Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KARAMUNTING (Rhodomyrtus Tomentosa) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus L.) DENGAN INDUKSI ALOKSAN Ramatillah, Diana Laila
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.145 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i2.1947

Abstract

Obat tradisional yang terdapat didalam tanaman yang berkhasiat sebagai obat memiliki efek yang beragam, salah satunya sebagai antidiabetes. Diabetes adalah penyakit metabolik yang terjadi karena adanya masalah pada pengeluaran insulin, aksi insulin atau keduanya. Pada penelitian ini digunakan ekstrak etanol 70% akar karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa L.) untuk membantu proses penurunan kadar glukosa darah. Akar karamunting yang digunakan mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, dan steroid yang diduga dapat membantu mempercepat proses penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70% akar karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa L.) terhadap penurunan kadar gula darah teradap mencit putih jantan (Mus musculus L.) yang di induksi aloksan. Aloksan adalah senyawa kimia yang memiliki struktur mirip dengan glukosa yang menyebabkan akumulasi glukosa oleh sel β pankreas. Pembuatan ekstrak akar karamunting menggunakan metode maserasi. Pada penelitian ini hewan uji di bagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (-) diberikan suspensi CMC 0,5%, kelompok kontrol positif (+) diberikan Glibenklamid sebagai perbandingan dengan dosis 0,013 mg/25 g BB. Kelompok uji I diberikan esktrak etanol 70% akar Karamunting 20mg/25g BB, kelompok uji II diberikan esktrak etanol 70% akar Karamunting 40mg/25g BB, kelompok uji III diberikan ekstrak etanol 70% akar Karamunting 60mg/25g BB. Perlakuan diberikan setiap hari selama 7 hari. Data presentase dianalisis dengan uji Saphiro-Wilk, Levene, One way ANOVA dan Uji LSD. Penurunan kadar glukosa darah paling efektif terdapat pada kontrol uji konsentrasi 60mg/g BB. Hasil analisa one way ANOVA menunjukan hasil yang signifikan pada semua kelompok kontrol uji dan kontrol positif yaitu p  < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% akar Karamunting memiliki khasiat yang dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit. Kata Kunci : akar Karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa L.), aloksan,  mencit putih jantan, diabetes
Evaluasi Efek Samping Penggunaan Obat Tetes Mata Kortikosteroid Pada Pasien Pasca Operasi Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center Kedoya Husna, Ihsanil; Ramatillah, Diana Laila; Anggraeni, Yunita Dian
Archives Pharmacia Vol 1, No 2 (2019): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKObat golongan kortikosteroid termasuk golongan obat yang sangat penting dalam dunia pengobatan. Salah satu penggunaannya yaitu dalam pemberian topikal pada mata pada pasien pasca operasi. Efek samping yang sering ditemui bila menggunakan obat tetes mata kortikosteroid ialah reaksi alergi sesaat serta dalam jangka waktu yang lama yaitu akanmeningkatkan tekanan intra okluar (TIO) yang bisa menyebabkan glaukoma. Lama penggunaan obat tetes mata kortikosteroid pun berpengaruh terhadap pemberian obat penurun TIO. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran efek samping penggunaan obat tetes mata kortikosteroid serta lama penggunaan obat tetes mata kortikosteroid.Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu lama penggunaan  obat tetes mata kortikosteroid pasca operasi yaitu lebih dari 30 hari. Sebanyak 32,31% tidak mengalami efek samping, 23,08% pasien mengalami perih, 13,85% pasien mengeluhkan buram. Pasien yang mengalami efek samping samping merah, pusing, dan ganjal masing-masing sebesar 3,08% dan sebanyak 21,54% pasien mengalami efek samping gabungan. Efek samping berupa peningkatan tekanan intra okuler terjadi pada 33,85% pasien. Kata kunci:kortikosteroid, efek samping, TIO, glaukoma ABSTRACTCorticosteroid drugs are a class of drugs that are very important in the world of medicine. One of its uses is in topical administration to the eye in postoperative patients. Side effects that are often found when using corticosteroid eye drops are instantaneous allergic reactions and for a long period of time that will increase intra-external pressure (IOP) which can cause glaucoma. The duration of use of corticosteroid eye drops also affects the administration of IOP-lowering drugs. This study aims to look at a picture of the side effects of using corticosteroid eye drops and the duration of use of corticosteroid eye drops. The data obtained from the results of this study are the duration of use of postoperative corticosteroid eye drops which is more than 30 days. A total of 32.31% did not experience side effects, 23.08% of patients experienced pain, 13.85% of patients complained of blurring. Patients who experienced side effects of red, dizzy, and bumpy were 3.08% respectively and 21.54% of patients experienced combined side effects. Side effects in the form of increased intraocular pressure occurred in 33.85% of patients.Keywords: corticosteroids, side effects, IOP, glaucoma
Potential Risk Factors for Mortality Due to Cardiovascular Disease Among Hemodialysed Patients in Indonesia Ramatillah, Diana Laila; Syed Sulaiman, Syed Azhar; Khan, Kashif Ullah
Pharmaceutical Sciences and Research Vol. 7, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Severe vascular calcifications, alterations in cardiovascular structure and function, immune dysfunction, and anemia are adverse effects of parathyroid hormone (PTH), which may contribute to increase risk factors of cardiovascular morbidity and mortality among renal failure patients. To evaluate the potential risk factors for mortality due to cardiovascular disease among hemodialysed patients in Indonesia, this cohort study was conducted. This study included 178 patients on hemodialysis who had been followed up two times a week for nine months (prospective cohort) and 185 patients who died in the last five years (retrospective cohort). Universal sampling technique were used to select the study subjects. Male was prevalence among hemodialysed patients in hemodialysis center, Jakarta, Indonesia and the third group of age (51-60 years) was predominant among these patients. Java ethnicity was found in almost 50% hemodialysed patients in this hemodialysis center. Most of those patients had hypertensive family history. Besides that, more than 70 percent of them were married and non-smoker. The study found that cardiovascular disease caused mortality among hemodialysed patients in Indonesia and the duration of cardiovascular disease influenced the probability of death/risk of mortality among these patients (HR 2.39, p = 0.006). Mortality among patients on hemodialysis in this study was caused by cardiovascular disease, and this cause of death was included in one of the biggest causes. During the study, several practice patterns revealed no PTH level check, no patients got calcimimetic agents such as rocalcitriol/calcitriol and calcium value check was conducted irregularly. As we know, there is a correlation between PTH, calcium and cardiovascular disease. Hence, mortality due to cardiovascular disease among hemodialysed patients significantly correlated with the duration of cardiovascular disease, and potentially with lack of PTH check, calcium check and rocalcitriol/calcitriol supplement given to those patients.
PERBANDINGAN GEJALA KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI SETELAH VAKSIN COVID-19 ASTRAZENECA PERTAMA DAN KEDUA DI CENTRAL VAKSINASI UTA 45 JAKARTA Lukas, Stefanus; Ramatillah, Diana Laila; Aldi, Yufri; Wahyuni, Fatma Sri
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2024): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jiis.v9i1.1879

Abstract

Post-Immunization Adverse Events (AEFI) are common among vaccine participants. AEFI needs to be evaluated because Covid-19 vaccination is an effort to prevent Covid-19 infection which is still relatively new and people are still afraid of post-immunization adverse events occurring. In order for community participation to increase, it is deemed necessary to carry out an AEFI evaluation for both the first dose and the second dose (complete dose). This study aims to evaluate the symptoms of AEFI 1 with AEFI 2 by measuring the number of respondents who caused local and systemic reactions after COVID-19 vaccination. The retrospektive and prospective cross sectional study were used in this study with about 113 Astrazeneca vaccine participants at the UTA'45 Jakarta vaccine center and the data met the inclusion and exclusion criteria. Data was collected through questionnaires, AEFI forms and interviews based on symptoms of local and systemic reactions. Of the 113 participants, 29 were female, while 84 were male and the reactions they caused were different, such as pain, redness, swelling at the injection site, such as fever, muscle aches throughout the body, joint pain and also weakness. Comparison of symptoms of local and systemic reaction between KIPI 1and KIPI 2. In those without symptoms, there was increase number, but in those with symptoms, the number of respondens decrease, and statistically there was sig, P value <0,05.
Konseling tentang hipertensi dalam kehamilan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara Ramatillah, Diana Laila
KAMI MENGABDI Vol 4, No 1 (2024): KAMI MENGABDI
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/km.v4i1.7235

Abstract

Hipertensi adalah masalah Kesehatan yang paling banyak di derita selama fase kehamilan. Hasil penelitian menemukan kejadian hipertensi pada kehamilan sekitar 6.18% ibu hamil di Indonesia mengalami hipertensi. Hipertensi pada kehamilan (Hipertensi Gestasional) adalah penyakit tidak menular yang bisa menjadi penyebab kematian maternal. Beberapa hasil penelitian menemukan faktor-faktor yang terbukti berhubungan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Usia, depresi, dan aktivitas fisik terbukti berhubungan dengan hipertensi pada ibu hamil. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan motivasi tentang pentingnya mencegah terjadinya hipertensi pada kehamilan, untuk menurunkan risiko bayi lahir cacat maupun kematian pada ibu dan bayi. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dengan narasumber yaitu mahasiswa Apoteker Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Sasaran utama dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok. Berdasarkan hasil pre-test, pertanyaan dijawab dengan benar 77,26% dan pertanyaan yang dijawab salah 22,71%. Sedangkan hasil pada post-test mampu dijawab dengan benar yaitu 78,18% dan jawaban yang salah yaitu 21,81%. Jika dilihat dari hasil persentase jawaban yang benar pada bagian pre-test lebih besar dibandingkan pre-test, dapat disimpulkan bahwa penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang Hipertensi dalam Kehamilan.
Edukasi Pengobatan Swamedika Batuk Pilek dan Demam Kapahang, Praysi; Ramatillah, Diana Laila
BERDIKARI Vol 7, No 1 (2024): Vol 7, N0 1 (2024): Jurnal Berdikari
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/berdikari.v7i1.7598

Abstract

ABSTRAKBatuk, Pilek dan Demam merupakan suatu tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi atau bakteri yang berada di dalam tubuh. Influenza adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus influenza, dan menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Virus ini beredar di seluruh dunia dan dapat mempengaruhi orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Penyuluhan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan edukasi mengenai batuk pilek demam beserta pengobatannya baik secara farmakologi maupun non farmakologi. Tempat dan waktu penyuluhan ini dilakukan pada hari Selasa, 14 Mei 2024 pada pukul 13:00- 15:00 WIB. Sasaran utama penyuluhan ini adalah siswa/i SMA N 15 Jakarta dengan target peserta sebanyak 28 orang. Metode pengabdian ini dilakukan dalam bentuk pemaparan materi secara langsung melalui powerpoint. Indikator keberhasilan diukur menggunakan perbandingan nilai pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang dilakukan dengan hasil yang ditunjukkan oleh tabel 1 dan tabel 2 terlihat bahwa peserta penyuluhan telah mampu menerima dan memahami informasi serta pengetahuan dengan baik setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ini yang mana ditunjukkan oleh peningkatan presentasi paling tinggi dari 60% menjadi 80%. Hasil tersebut dilakukan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai p = 0.000 (p < 0,05) terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah edukasi. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan intervensi dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang Batuk Pilek Demam. Penyuluhan ini memberikan implikasi positif bagi upaya edukasi dan promosi kesehatan dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilan siswa dalam melakukan swamedikasi yang aman dan efektif.Kata Kunci: Influenza, Antipiretik, Swamedika ABSTRACTCough, runny nose and fever are a sign that the body is fighting an infection or bacteria in the body. Influenza is an acute viral infection caused by the influenza virus, and spreads easily from person to person. The virus circulates worldwide and can affect people regardless of age and gender. This counseling is conducted to provide understanding and education about cough and cold fever and its treatment both pharmacologically and non-pharmacologically. The place and time of this counseling was conducted on Tuesday, May 14, 2024 at 13:00-15:00 WIB. The main target of this counseling is SMA N 15 Jakarta students with a target audience of 28 participants. This service method is carried out in the form of direct presentation of material through powerpoint. Indicators of success are measured using a comparison of pre-test and post-test scores. Based on the results of the pre-test and post-test conducted with the results shown in table 1 and table 2, it can be seen that the counseling participants have been able to receive and understand information and knowledge well after this counseling activity which is indicated by the highest increase in presentation from 60% to 80%. The results were subjected to statistical testing using the Wilcoxon test with a p value = 0.000 (p < 0.05) there was a significant difference between before and after education. This shows that overall the intervention can be said to be successful in increasing students' understanding of Cough Cold Fever. This counseling has positive implications for health education and promotion efforts in increasing students' awareness and skills in safe and effective self-medication.Keywords: Influenza, Antipyretic, self-medication
Edukasi Pentingnya Patuh Dalam Minum Obat Stroke Di Lingkungan SMAN 80 Jakarta Kaldicson, Alno; Ramatillah, Diana Laila; Hamid, Abdul; Arani, Arani; Rofitri, Desta; Mardlatillah, Mardlatillah; Zahroh, Rahil Virginia Az; Audina, Sely; Ektadinata, Sendy Natasya Via Aura; Faradila, Sita Nur; Warsono, Warsono
BERDIKARI Vol 6, N0 2 (2023): Jurnal Berdikari
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/berdikari.v6i2.7232

Abstract

Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Stroke termasuk dalam cerebrovascular disease yaitu gangguan fungsi otak yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah yang mensuplai ke otak. Stroke disebut juga brain attack atau serangan otak yang selalu terjadi secara tiba-tiba dengan gejala yang beragam. Namun sebagian besar gejala yang sering ditemukan adalah kondisi badan yang lumpuh separo dan/atau disertai dengan penurunan kesadaran. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya patuh dalam minum obat stroke dilingkungan SMAN 80 Jakarta. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk luring dengan satu orang keynote speaker. Hasil yang didapatkan secara kuantitatif mancapai target yaitu 50 peserta dan secara kualitas diperoleh persentase 88,6 % sangat baik, peserta dapat memahami materi yang diberikan dengan parameter nilai post-test > 60.
Manajemen Pencegahan & Pengobatan Hipertensi Pada Lansia Purdiansyah, Dewi Tamara; Ramatillah, Diana Laila; M L, Brigita; PL, Delastri
BERDIKARI Vol 7, No 1 (2024): Vol 7, N0 1 (2024): Jurnal Berdikari
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/berdikari.v7i1.7608

Abstract

                                                            ABSTRAKHipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama dari penyakit kardiovaskular aterosklerotik, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Hipertensi merupakan risiko kematian dini yang meningkat seiring dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik. Hipertensi disebut sebagai silent killer yang memiliki berbagai macam gejala yang hampir sama dengan gejala penyakit yang lainnya. Maka dilakukan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada lansia terkait manajemen hipertensi pada lansia. Penyuluhan mengenai “ Manajemen Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi pada Lansia” dipaparkan melalui media powerpoint dengan melibatkan partisipan secara langsung yang dilaksanakan di Panti Werda Melania Pademangan Jakarta. Kegiatan penyuluhan kepada lansia yang dihadiri oleh 40 peserta dengan persentase 45% laki – laki dan 55% perempuan. Berdasarkan hasil yang didapatkan diperoleh persentase 88,25% sangat baik pada hasil post-test sehingga dapat disimpulkan kegiatan penyuluhan dan promosi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran lansia mengenai pentingnya pengobatan hipertensi.Kata Kunci: Pencegahan, Pengobatan, Hipertensi, Lansia                                                       ABSTRACTHypertension or high blood pressure is a major risk factor for atherosclerotic cardiovascular disease, heart failure, stroke, and kidney failure. Hypertension is a risk of premature death that increases with an increase in systolic and diastolic blood pressure. Hypertension is called a silent killer that has a variety of symptoms that are almost the same as the symptoms of other diseases. So this counseling aims to provide understanding and education to the elderly regarding hypertension management in the elderly. Counseling on “Management of Prevention and Treatment of Hypertension in the Elderly” was presented through powerpoint media by involving participants directly held at the Melania Werda Home Pademangan Jakarta. Counseling activities for the elderly were attended by 40 participants with a percentage of 45% men and 55% women. Based on the results obtained, a percentage of 88.25% is very good on the post-test results so that it can be concluded that counseling and health promotion activities can increase the knowledge and awareness of the elderly regarding the importance of hypertension treatment.Keyword: Prevention, Treatment, Hypertension, Elderly
Edukasi Pentingnya Mengenal Bahaya Hipertensi Sejak Dini di Lingkungan SMA Santo Lukas Penginjil I Jakarta Ramatillah, Diana Laila; Sari, Adinda Novita; Steffanie, Cindy; Wahyudi, Dicky; Chandra, Ferdy; Basith, Fijar Abdul; Putri, Icha Septami; Jacob, Jelia Sinta; Siboro, Linda Theresia; Sari, Napa Purnama; Nauli, Riva Jayanti
BERDIKARI Vol 6, N0 2 (2023): Jurnal Berdikari
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/berdikari.v6i2.7231

Abstract

Menurut perkiraan dari WHO (World Health Organization), terdapat kurang lebih 1 milyar penderita hipertensi diseluruh dunia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun di Indonesia didapatkan 658.201 penderita terdiagnosa hipertensi. Penyuluhan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan edukasi mengenai penting mengenal hipertensi sejak dini di Lingkungan SMA Santo Lukas Penginjil I Jakarta. Tempat dan waktu penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2023 pukul 09.30 - 10.30 WIB yang dilakukan secara langsung di SMA Santo Lukas Penginjil I Jakarta. Sasaran utama penyuluhan ini adalah para siswa-siswi SMA Santo Lukas Penginjil I Jakarta Kelas 12 (baik MIPA maupun IPS) dengan target jumlah peserta sebanyak 70 orang. Metode pengabdian ini dilakukan dalam bentuk pemaparan materi secara langsung melalui powerpoint. Indikator keberhasilan diukur menggunakan perbandingan nilai pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang telah dilakukan dengan hasil yang ditunjukkan oleh diagram 1 dan diagram 2 terlihat bahwa peserta penyuluhan telah mampu menerima dan memahami informasi serta pengetahuan dengan baik setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ini yang mana ditunjukkan oleh peningkatan rata-rata persentase benar dari 78.4% menjadi 93.4%. Berdasarkan perbandingan hasil pre-test dan post-test yang ditunjukkan pada tabel 1 dan 2 terlihat bahwa peserta penyuluhan dapat menerima pengetahuan dan meningkatkan pemahaman terkait bahaya penyakit hipertensi dan cara mencegah atau mengurangi hipertensi dan dapat dikatakan bahwa penyuluhan ini memberikan dampak positif bagi peserta.
Clinical Outcomes of Diabetic Patients with and without Hypertension Vaccinated with the Sinovac Vaccine Ngarso, Sofia; Ramatillah, Diana Laila; Zaman Huri, Hasniza
Journal La Medihealtico Vol. 5 No. 4 (2024): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v5i4.1460

Abstract

Diabetes and hypertension are the most common degenerative diseases found during the Covid-19 vaccination. Of the 1488 cases of patients exposed to the Covis-19 virus, 13.2% died with hypertension and 11.6% with diabetes. This study aims to evaluate the clinical outcomes of diabetic and diabetic patients with hypertension who have been vaccinated with the Sinovac vaccine. This study uses retrospective and prospective cohort methods for 5 months. Of the 300 patients, 56.3% were female patients with the majority of the ages coming from the 41 to 60 years old group (46.7%) and 47.6% from the >60 years age group. There was no significant association between the length of diagnosis of diabetic patients and diabetes with hypertension and clinical outcomes. There was an association between kidney failure and clinical outcomes with the death of 8 people (2.7%) in patients with stage 4 and 5 renal failure. There was no association between sociodemographics and clinical outcomes. In comorbidities with Diabetes Mellitus, 3.33% of patients die. From the results of the study, it is also known that patients diagnosed with the disease >10 years have a higher percentage of mortality compared to patients diagnosed <10 years.
Co-Authors Abdul Hamid Afiyah, Evy Rosda Nur Ahmad Rofii Alviandini, Indriani Amran, Melwani Andalika, Anggie Andini, Reviana Putri Anggraeni, Yunita Dian Arani, Arani Asrianti, Asrianti Astari, Lita Tri Astiani, Rangki Astika, Dwi Audina, Sely Awlia, Siti Jumiyatul Basith, Fijar Abdul Chandra, Ferdy Delpia, Meme Dicky Wahyudi Dimyati, Bagus Prayoga Dinli, Dwi Yunisa Dirgantara, Topan Ektadinata, Sendy Natasya Via Aura Elnaem, Mohamad Elnaem, Mohamed Hasan Faradila, Sita Nur Farrukh, Muhammad Junaid Fatma Sri Wahyuni Fitri, Dhynne Risha Fitria, Neng Furi, Mefina Ratna Gloria, Fransisca Handayani, Diren Handini, Intan Dwi Hanif, Nita Aribah Hartuti, Silvy Ibrahim, Baharudin Ihsanil Husna Indrayani, Ni Putu Kristina Ipadeola, Mairo Hamid Jacob, Jelia Sinta KADIR, FITRI Kaldicson, Alno Kapahang, Praysi Kezia, Valerie Khan, Kashif Ullah Kusumawati, ⁠Ni Kadek Yuli Lestari, Fajar Ria Lukas, Stefanus Luthfiana, Farisa M L, Brigita Mahyani, Atika Rahima Mardlatillah, Mardlatillah Michael Michael Mohtar, Khumairah Muhammad Lukman Hakim, Muhammad Lukman Muhammad, Afriady Nuur Muhammad, Raihan Fadhil Munuarti Muhawia Murti, Yuliza Nabilah, Titania Nauli, Riva Jayanti Ngarso, Sofia nuralang, nuralang Nurhasan Nurhasan, Nurhasan Paulina, Ida PL, Delastri Purba, Rahelia Purdiansyah, Dewi Tamara Putri, Icha Septami Putri, Nia Basita Putri, ⁠Lidiya Rabima, Rabima Rahma, Helda Rizky, Tri Agung Rofitri, Desta Safitri, Laela Saidah, Nur Salsabila, Farras Khalda Sari, Adinda Novita Sari, Napa Purnama Sari, Novi Triana Setya Ningtyas, Maria Sheila Siboro, Linda Theresia Sinaga, Kristina SITI MARYAM Steffanie, Cindy sujana, Dewa Gede Susika, Lia Sutardi, Azzahrotul Qona'ah Ibnatus Syafrudin, Dimas Anas Syed Azhar Syed Sulaiman, Syed Azhar Syed Azhar Syed Sulaiman, Syed Azhar Syed Syelvia, Fauziah Debby Tuharea, Maryanti Virginia, Vivi Vivian, Maria Wahyudi, Agung Aji Warsono Warsono Widiawati Widiawati, Widiawati Yufri Aldi Yufrida, Yufrida Yulia Rahmawati, Yulia Yusa, ⁠Miranda Imelda Zahroh, Rahil Virginia Az Zaman Huri, Hasniza