Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

JURIDICAL REVIEW OF LEGAL PROTECTION OF CHILD RAPE VICTIMS IN CHILD PROTECTION: TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN PEMERKOSAAN DALAM PERLINDUNGAN ANAK zai, Odaligo
UPMI Proceeding Series Vol. 1 No. 01 (2023): Ed.01
Publisher : LPPM UPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55751/ups.v1i01.170

Abstract

Anak berhak atas perlindungan-perlindungan lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar”. Kedua ayat tersebut memberikan dasar pemikiran bahwa perlindungan anak bermaksud untuk mengupayakan perlakuan yang benar dan adil untuk mencapai kesejahteraan anak. Kejahatan seksual terhadap anak dapat dikatakan sepuluh kali lipat lebih kejam terhadap orang dewasa. Karena posisi anak-anak masih rentan, lemah. Tingkat kejahatan seksual dapat dikatakan dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak juga memiliki hak asasi manusia yang diakui oleh masyarakat bangsa-bangsa di dunia. Diakui dalam masa pertumbuhan secara fisik dan mental, anak membutuhkan perawatan, perlindungan yang khusus, serta perlindungan hukum baik sebelum maupun sesudah lahir. Patut diakui bahwa keluarga merupakan lingkungan alami bagi pertumbuhan dan kesejahteraan anak. Perkembangan kepribadian anak secara utuh dan serasi membutuhkan lingkungan keluarga yang bahagia, penuh kasih sayang dan pengertian. Negara Indonesia sebagai negara anggota PBB yang tidak menyatakan diri sebagai negara anggota PBB yang telah menyatakan diri sebagai negara pihak konvensi PBB tentang Hak Anak (convention on the rights of the chilid) sejak Agustus 1990, dengan demikian menyatakan keterkaitannya untuk menghormati dan menjamin hak anak tanpa diskriminasi dalam wilayah hukum Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang memperkuat perlindungan anak, namun pada kenyataannya, masih banyak anak yang dilanggar haknya, dan menjadi korban dari berbagai bentuk tindak kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah, diskriminasi bahkan tindakan yang tidak manusiawi terhadap anak, tanpa ia dapat melindungi dirinya, dan tanpa perlindungan yang memadai dari keluarganya, masyarakat, dan pemerintah. Manusia diciptakan dengan derajat yang sama. Tidak ada faktor yang menjadi penyebab lebih tingginya derajat manusia yang satu dengan yang lainnya. Karena itu, manusia baik laki-laki maupun perempuan dapat saling menghargai dan diharapkan tidak ada kesenjangan. Baik laki-laki maupun perempuan harus memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai hal dan pembagian pekerjaan yang merata.
Tanggung Jawab Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Peserta Didik Zai, Odaligo
Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 4 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/khatulistiwa.v4i1.8091

Abstract

This study comprehensively examines the responsibilities of Christian Religious Education (PAK) teachers in improving the quality of student learning, encompassing academic, character, faith, and spiritual aspects. Christian Religious Education (PAK) teachers function not only as instructors delivering subject matter but also as educators, mentors, and role models of Christian life, bearing moral and spiritual responsibilities in shaping students' personalities. The role of Christian Religious Education (PAK) teachers is highly strategic, as they play a vital role in instilling faith values, building learning motivation, and shaping students' character with integrity. This study employed a qualitative descriptive approach with purposeful sampling, involving Christian Religious Education (PAK) teachers with at least five years of teaching experience to ensure the depth of the data obtained. Data were collected through classroom observations, portfolio documentation, teacher reflections, and open-ended questionnaires to obtain a realistic picture of teaching practices. Analysis was conducted descriptively to highlight the phenomena occurring in the field. The results indicate that the responsibilities of Christian Religious Education (PAK) teachers include sistem lesson planning, setting clear objectives, selecting appropriate teaching methods, providing positive motivation, building harmonious relationships between teachers and students, and serving as role models consistent with the teachings of Christ. Catholic Religious Education teachers who emulate Jesus' method, prioritizing love, integrity, rationality, and creativity, are able to create an effective, enjoyable, and meaningful learning environment, both academically and spiritually. These findings confirm that the quality of Catholic Religious Education teachers directly influences students' motivation, academic achievement, character, and faith development. Therefore, the responsibility of Catholic Religious Education teachers extends beyond the transfer of knowledge to fostering faith, morals, ethics, and spirituality, which are the primary foundations of holistic education based on Christian values.