Etika produksi dalam Islam mengajarkan pentingnya keseimbangan antara pencapaian keuntungan yang sah (halal) dan keadilan sosial dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Dalam dunia bisnis modern, prinsip-prinsip ini menjadi pedoman moral yang relevan untuk memastikan bahwa kegiatan ekonomi tidak hanya berorientasi pada profit semata, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat secara luas. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis prinsip-prinsip etika produksi dalam Islam, seperti keadilan (adl), transparansi, kejujuran, dan tanggung jawab sosial, serta bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dalam praktek bisnis. Selain itu, artikel ini juga mengkaji tantangan yang dihadapi dalam implementasi etika produksi, seperti konflik antara keuntungan maksimal dan tanggung jawab sosial, serta dampak globalisasi terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip etika tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun tantangan dalam implementasi etika produksi sangat besar, prinsip-prinsip Islam yang menekankan keseimbangan antara profit dan keadilan sosial dapat memberikan solusi untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Zakat dan infaq sebagai instrumen redistribusi kekayaan juga berperan penting dalam memastikan kesejahteraan sosial dalam ekonomi Islam. Dengan demikian, penerapan etika produksi dalam Islam dapat menciptakan keberlanjutan bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.