducting a location survey, looking for problems related to PKPR and finding solutions to these problems. The result of youth empowerment is the development of an “optimization of health services” activity plan. This community service activity was attended by all high school students, teachers responsible for student health services, and PKPR health cadres at school. By providing information about optimizing PKPR health services in high schools and conducting health training for students. It is expected that related parties will be more serious and active in implementing the PKPR program by supervising and monitoring and evaluating the PKPR program regularly and continuously and can allocate special funds to support all activities in the PKPR program.
Edukasi Pendidikan Kesehatan Dengan Media Elektronik Terhadap Tingkat Kecemasan Remaja Dalam Menghadapi Menarche Di SDN Bengkong Nuari Andolina; Rici Gusti Maulani; Feny Puput Indrawati
Indonesia Bergerak : Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Indonesia Bergerak: Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/inber.v2i1.123

Abstract

One of the factors that influences teenage anxiety is perception teenagers in responding to puberty where young women are more likely to give negative response to the puberty process they are experiencing. Currently, many midwives provide education about puberty, but unfortunately few midwives do provide education about puberty using related electronic media how to deal with menarche. The purpose of this community service is to find out the effectiveness of electronic media on adolescent anxiety in facing menarche at SD N. This research is a quasi-experiment with a pretest and posttest design control group design and the population in this study were 40 premenarche students with aged 9-12 years with a sample of 20 students as a control group and 20 students as the experimental group. Data collection is obtained by filling in HARS anxiety level questionnaire and the analysis used was the Wilcoxon test and Mann Whitney. The results of this research show that there is an influence electronic media education on adolescent anxiety in facing menarche in SD N with a p value of 0.004 < 0.05.
Peran Kader Remaja Terhadap Perilaku Konsumsi Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi Fitriani; Eka Fitri Amir; Nuari Andolina
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.279

Abstract

Permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia saat ini telah menjadi permasalahan gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Kelompok remaja merupakan salah satu kelompok yang rawan mengalami masalah gizi (gizi lebih atau gizi kurang). Pemberdayaan masyarakat adalah solusinya dapat memungkinkan generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam kesehatan masyarakat. Kegiatan dibentuk Program Pemberdayaan Masyarakat yang melibatkan remaja bertujuan untuk mengoptimalkan status kesehatan remaja. Pemberdayaan remaja dilakukan melalui pendirian pos pelayanan remaja, rekrutmen kader kesehatan remaja, pelatihan kader remaja yang menyediakan prasarana dan media pendukung promosi kesehatan dan pos konseling untuk remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kader kesehatan remaja dalam upaya peningkatan perilaku konsumsi gizi seimbang pada remaja. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode analitik metode observasional dengan pendekatan cross-sectional. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Datanya adalah dikumpulkan dengan menggunakan angket dan lembar observasi perubahan perilaku remaja yang terlibat di dalamnya kader kesehatan remaja. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang tergabung dalam kader Kesehatan remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kader aktif dalam posyandu remaja yaitu 19 (70,4%) kader. Kader yang berperan aktif terhadap perilaku konsumsi gizi seimbang dalam kesehatan reproduksi berjumlah 14 (73,6%). Terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader remaja terhadap perilaku konsumsi gizi seimbang dalam kesehatan reproduksi dimana p sama dengan 0,038 (p kurang dari 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kader memiliki peran penting dalam memberi edukasi kesehatan tentang gizi seimbang terutama pada remaja melalui kegiatan posyandu remaja, semakin rendah pengetahuan mahasiswa tentang gizi dan semakin kurang baik pola konsumsi mahasiswa maka akan semakin besar kemungkinan untuk memiliki status gizi kurus atau gemuk.
Pemberdayan Kader Remaja Melalui Peningkatan Sarana Pemeriksaan Kesehatan Dasar di Posyandu Remaja: Pemberdayan Kader Remaja Melalui Peningkatan Sarana Pemeriksaan Kesehatan Dasar di Posyandu Remaja Ridni Husnah; Nuari Andolina; Syfanea Adienda
J.Abdimas: Community Health Vol 5 No 2 (2024): J.Abdimas: Community Health - November 2024
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/jach.v5n2.1072

Abstract

Adolescence is a time of storm and stress so it requires health services that care for teenagers. Youth Posyandu is one of the Community Resource Health Efforts (UKBM) that is managed and organized by, for, for and with the community, including adolescents in the implementation of health development. The Youth Posyandu in Bengkong Indah Village, Batam City has been formed, but there is still a lack of knowledge of peer cadres and infrastructure for basic examination of the Youth Posyandu, so that the Youth Posyandu runs less than optimally. The purpose of this activity is to give me a lesson for youth cadres on how to conduct an initial examination during the youth posyandu and complete the facilities of the youth posyandu that are not yet available. The activity was carried out at the Healty teenagers posyandu, Bengkong indah village, Batam city with a target of 7 peer cadres. The form of activities is the restructuring of peer cadres, health education and training for peer cadres. The activity was carried out well and smoothly, where the Youth Knowledge using the basic examination tool of the youth posyandu after being given training increased to 4 people or (57%), while the knowledge of adolescents decreased from 5 people (71%) after being given training to 1 person (14%). After this activity ends, it is hoped that the youth posyandu will be more optimal in the implementation of its examinations and activities will run regularly with the support of the health center.
Evaluasi Kritis Pendekatan Diagnosis, Terapi, Dan Faktor Prediktif Hiperbilirubinemia Neonatal: Sebuah Tinjauan Literatur Sistematis Fitriani, Fitriani; Nuari Andolina; Fatimah Sari
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v7i2.135

Abstract

Hiperbilirubinemia neonatal merupakan kondisi klinis umum yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti ensefalopati bilirubin jika tidak ditangani secara tepat. Literatur review ini bertujuan untuk mengevaluasi berbagai pendekatan diagnosis, pengobatan, serta faktor risiko yang berkaitan dengan hiperbilirubinemia pada neonatus berdasarkan tinjauan kritis terhadap delapan artikel penelitian terkini dari berbagai negara dan desain studi. Metode yang digunakan meliputi studi potong lintang, kohort retrospektif, uji klinis acak terkontrol, studi kualitatif, dan studi kasus. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa teknologi skrining berbasis mobile seperti Picterus Jaundice Pro menunjukkan potensi sebagai alat skrining di negara dengan sumber daya terbatas, meskipun validasi lebih lanjut diperlukan. Kadar bilirubin juga ditemukan berhubungan dengan risiko terjadinya Acute Kidney Injury (AKI) pada neonatus. Terapi fototerapi tetap menjadi intervensi utama yang efektif, sementara suplementasi seperti Ursodeoxycholic Acid (UDCA) pada neonatus dengan defisiensi G6PD menunjukkan penurunan angka readmisi meskipun tidak signifikan terhadap kadar bilirubin. Pengalaman orang tua terhadap fototerapi di rumah juga menunjukkan dampak positif secara emosional dan peran pengasuhan. Faktor-faktor risiko seperti inkompatibilitas ABO/Rh, prematuritas, sepsis, dan jenis kelamin laki-laki diidentifikasi secara signifikan berhubungan dengan kejadian hiperbilirubinemia. Meskipun sebagian studi menunjukkan inkonsistensi dalam akurasi alat ukur seperti Roche TBiL, keseluruhan data memberikan pandangan yang komprehensif mengenai pentingnya deteksi dini, validasi alat ukur, serta strategi penanganan berbasis bukti untuk hiperbilirubinemia neonatal.