Limson, Leonatus
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN LATIHAN MOBILISASI DINI PASIEN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANG BEDAH RSUD dr. ABDUL AZIZ SINGKAWANG TAHUN 2021 Sari, Delsy Cantika; Susito, Susito; Limson, Leonatus
Scientific Journal of Nursing Research Vol 3, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v3i2.1291

Abstract

ABSTRAK Operasi usus buntu atau operasi pengangkatan usus buntu adalah operasi perut darurat yang sering dilakukan di berbagai negara di dunia. Latihan mobilisasi pada pasien pasca operasi dapat mempertahankan keadaan homeostasis dan komplikasi yang timbul akibat imobilisasi dapat dikurangi seminimal mungkin. Ketakutan akan mengendur atau robeknya luka pasca operasi menyebabkan informan menjadi malas untuk melakukan mobilisasi dini. Suatu latihan gerak memerlukan motivasi atau rangsangan dorongan serta daya pembangkitan yang dimiliki oleh seseorang agar orang tersebut menunjukkan perilakunya terhadap latihan gerak. Semakin kuat motivasi seseorang maka akan semakin cepat mencapai tujuan dan kepuasan. Mengetahui hubungan motivasi dengan latihan mobilisasi dini pada pasien post operasi apendektomi di Ruang Operasi RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang pada tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain korelasional prediktif. Metode pendekatan menggunakan studi penelitian cross sectional. Analisis data menggunakan uji statistik korelasi chi square. Teknik pengambilan sampel berupa non probability sampling pada pasien post operasi usus buntu dengan jumlah sampel 30 responden. Instrumen yang digunakan adalah angket tahapan motivasi dan observasi latihan mobilisasi. Operasi usus buntu atau operasi pengangkatan usus buntu adalah operasi perut darurat yang sering dilakukan di berbagai negara di dunia. Latihan mobilisasi pada pasien pasca operasi dapat mempertahankan keadaan homeostasis dan komplikasi yang timbul akibat imobilisasi dapat dikurangi seminimal mungkin. Ketakutan akan mengendur atau robeknya luka pasca operasi menyebabkan informan menjadi malas untuk melakukan mobilisasi dini. Suatu latihan gerak memerlukan motivasi atau rangsangan dorongan serta daya pembangkitan yang dimiliki oleh seseorang agar orang tersebut menunjukkan perilakunya terhadap latihan gerak. Semakin kuat motivasi seseorang maka akan semakin cepat mencapai tujuan dan kepuasan. Mengetahui hubungan motivasi dengan latihan mobilisasi dini pada pasien post operasi apendektomi di Ruang Operasi RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang pada tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain korelasional prediktif. Metode pendekatan menggunakan studi penelitian cross sectional. Analisis data menggunakan uji statistik korelasi chi square. Teknik pengambilan sampel berupa non probability sampling pada pasien post operasi usus buntu dengan jumlah sampel 30 responden. Instrumen yang digunakan adalah angket tahapan motivasi dan observasi latihan mobilisasi.
HUBUNGAN PATIENT SAFETY CULTURE DENGAN PENGALAMAN PERAWAT TERKAIT INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD dr. ABDUL AZIZ SINGKAWANG TAHUN 2023 azzahra, fatima; Limson, Leonatus; Suhariyanto, Suhariyanto
Scientific Journal of Nursing Research Vol 5, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v5i1.1344

Abstract

ABSTRACT                The Emergency Department is the entrance to the hospital where all patient services start here. Adverse Events (AE) are of particular concern at this time. From January to September, RSUD dr. Abdul Aziz in 2022 already has 12 reports. One of the shapers of patient safety was the Patient Safety Culture (PSC) where this PSC consists of twelve mutually sustainable dimensions. Through this research, it can be the basis for the development of patient safety in a better direction by knowing the relationship between patient safety culture (PSC) and Adverse Events (AE) in the emergency room (ER). This research design was in the form of observational analytic cross-sectional with quantitative methods. The study used the Hospital Survey On Patient Safety Culture (HSOPSC) questionnaire instrument from the Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). The total sample was 18 nurses with the Total Sampling technique. Data analysis using Pearson Product Moment (PPM) was processed through SPSS 25. From this study, the results were obtained that the Patient Safety Culture in the Emergency Department nurses of dr Abdul Aziz Hospital was positive at 83.94%, and the nurses’ experience about adverse events (AE) was low at 29.3%. The relationship between PSC and Nurses’ Experience About Adverse Events (AE) was significant, with a p-value of 0.029 >0.05 and an rvalue = -0.514 with a negative correlation direction and variable contribution of 26.41%. There was a significant influence related to patient safety culture (PSC) with nurses’ experience about adverse events (AE) at the emergency department (ER) of RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang in 2023Keywords : Patient Safety Culture, Nurses’ Experience, Adverse Events, Emergency Department ABSTRAK                Instalasi Gawat Darurat merupakan pintu masuk rumah sakit dimana semua pelayanan pasien bermula disini. Insiden keselamatan pasien menjadi perhatian khusus saat ini. RSUD Abdul Aziz sendiri pada tahun 2022 dari bulan Januari sampai September sudah memiliki 12 laporan. Salah satu pembentuk dari keselamatan pasien adalah Patient Safety Culture (PSC) dimana PSC ini terdiri dari duabelas dimensi yang saling berkesinambungan. Melalui penelitian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan keselamatan pasien kearah yang lebih baik dengan mengetahui hubungan hubungan patient safety culture (PSC) dengan insiden keselamatan pasien di instalasi gawat darurat (IGD). Desain penelitian ini berupa observasional analytic crosssectional dengan metode kuantitatif. Penelitian menggunakan instrumen kuesionse Hospital Survey On Patient Safety Culture (HSOPSC) dari Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ) untuk pengukuran Patient Safety Culture dan kuesioner dari Hilda et.al, 2018. Total sampel sebanyak 18 orang perawat dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Analisa data menggunakan Pearson Product Moment (PPM) yang diolah melalui SPSS 25. Dari penelitian ini didapatkan hasil yaitu Patient Safety Culture pada perawat Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Abdul Aziz bernilai positif yaitu 83.94% dan Insiden Keselamatan Pasien rendah 29.3%. Hubungan antara PSC dan IKP signifikan dengan nilai p-value 0.029>0.05 dan nilai r = -0.514 dengan arah korelasi negatif serta kontribusi variabel sebesar 26.41%. Terdapat pengaruh yang signifikan terkait Patient Safety Culture (PSC) dengan insiden keselamatan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang tahun 2023
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN LATIHAN MOBILISASI DINI PASIEN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANG BEDAH RSUD dr. ABDUL AZIZ SINGKAWANG TAHUN 2020 Sari, Delsy Cantika; Susito, Susito; Limson, Leonatus
Scientific Journal of Nursing Research Vol 2, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v2i1.1182

Abstract

Operasi usus buntu atau operasi pengangkatan usus buntu adalah operasi perut darurat yang sering dilakukan di berbagai negara di dunia. Latihan mobilisasi pada pasien pasca operasi dapat mempertahankan keadaan homeostasis dan komplikasi yang timbul akibat imobilisasi dapat dikurangi seminimal mungkin. Ketakutan akan mengendur atau robeknya luka pasca operasi menyebabkan informan menjadi malas untuk melakukan mobilisasi dini. Suatu latihan gerak memerlukan motivasi atau rangsangan dorongan serta daya pembangkitan yang dimiliki oleh seseorang agar orang tersebut menunjukkan perilakunya terhadap latihan gerak. Semakin kuat motivasi seseorang maka akan semakin cepat mencapai tujuan dan kepuasan. Mengetahui hubungan motivasi dengan latihan mobilisasi dini pada pasien post operasi apendektomi di Ruang Operasi RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang pada tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain korelasional prediktif. Metode pendekatan menggunakan studi penelitian cross sectional. Analisis data menggunakan uji statistik korelasi chi square. Teknik pengambilan sampel berupa non probability sampling pada pasien post operasi usus buntu dengan jumlah sampel 30 responden. Instrumen yang digunakan adalah angket tahapan motivasi dan observasi latihan mobilisasi. Hasil menggambarkan bahwa di ruang bedah RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang tahun 2020 sebagian dari responden mempunyai motivasi yang kurang yaitu terdapat 15 responden (50%) dan kurang melakukan mobilisasi dini yaitu terdapat 12 responden (40%). Dari penghitungan statistik dengan uji chi square dengan nilai p value 0,020 yang berarti bahwa, nilai tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu 0,05 oleh karena itulah maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan motivasi dengan latihan mobilisasi dini.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP PERAWAT DALAM PERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER DI RUMAH SAKIT UMUM dr SOEDARSO PONTIANAK nurjannah, nurjannah; Triyani, Irma; Juniartati, Erni; Limson, Leonatus
Scientific Journal of Nursing Research Vol 4, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v4i1.1300

Abstract

Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Kanker   memiliki tantangan   tersendiri   bagi   penderitanya   karena   penyakit   ini   dapat mempengaruhi fisik, psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual.  Word Health Organization (WHO) mendefinisikan perawatan paliatif merupakan sebagai pencegahan dan pengurangan penderita pasien dewasa anak-anak dan keluarga pasien menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit kronis dan terminal. Mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Perawat alam Perawatan Paliatif Pada Pasien Kanker Di Rumah Sakit Umum Dr Soedarso Pontianak. Penelitian ini adalah observasi analitik dengan dengan desain cross sectional. Dari penelitian ini didapatkan responden yang mempunyai pengetahuan baik 42 responden sedangkan pada perawat yang mempunyai pengetahuan kurang baik 27 responden, responden yang mempunyai sikap yang baik sebanyak 30 responden sedangkan yang mempunyai sikap kurang baik sebanyak 39 responden. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap perawat dalam memberikan asuhan keperawatan palitif pada pasien kanker. Diharapakan bagi penelitian selanjutnya untuk menganalisis lebih jauh terkait hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam memberikan perawatan paliatif.
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI LAPARATOMI DI RUANG BEDAH RSUD DR. ABDUL AZIZ SINGKAWANG TAHUN 2020 Lestari, Dwi Indah; Limson, Leonatus; Agustina, Mita
Scientific Journal of Nursing Research Vol 2, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v2i1.1173

Abstract

Operasi atau pembedahan adalah suatu penanganan medis secara invansive yang dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit, injuri, atau deformitas tubuh. Salah satu jenis operasi besar dilakukan adalah laparatomi. Laparatomi merupakan jenis operasi bedah mayor yang dilakukan di daerah abdomen. Pasien dalam menghadapi pembedahan dapat mengalami kecemasan. Hal tersebut dapat terjadi karena takut nyeri dan operasi yang gagal. Komunikasi terapeutik memberikan pengertian antara perawat dan klien dengan tujuan membantu klien memperjelas dan mengurangi beban pikiran serta diharapkan dapat menghilangkan kecemasan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi laparatomi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik correlation dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang yang diambil secara Non Probability Sampling dengan pendekatan Consecutive Sampling. Hasil uji chi-square didapatkan p value 0,008 < 0,05 (Ha diterima). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi laparatomi di ruang bedah RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang. Saran hasil penelitian dapat digunakan bagi profesi keperawatan, bagi institusi rumah sakit, bagi responden dan bagi peneliti selanjutnya. Semoga penelitian yang telah dilakukan ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pemberian pelayanan kesehatan kedepannya. Serta diharapkan lebih meningkatkan lagi komunikasi terapeutik dalam pemberian informasi tentang pra bedah.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PROSEDUR OPERASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI LAPARATOMI RSUD dr. ABDUL AZIS SINGKAWANG TAHUN 2021 roelanda, alvi; Limson, Leonatus; Nurbani, Nurbani
Scientific Journal of Nursing Research Vol 3, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/sjnr.v3i2.1295

Abstract

Laparatomi merupakan jenis operasi bedah mayor yang dilakukan di daerah abdomen, Pembedahan dilakukan dengan penyayatan pada lapisan-lapisan dinding abomen untuk mendapatkan bagian organ abdomen yang mengalami masalah seperti syok hemoragi, perforasi, kanker, dan obstruksi. Kecemasan pasien pre operatif dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor pengetahuan dalam mengaplikasikan pencegahan kecemasan pada pasien pre operatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang prosedur operasi dengan kecemasan pada pasien pre operasi laparatomi RSUD dr. Abdul Azis Singkawang tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan desain Cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan kuesioner pengetahuan yang berisi 15 item pertanyaan dan kuesioner kecemasan berisi 14 pertanyaan. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 34 responden dari pasien pre operasi laparatomi. Analisa data menggunakan chi square. Hasil dari penelitian dengan hubungan pengetahuan tentang prosedur operasi dengan kecemasan pasien pre operasi laparatomi menghasilkan P value sebesar 0,000 dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Jadi nilai P < 0,05 ( Ha diterima). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan pengetahuan tentang prosedur operasi dengan kecemasan pada pasien pre operasi laparatomi di bangsal bedah RSUD dr. Abdul Azis Singkawang tahun 2019. Bagi profesi keperawatan, bagi institusi rumah sakit, bagi peneliti selanjutnya dan bagi responden semoga peneliti yang dilakukan ini dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan menjadi lebih baik untuk ke depannya.