Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peduli Kualitas Kesehatan Masyarakat Setempat Dengan Cegah Stunting Agfirlila, Ainun Salsya; Khairunisah, Luluk; Astrina, Meyla; Tantry, Sriwerinda; Ananta, Puti; Setiawan, Robi; Fatimah, Fatimah; Dwi Rachmi, Inieke; Rohim, Abdul; Sholihin, Fernando
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol 2 No 5 (2023): Oktober : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Gajah Putih, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/jppmi.v2i5.814

Abstract

Linear growth failure or as ussually known as stunting is undernutrition problem globally. It is happen in childhood with physical and neurocognitive damage that accompanies stunted growth characterictic. Indonesia as developing country currently trying to solve this problem through government programs. The aims is to improve the quality of young generation. From the results of the Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI), the prevalence of stunting in Indonesia is 21.6% in 2022. This high percentage is also supported by poor access to health care in living rural areas. Kampung Sialang Baru also like that. Where it was recorded that this village had poor access to health care. Beside that, the village got the second ranked in most of stunting children in Lubuk Dalam district. There are 18 childs who were infected. This is the result of observations made by Kukerta team. They made socialization stunting program and provide information leaflets about MPASI. The socialization went slowly bring good impact. The participants gained knowledge about MPASI is on of the important thing to prevent stunting. Also, they have leaflets as source of detail information of MPASI menu that is suitable for children.
Studi tentang Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang di Kalangan Anggota Wibu Riau Community Pekanbaru Tantry, Sriwerinda; Isnaini, Zuli Laili; Budiani, Dini
Indonesian Journal of Education and Development Research Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/ijedr.v3i2.6340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana penguasaan kosakata bahasa Jepang pada anggota komunitas Wibu Riau Community di Pekanbaru. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui tes kosakata tertulis dari lima responden yang dipilih secara accidental sampling. Instrumen tes yang diberikan mengacu pada teori penguasaan kosakata menurut Laufer (1998) dan jenis-jenis kosakata menurut Dahidi dan Sudjianto (2004). Responden diminta menuliskan kosakata bahasa Jepang yang mereka ketahui beserta makna, jenis kata, dan kalimat dalam waktu 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden mampu menuliskan 14–15 kosakata dasar, meskipun terdapat beberapa kesalahan penulisan dan identifikasi jenis kata. Hanya satu responden yang mampu menyusun kalimat dengan menggunakan semua kosakata yang dituliskan. Mayoritas responden memperoleh kosakata secara otodidak melalui paparan budaya populer Jepang seperti anime, manga, dan lagu, tanpa melalui pembelajaran formal. Temuan ini menunjukkan bahwa media populer memiliki peran signifikan dalam memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Jepang secara informal. Namun, untuk meningkatkan kemampuan aplikatif, pembelajaran lebih lanjut diperlukan agar penguasaan kosakata dapat berkembang ke tahap konstruksi kalimat yang tepat.
Studi tentang Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang di Kalangan Anggota Wibu Riau Community Pekanbaru Tantry, Sriwerinda; Isnaini, Zuli Laili; Budiani, Dini
Indonesian Journal of Education and Development Research Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/ijedr.v3i2.6340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana penguasaan kosakata bahasa Jepang pada anggota komunitas Wibu Riau Community di Pekanbaru. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui tes kosakata tertulis dari lima responden yang dipilih secara accidental sampling. Instrumen tes yang diberikan mengacu pada teori penguasaan kosakata menurut Laufer (1998) dan jenis-jenis kosakata menurut Dahidi dan Sudjianto (2004). Responden diminta menuliskan kosakata bahasa Jepang yang mereka ketahui beserta makna, jenis kata, dan kalimat dalam waktu 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden mampu menuliskan 14–15 kosakata dasar, meskipun terdapat beberapa kesalahan penulisan dan identifikasi jenis kata. Hanya satu responden yang mampu menyusun kalimat dengan menggunakan semua kosakata yang dituliskan. Mayoritas responden memperoleh kosakata secara otodidak melalui paparan budaya populer Jepang seperti anime, manga, dan lagu, tanpa melalui pembelajaran formal. Temuan ini menunjukkan bahwa media populer memiliki peran signifikan dalam memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Jepang secara informal. Namun, untuk meningkatkan kemampuan aplikatif, pembelajaran lebih lanjut diperlukan agar penguasaan kosakata dapat berkembang ke tahap konstruksi kalimat yang tepat.