Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS UNTUK MENCEGAH SURGICAL SITE INFECTION PADA PASIEN CAESAREAN SECTION DI RS X Sentika, Elsa Dera
SOCIAL CLINICAL PHARMACY INDONESIA JOURNAL Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/scpij.v7i2.6704

Abstract

Caesarean section adalah tindakan yang dapat memberikan akibat seperti surgical site infection (SSI). Penggunaan antibiotik profilaksis dapat mengurangi tingkat morbiditas dan mortality akibat infeksi pada ibu melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah antibiotik profilaksis yang diberikan kepada pasien caesarean section efektif dalam mencegah surgical site infection (SSI) menggunakan metode deskriptif case control pada periode 1 Januari 2019-31 Juli 2022 dengan jumlah pasien kelompok kasus sebanyak 33 pasien dan jumlah pasien kelompok control sebanyak 115 pasien. Penelitian dilakukan dengan dua tahap. Tahap I membandingkan karakteristik pasien sebagai variabel independent dan pemberian antibiotik profilaksis sebagai variabel dependent. Tahap II membandingkan pemberian antibiotik profilaksis sebagai variabel independent dan kejadian surgical site infection (SSI) sebagai variabel dependent. Pengolahan data menggunakan SPSS versi 25. Analisis data menggunakan uji chi square dan odds ratio untuk mengetahui pengaruh variable yang diteliti. Pasien caesarean section di RS X memiliki usia pasien c-section terbanyak pada range 31-40 tahun yaitu 50%. Komplikasi kehamilan pasien c-section terbanyak adalah ketuban pecah dini yaitu 14,9% dan yang tidak mengalami komplikasi kehamilan yaitu 35,1%. Riwayat jumlah kelahiran sebelumnya pasien c-section terbanyak adalah 0 yaitu 35,1% dan 1 kali yaitu 33,1%. Riwayat jenis persalinan sebelumnya pasien c-section lebih banyak c-section daripada¬pervaginam. Pasien c-section elevtive lebih banyak daripada emergency. Antibiotik profilaksis yang digunakan adalah golongan sefalosforin yaitu 89,9% dan golongan aminoglikosida yaitu 10,1%. Antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan yaitu ceftriaxone injeksi 79,1%, gentamicin sulfat injeksi 10,1%, cefuroxime injeksi 6,8%, cefotaxime injeksi 2% dan ceftizoxime injeksi 2%. Dosis antibiotik profilaksis yang paling banyak diberikan yaitu 1 gram 73%, 2 gram 17,6%, 160mg 7,4% dan 180mg 2%. Waktu pemberian antibiotik profilaksis sebelum operasi paling banyak adalah >60 menit 62,8%, 30-60 menit 27%, 15-30 menit 6,8% dan <15 menit 3,4%. Pemberian antibiotik profilaksis tidak ada hubungan dengan kejadia SSI pada pasien c-section.
Bernafas Lega, Belajar Ceria : Edukasi Tuberkulosis Untuk Guru SDN Sunter Agung 05 Arnanda, Nindi; Ramatillah, Diana Laila; Dyanto, Norman; Sentika, Elsa Dera; Gustianjani, Delia; Victoria, Brigita
BERDIKARI Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Berdikari
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/berdikari.v8i2.8876

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular dengan angka insidensi tinggi di Indonesia. Rendahnya pengetahuan masyarakat, termasuk tenaga pendidik, dapat memperburuk risiko penularan di lingkungan sekolah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru SDN Sunter Agung 05 mengenai tuberkulosis, meliputi gejala, cara penularan, pencegahan, dan pengobatan. Metode pelaksanaan berupa ceramah interaktif, diskusi, serta pembagian leaflet edukatif yang dilengkapi dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru, ditunjukkan dengan kenaikan nilai rata-rata pengetahuan dari 32% pada pre-test menjadi 50% pada post-test. Peserta juga antusias dalam diskusi, terlihat dari pertanyaan yang diajukan mengenai pencegahan penularan di sekolah, risiko kambuh, hingga efektivitas pengobatan. Edukasi terbukti efektif meningkatkan kesadaran guru sebagai agen edukasi kesehatan, sehingga dapat mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang sehat dan aman dari penularan TB.
Kenalan Dengan Infeksi Saluran Kemih : Infeksi Kecil yang Bikin Repot Bersama Siswa SDN Sunter Agung 05 Jakarta Sari, Dini Permata; Arnanda, Nindi; Sentika, Elsa Dera; Victoria, Brigita
BERDIKARI Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Berdikari
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/berdikari.v8i2.8877

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit infeksi terbanyak setelah infeksi saluran pernapasan dan dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak. Kurangnya pengetahuan mengenai personal hygiene dan pencegahan ISK menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya infeksi tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai pengertian, penyebab, gejala, serta upaya pencegahan ISK sejak dini. Metode yang digunakan adalah penyuluhan interaktif melalui presentasi, pemutaran video edukatif, diskusi, serta evaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka di SDN Sunter Agung 05 Jakarta pada tanggal 19 September 2025 dengan peserta sebanyak 30 siswa kelas 4. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa dengan rata-rata kenaikan skor sebesar 47,4% dari hasil pre-test ke post-test. Kegiatan ini berjalan lancar dan disambut antusias oleh peserta. Kesimpulannya, metode penyuluhan interaktif terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa sekolah dasar terhadap pentingnya pencegahan ISK, sekaligus menjadi sarana peran aktif apoteker dalam edukasi kesehatan masyarakat.