Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literasi Kesehatan Mental, Strategi Coping terhadap Perilaku Mencari Bantuan pada Remaja Ali, Mauna; Zakiah, Ernita; Akbar, Zarina; Nugroho, Pramudya Ardyagarini; Khofifah, Khadijah Nur; Khoiruningrum, Lulu
PARAMETER: Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Jakarta Vol. 36 No. 1 (2024): Parameter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/parameter.361.02

Abstract

There are many problems that adolescents experience with mental health, but unfortunately these are foten not addressed by professionals. This is due to adolescents' lack of mental health literacy, fear of stigma, and feeling that professional help is not important. The prupose of this study is to examine the influence of mental health literacy, Coping srategies, and help-seeking behavior in adolescents. Several previous studies have examined that the relationship between mental health literacy with help-seeking behavior and Coping strategies with help-seeking behavior. The result explain that there is a relationship between mental health literacy with help-seeking behavior and Coping strategies with help seeking behavior. No research has been found that examines the role of mental health literacy and Coping strategies on help-seeking behavior in adolescents. This study used a quantitative method with a questionnaire for a data collection. The measuring instruments used were the Mental Health Knowledge Questionnaire (MHKQ) by Jung et al., (2016), the Coping Stress Scale developed by Akhtar and Helmi (2014), and the Help Seeking Behavior Scale created by Mackenzie, et al. (2004). All three measuring instruments have been adapted and pilot tested. The findings showed that mental health literacy and Coping strategies have a positive and significant effect on adolescent help-seeking behavior. Abstrak Banyaknya permasalahan yang dialami remaja terkait kesehatan mental, namun sayangnya hal ini sering tidak mendapatkan penanganan oleh professional. Hal ini terjadi karena kurangnya literasi kesehatan mental yang dimiliki remaja, kekhawatiran akan stigma dan perasaan bahwa bantuan professional tidak penting. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh literasi kesehatan mental, strategi Coping terhadap perilaku mencari bantuan pada remaja. Beberapa penelitian terdahulu telah mengkaji hubungan antara literasi kesehatan mental dengan perilaku mencari bantuan serta strategi Coping dengan perilaku mencari bantuan. Hasilnya menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara literasi kesehatan mental dengan perilaku mencari bantuan dan strategi Coping dengan perilaku mencari bantuan. Belum ditemukan penelitian yang mengkaji peran literasi kesehatan mental dan strategi Coping terhadap perilaku mencari bantuan pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner untuk pengambilan data. Alat ukur yang digunakan adalah Mental Health Knowledge Questionnaire (MHKQ) oleh Jung dkk. (2016), Coping Stress Scale yang dikembangkan oleh Akhtar dan Helmi (2014), dan Help Seeking Behavior Scale yang dibuat oleh Mackenzie, dkk. (2004). Ketiga alat ukur telah diadaptasi dan diuji coba. Temuan penelitian menunjukkan bahwa literasi kesehatan mental dan strategi Coping berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku mencari bantuan pada remaja.
Psikoedukasi Literasi Kesehatan Mental Remaja di Desa Pasir Tanjung, Kec. Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Zakiah, Ernita; Akbar, Zarina; Mauna; Khoiruningrum, Lulu; Ardyagarini Nugroho, Pramudya; Nur Khofifah, Khadijah
Jendela Akademika Vol. 1 No. 02 (2023): Jendela Akademika
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JendelaAkademika.102.05

Abstract

Teenagers lack of understanding about mental health literacy is a very important thing to pay attention to. Not a few teenagers experience mental health problems such as stress, depression, anxiety disorders, mood disorders, and others, but they do not receive optimal treatment because they do not have good mental health literacy. Therefore, psychoeducation is needed to help teenagers become more familiar with mental health literacy. This psychoeducation aims to increase mental health literacy among teenagers in Pasir Tanjung. Psychoeducation is delivered using the lecture method. The participants were 27 teenagers in Pasir Tanjung. This psychoeducation program went according to plan and without significant obstacles. Participants also seemed enthusiastic and eager to take part in the activities carried out.