Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Kecemasan Dismenore Pada Remaja Putri dengan menggunakan Skala Bai (Beck Anxiety Inventory) dan Vas (Visual Analog Scale) Yuliatin, Sri; Yani, Dian Mardi; Amraeni, Yunita; Sari, Eva Novita; Juni, Wilda
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jikmw.v2i1.640

Abstract

Indonesia mencatat 90% kasus dismenore terjadi pada remaja putri. Timbulnya kecemasan kemungkinan dapat mempegaruhi tingkat dismenore pada remaja putri. Pada remaja yang tidak siap dalam menghadapi menstruasi akan mengalami kecemasan dan mengakibatkan penurunan terhadap ambang nyeri yang pada akhirnya membuat nyeri haid menjadi lebih berat dengan tingkat kronis dan akut, gejala kecemasan dapat berbentuk gangguan fisik (somatik). Tujuan studi ini untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan dan dismenore serta menganalisis hubungan kecemasan terhadap dismenore. Wawancara dilakukan terhadap 70 siswi putri di sekolah wilayah pesisir dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengukuran dengan skala Bai untuk identifikasi kecemasan, sementara pengukuran VAS digunakan untuk identifikasi tingkat dismenore. Analisis deskriptif dan inferensial dengan chi square untuk analisis studi. Hasil penelitian mengemukakan Tingkat Dismenorea dominan pada level sedang (65%), sementara untuk tingkat kecemasan pada tingkatan ringan (66,7%). Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan terhadap dismenorea. Sebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan yang ringan terhadap dismenorea. Perlu peningkatan akses pelayanan kesehatan reproduksi secara aktif maupun pasif dari pihak instansi kesehatan sehingga informasi tentang kesehatan reproduksi lebih aplikatif.
Identifikasi Kecemasan Dismenore Pada Remaja Putri dengan menggunakan Skala Bai (Beck Anxiety Inventory) dan Vas (Visual Analog Scale) Yuliatin, Sri; Yani, Dian Mardi; Amraeni, Yunita; Sari, Eva Novita; Juni, Wilda
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jikmw.v2i1.640

Abstract

Indonesia mencatat 90% kasus dismenore terjadi pada remaja putri. Timbulnya kecemasan kemungkinan dapat mempegaruhi tingkat dismenore pada remaja putri. Pada remaja yang tidak siap dalam menghadapi menstruasi akan mengalami kecemasan dan mengakibatkan penurunan terhadap ambang nyeri yang pada akhirnya membuat nyeri haid menjadi lebih berat dengan tingkat kronis dan akut, gejala kecemasan dapat berbentuk gangguan fisik (somatik). Tujuan studi ini untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan dan dismenore serta menganalisis hubungan kecemasan terhadap dismenore. Wawancara dilakukan terhadap 70 siswi putri di sekolah wilayah pesisir dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengukuran dengan skala Bai untuk identifikasi kecemasan, sementara pengukuran VAS digunakan untuk identifikasi tingkat dismenore. Analisis deskriptif dan inferensial dengan chi square untuk analisis studi. Hasil penelitian mengemukakan Tingkat Dismenorea dominan pada level sedang (65%), sementara untuk tingkat kecemasan pada tingkatan ringan (66,7%). Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan terhadap dismenorea. Sebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan yang ringan terhadap dismenorea. Perlu peningkatan akses pelayanan kesehatan reproduksi secara aktif maupun pasif dari pihak instansi kesehatan sehingga informasi tentang kesehatan reproduksi lebih aplikatif.
Psikoedukasi Seksual Sebagai Upaya Pencegahan Penyimpangan Seksual dan Pelecehan Seksual pada Anak di TK Negeri 8 Kendari Pati, Wisnu Catur Bayu; Mardiyani, Dian; Yuliatin, Sri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/2p8z3753

Abstract

Pendidikan merupakan suatu unsur penting dalam membentuk pola pikir dan kepribadian seseorang. Dalam pendidikan terdapat proses transfer ilmu dalam bentuk belajar mengajar. Belajar merupakan suatu proses berpikir dan berubah melalui tahapan-tahapan dan latihan secara berulang-ulang untuk memperoleh pengetahuan. Salah satu pendidikan yang saat ini perlu dipromosikan yaitu pendidikan seksual. Masalah seks masih dianggap tabu di kalangan masyarakat dan dibicarakan di depan anak-anak apalagi untuk mengajarkannya kepada anak-anak. Masa anak-anak merupakan masa bermain dan mengeksplorasi hal-hal baru tanpa mempedulikan resikonya.  Minimnya pengetahuan dapat menyebabkan masalah bagi anak khususnya terkait seksual. Saat ini banyak ditemui berbagai kasus penyimpangan seksual dimulai sejak usia dini. Selain itu masalah pelecehan juga sering terjadi dan bahkan pelakunya adalah orang-orang sekitar dan kebanyakan anak yang mengalami pelecehan seksual tidak memahami akan hal tersebut. Tujuan dari pengabdian ini yaitu memberikan edukasi seksual kepada anak dengan cara bernyanyi, bermain, menggambar, dan pengenalan fungsi anggota tubuh. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang siswa TK Negeri 8 Kendari dan 2 orang guru. Para peserta dan guru sangat antusias mengikuti kegiatan yang diberikan. Hasil dari pengabdian ini yaitu meningkatnya informasi terkait fungsi tubuh dan seksual secara umum.
Dinamika Psikologis Pada Remaja Yang Mengalami Fatherless Di Wilayah Pesisir Sulawesi Tenggara (Studi Fenomologi) yuliatin, sri; Dian Mardi Yani; Jabbal Apriawal; Niskiyah Azisah; Ibnu Arobi
Jurnal Janaloka Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Janaloka
Publisher : Prodi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Bisnis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/janaloka.v1i2.579

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan gambaran terkait dinamika psikologis remaja yang mengalami fatherless di wilayah pesisir sulawesi tenggara. Berbicara tentang  fatherless, akhir-akhir ini menjadi kajian yang menarik melihat fenomena fatherless ini muncul sebagai akibat dari peran ayah yang hilang dalam proses pengasuhan dan tumbuh kembang anak. Salah satunya karena peran gender tradisional yang masih melekat di masyarakat Indonesia. Faktanya, Indonesia menempati urutan ketiga di dunia sebagai negara dengan anak-anak tanpa ayah (fatherless country). Fatherless diartikan sebagai anak yang bertumbuh kembang tanpa kehadiran ayah, atau anak yang mempunyai ayah tapi ayahnya tidak berperan maksimal dalam proses tumbuh kembang anak. Hal ini terjadi pada beberapa remaja yang mengalami fatherless di wilayah pesisir sulawesi tenggara akibat kehilangan figur seorang ayah karena pekerjaan, perceraian, maupun kematian ayah. Kekosongan peran ayah disini adalah yang menjadi masalah utama, karena fatherless atau terpisahnya hubungan kedekatan ayah dengan anak, walaupun mereka bertempat tinggal yang sama, frekuensi pertemuan yang bersifat kuantitas maupun kualitas sangat jarang sekali, sehingga ayah tidak menjalankan peran penting dan keterlibatannya dalam pengasuhan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode interpretative phenomenological analysis (IPA). Responden penelitiannya adalah tiga remaja dengan rentang usia 13-18 tahun dengan menggunakan teknik purposive sampling untuk menetapkan responden yang sesuai dengan kriteria penelitian yang didasarkan oleh tujuan tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga responden dalam penelitian memiliki kondisi yang hampir sama dalam menggambarkan sosok figur ayah yang diharapkan, Pengalaman ketiga subjek terkait dengan keterlibatan seorang ayah tersebut menimbulkan  perasaan marah, iri, kesepian dan kehilangan yang mendalam.