Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Interpretasi Tokoh Agama Tentang Pentingnya Pemahaman Manajemen Emosional di Masa Krusial 1 Sampai 5 Tahun Awal Pernikahan dalam Urgensi Preventif Perceraian di Kec. Patumbak Mutiara, Dwi Utamika; Huda Prasetiya, Nurul; Affandy, Arif
UNES Law Review Vol. 6 No. 1 (2023): UNES LAW REVIEW (September 2023)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i1.1163

Abstract

Marriage is one of the developmental tasks of the younger generation. Newlyweds' expectations are often not met in the early stages of marriage, which can even lead to a difficult adjustment period for both parties. Therefore, managing emotions during this period is very important for the quality of the marriage in the future. Lack of emotional maturity at the start of marriage can cause conflict and even lead to divorce. Good emotional management in the early stages of marriage is very necessary to prevent divorce. The focus of this research is to determine the importance of emotional management in the early stages of marriage, divorce factors, and forms of emotional management, using a qualitative approach and a case study approach. Data collection techniques were carried out through an interview process. The findings show that understanding emotion management in the first 1 to 5 years of marriage is important for preventing divorce.
Edukasi Seksual dalam Pernikahan: Pandangan Syekh At-Tihami dalam Kitab Qurrah Al-Uyun Affandy, Arif; Ardiansyah, Ardiansyah; Mutiara, Dwi Utamika
JURNAL USM LAW REVIEW Vol. 6 No. 3 (2023): DECEMBER
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/julr.v6i3.7957

Abstract

This research aims to explore the significant role of sexual education in preventing divorce within the context of Islamic marriages. Through the analysis of Syaikh Abu Muhammad At-Tihami's primary source, "Qurrah al-‘uyūn," and relevant secondary references, this study identifies various guidelines and regulations relevant to sexual relations within Islam. The research findings highlight that appropriate sexual education has substantial potential in maintaining marital stability, given the importance of adhering to prescribed guidelines and prohibitions regarding sexual practices.The research underscores the importance of selecting the right timing for sexual intercourse, choosing a private and secure location to safeguard privacy, following proper etiquettes, and adopting recommended positions during sexual practices. Additionally, the study emphasizes the significance of mutual satisfaction between spouses as a crucial aspect of marital harmony.The research also reveals specific prohibitions, such as refraining from sexual relations during the wife's menstruation and postpartum period, avoiding anal intercourse, and abstaining from sexual activities during discouraged times, such as the night of Eid al-Adha, the first night of marriage, mid-month, and the end of each lunar month. This research contributes significantly to a deeper understanding of sexual practices within Islam and underscores the necessity of accurate sexual education in preventing conflicts and divorce within marital relationships. The novelty of this study lies in the in-depth exploration of Syaikh Abu Muhammad At-Tihami's perspectives on sexual practices within Islamic marriages, providing valuable insights within the context of Islamic matrimony.Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi peran krusial pendidikan seksual dalam mencegah perceraian dalam konteks pernikahan Islami. Ditenagai oleh urgensi memahami dan menerapkan panduan serta regulasi terkait hubungan seksual dalam Islam, metode penelitian melibatkan analisis mendalam terhadap "Qurrah al-‘uyūn" karya Syaikh Abu Muhammad At-Tihami dan referensi sekunder relevan. Keunikannya terletak pada pengungkapan pandangan Syaikh Abu Muhammad At-Tihami mengenai praktik seksual dalam pernikahan Islami. Hasil penelitian menyoroti bahwa pendidikan seksual yang tepat menjadi kunci stabilitas pernikahan, mempertimbangkan waktu, lokasi, etiket, dan pemilihan posisi yang dianjurkan. Keutamaan kepuasan bersama antara suami dan istri diidentifikasi sebagai elemen kunci dari harmoni pernikahan. Larangan khusus, seperti menahan diri selama menstruasi istri dan masa nifas, menghindari hubungan seks anal, dan menjauhi aktivitas seksual selama waktu-waktu yang tidak disarankan, juga diungkapkan. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan untuk memahami praktik seksual dalam Islam dan menyoroti peran penting pendidikan seksual yang akurat dalam mencegah konflik serta perceraian dalam hubungan pernikahan. Keunikan penelitian ini terletak pada penggabungan pendekatan analitis yang mendalam dengan perspektif Islam, khususnya pandangan Syaikh Abu Muhammad At-Tihami, sehingga memberikan wawasan berharga dalam konteks pernikahan Islami.
PELANGGARAN KODE ETIK ADVOKAT DALAM PEMBUATAN SURAT KUASA Nurhaliza, Nurhaliza; Mutiara, Dwi Utamika; Lubis, Fauziah
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 7, No 1 (2023): Pebruari, 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v7i1.2023.162-166

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk pertanggung jawaban seorang advokat terhadap pelanggaran kode etik dalam pembuatan surat kuasa. Kasus ini sering terjadi pada masyarakat yang kurang mampu,terutama pada kasus yang kurang mendapatkan perhatian serius sehingga terkantung-kantung atau tidak segera mendapat penyelesaian. Karena terkadang Sebagian kecil seorang advokat mementingkan klien besar atau orang yang mempunyai uang banyak dan terjadi adanya pelanggaran – pelanggaran pembuatan surat kuasa yang dimana klien atau seorang tersangka diombang ambing sehingga terjadinya pelanggaran tentang pembuatan surat kuasa yang mengakibatkan kerugian yang dialami klien dan pada jaman sekarang etika sedang menurut yang menyebabkan seseorang menghalalkan segala cara untuk memperoleh sesuatu yang di inginkan yang mengakibatkan pelanggaran pelanggaran kode etik. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yaitu metode pendekatan dengan mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat, dan menjadi acuan perilaku setiap orang. alat pengumpul data melalui studi kepustakaan. atau yang digunakan sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan cara membaca buku-buku ilmiah, majalah, internet, surat kabar dan bacaan-bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian yaitu pelanggaran yang diberikan kepada Advokat tidak hanya mengacu pada UU no 18 tahun 2003 akan tetapi diatur pada Kode Etik Advokat yang dimana pada pasal 16 (1) Kode Etik Advokat yang diberikan oleh Organisasi kepada Advokat hampir sama dengan pasal 7 ayat (1) UU no 18 tahun 2003 yang dimana pada pasal 16 ayat (1) Kode Etik Advokat menyebutkan bahwa “(1) Hukuman yang diberikan dalam keputusan dapat berupa: Peringatan biasa; Peringatan keras; Pemberhentian sementara untuk waktu tertentu; dan Pemecatan dari keanggotaan Organisasi profesi.
Interpretasi Tokoh Agama Tentang Pentingnya Pemahaman Manajemen Emosional di Masa Krusial 1 Sampai 5 Tahun Awal Pernikahan dalam Urgensi Preventif Perceraian di Kec. Patumbak Mutiara, Dwi Utamika; Huda Prasetiya, Nurul; Affandy, Arif
UNES Law Review Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i1.1163

Abstract

Marriage is one of the developmental tasks of the younger generation. Newlyweds' expectations are often not met in the early stages of marriage, which can even lead to a difficult adjustment period for both parties. Therefore, managing emotions during this period is very important for the quality of the marriage in the future. Lack of emotional maturity at the start of marriage can cause conflict and even lead to divorce. Good emotional management in the early stages of marriage is very necessary to prevent divorce. The focus of this research is to determine the importance of emotional management in the early stages of marriage, divorce factors, and forms of emotional management, using a qualitative approach and a case study approach. Data collection techniques were carried out through an interview process. The findings show that understanding emotion management in the first 1 to 5 years of marriage is important for preventing divorce.