Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perlindungan Hukum Atas Tanah Pusako Kaum dalam Keluarga yang Belum Terdaftar di Kota Pariaman Alfarisi Putra, Dino; Warman, Kurnia; Sofyan, Syofirman
UNES Law Review Vol. 6 No. 4 (2024): UNES LAW REVIEW (Juni 2024)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i4.2219

Abstract

Harta warisan atas tanah yang belum disertipikatkan, cara hukum dalam melindungi hak atas tanah tersebut salah satunya yaitu dengan mengakui alat bukti berupa keterangan saksi maupun surat dibawah tangan. Meskipun pengakuan terhadap 2 alat bukti tersebut tidak menjadikannya sebagai alat bukti yang sempurna jika dibandingkan dengan akta otentik. Oleh karena itu, untuk menguatkan hak kepemilikan atas tanah tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara pendaftaran tanah. Adapun rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu: 1) Mengapa tanah pusako kaum dalam keluarga di Kota Pariaman masih banyak belum terdaftar di Kantor Pertanahan? 2) Bagaimana pewarisan tanah pusako kaum dalam keluarga pada masyarakat Kota Pariaman? 3) Bagaimana perlindungan hukum terhadap ahli waris atas tanah pusako kaum dalam keluarga yang belum terdaftar di Kota Pariaman? Metode penelitian yang penulis gunakan adalah yuridis normatif dan yuridis empiris. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, yang diperoleh dari wawancara dan studi dokumen dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Adapun hasil temuan penulis yaitu Penyebab tanah pusako kaum dalam keluarga yang belum terdaftar, yaitu adanya anggapan bahwa sertipikat hak atas tanah tidak penting, sulitnya mendapatkan persetujuan seluruh anggota keluarga, sulitnya mendapatkan persetujuan dari Ketua KAN, tanah pusako kaum yang didaftarkan cenderung dibebankan pajak, adanya anggapan bahwa tanah pusako kaum yang didaftarkan cenderung menjadi konflik dan sengketa dalam keluarga. Pewarisan tanah pusako kaum dalam keluarga yang tidak terdaftar terjadi dengan sendirinya tanpa melakukan proses administrasi, yaitu ahli waris secara langsung dapat melakukan penguasaan fisik bidang tanah pusako kaum tersebut. Proses administrasi dalam pemerintahan terjadi ketika pewarisan atas tanah pusako kaum dalam keluarga yang tidak terdaftar, akan didaftarkan oleh ahli waris ke kantor pertanahan. Perlindungan hukum yang diberikan oleh negara, dalam hal ini pemerintah kepada ahli waris atas tanah pusako kaum dalam keluarga yang belum terdaftar, diberikan 2 (dua) bentuk perlindungan hukum, yaitu pertama perlindungan hukum secara preventif dalam bentuk melakukan pendaftaran dan kedua perlindungan hukum secara represif dalam bentuk mengajukan keberatan dan gugatan ke pengadilan.
Legal Analysis of Transnational Crimes in the Scope of Tax Crimes in View of International Law Words Alghazali, Muhammad Syammakh Daffa; Daulay, Zainul; Sofyan, Syofirman
Andalas Law Journal Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Magister Kenotariatan Fak. Hukum Univ. Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/alj.v8i2.59

Abstract

In order to achieve the ideals of the Unitary State of the Republic of Indonesia, which will bring prosperity to its people, resilience in the economic sector plays a significant role. However, the circulation of black money still haunts Indonesia in realizing its goals. One practice that is detrimental to the State of Indonesia is tax evasion. Although Indonesia already has several regulations regarding preventing and eradicating money laundering crimes. However, it is still difficult to prosecute the perpetrators of these crimes. Therefore, this research focuses on the regulation of Indonesian law regarding transnational crimes within the scope of financial transactions resulting from criminal acts in the field of taxation. Second, Indonesian law enforcement acts against transnational crimes within the scope of financial transactions resulting from criminal acts in the field of taxation. The focus of the study uses normative research methods with a juridical-qualitative analysis method. The results of this study conclude that even though Indonesia already has legal instruments related to the prevention and eradication of money laundering, especially the proceeds of crime in the field of taxation, there is a legal loophole in the regulation of Special Purpose Vehicles (SPV) so that it is necessary to reorganize SPV arrangements so that they no longer become loopholes for criminals and strengthen the FIU in terms of law enforcement.
Universal Humanitarian Principles Of Minangkabau Proverbs: A Living Law Perspective Rusman, Rina; Daulay, Zainul; Danil, Elwi; Sofyan, Syofirman
Journal Research of Social Science, Economics, and Management Vol. 3 No. 5 (2023): Journal Research of Social Science, Economics, and Management
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jrssem.v3i5.593

Abstract

Difference from other studies that discuss proverbs from the perspective of art and linguistic, this study focused on its’ relevance with universal humanitarian principles adopted in various international treaties of international humanitarian and human rights laws. This study was conducted because several important treaties are not yet ratified by Indonesia due to an assumption that there are certain principles are not align with the living law in Indonesia. Even, the State needs to invoke certain provisions from the treaties to persuade the protection of its citizens being abroad whom trapped in situations of armed conflict and other situations of violence. This study answers this following question: Do Minangkabau proverbs provide sufficient relevant values which are align with the universal humanitarian principles? This research used the living law perspective and legal normative method in finding the relevant proverbs. The research result shows that the universal humanitarian principles can be found in certain relevant proverbs. At least 40 Minangkabau proverbs are compatible with and cover the ten universal humanitarian principles discussed. It proves that, from the cultural view, Indonesia is ready to ratify the certain main international treaties.
Kepastian Hukum Sertipikat Hak Atas Tanah dengan Dasar Penerbitan Surat Palsu (Studi Putusan Pengadilan Negeri Batusangkar Nomor 67/Pid.B/2021/PN Bsk) Nugraha, Yodi; Rembrandt, Rembrandt; Sofyan, Syofirman
UNES Law Review Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i1.968

Abstract

The case of a land dispute with the object of the dispute being a certificate of land rights issued using a fake document is the Decision of the Class II Batusangkar District Court Number 67/Pid.B/2021/PN Bsk which has obtained permanent legal force. The dispute in this case is located in Jorong Baruah, Nagari Padang Magek, Rangkat District, Tanah Datar Regency. The research method used is normative juridical with a case approach. The findings in this research, namely that certificates of land rights issued using fake documents, certainly do not provide legal certainty. This certificate can be categorized as a genuine but fake certificate. This kind of certificate must of course be canceled and declared invalid and withdrawn from circulation after being proven through a process in the District Court. To prevent the occurrence of genuine but fake certificates, this is by increasing the accuracy of the authorities who process the creation and issuance of land title certificates. The consideration of the Panel of Judges in the Decision of the Batusangkar District Court Number 67/Pid.B/2021/PN Bsk is that the Defendant was legally and convincingly proven at trial to fulfill the criminal elements charged by the Public Prosecutor, namely Article 263 paragraph (1) of the Criminal Code. So the Panel of Judges sentenced the Defendant to imprisonment for 1 (one) year and 6 (six) months.
Rehabilitasi Medik Terhadap Pasien yang Menggunakan Ganja Medis dalam Pengawasan Sebagai Pemenuhan Hak Atas Kesehatan di Indonesia Ismansyah, Ismansyah; Elvandari, Siska; Sofyan, Syofirman
UNES Law Review Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i1.1132

Abstract

The pattern of medical rehabilitation carried out by countries that legalize the use of medical marijuana, and the process of healing users from narcotic dependence varies, so various strategies and therapies for marijuana use are needed in various countries with emphasis on several indicators, such as: religion, form, and/or the basis of a country, what legal system is adopted by a country, what institutions exist in a country, which really focuses on the values ​​that live and grow in that country, which are feared will affect the aspects of national and state life , undermines the stability of the nation's economy, which of course affects a country's efforts to realize the welfare elements of a country, one of which can be obtained through legal development in general, as well as health development in particular.
Perlindungan Hukum Atas Tanah Pusako Kaum dalam Keluarga yang Belum Terdaftar di Kota Pariaman Alfarisi Putra, Dino; Warman, Kurnia; Sofyan, Syofirman
UNES Law Review Vol. 6 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i4.2219

Abstract

Harta warisan atas tanah yang belum disertipikatkan, cara hukum dalam melindungi hak atas tanah tersebut salah satunya yaitu dengan mengakui alat bukti berupa keterangan saksi maupun surat dibawah tangan. Meskipun pengakuan terhadap 2 alat bukti tersebut tidak menjadikannya sebagai alat bukti yang sempurna jika dibandingkan dengan akta otentik. Oleh karena itu, untuk menguatkan hak kepemilikan atas tanah tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara pendaftaran tanah. Adapun rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu: 1) Mengapa tanah pusako kaum dalam keluarga di Kota Pariaman masih banyak belum terdaftar di Kantor Pertanahan? 2) Bagaimana pewarisan tanah pusako kaum dalam keluarga pada masyarakat Kota Pariaman? 3) Bagaimana perlindungan hukum terhadap ahli waris atas tanah pusako kaum dalam keluarga yang belum terdaftar di Kota Pariaman? Metode penelitian yang penulis gunakan adalah yuridis normatif dan yuridis empiris. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, yang diperoleh dari wawancara dan studi dokumen dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Adapun hasil temuan penulis yaitu Penyebab tanah pusako kaum dalam keluarga yang belum terdaftar, yaitu adanya anggapan bahwa sertipikat hak atas tanah tidak penting, sulitnya mendapatkan persetujuan seluruh anggota keluarga, sulitnya mendapatkan persetujuan dari Ketua KAN, tanah pusako kaum yang didaftarkan cenderung dibebankan pajak, adanya anggapan bahwa tanah pusako kaum yang didaftarkan cenderung menjadi konflik dan sengketa dalam keluarga. Pewarisan tanah pusako kaum dalam keluarga yang tidak terdaftar terjadi dengan sendirinya tanpa melakukan proses administrasi, yaitu ahli waris secara langsung dapat melakukan penguasaan fisik bidang tanah pusako kaum tersebut. Proses administrasi dalam pemerintahan terjadi ketika pewarisan atas tanah pusako kaum dalam keluarga yang tidak terdaftar, akan didaftarkan oleh ahli waris ke kantor pertanahan. Perlindungan hukum yang diberikan oleh negara, dalam hal ini pemerintah kepada ahli waris atas tanah pusako kaum dalam keluarga yang belum terdaftar, diberikan 2 (dua) bentuk perlindungan hukum, yaitu pertama perlindungan hukum secara preventif dalam bentuk melakukan pendaftaran dan kedua perlindungan hukum secara represif dalam bentuk mengajukan keberatan dan gugatan ke pengadilan.