Claim Missing Document
Check
Articles

ISLAM DAN TERORISME DI ASIA TENGGARA Sukti, Surya
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Sejak peristiwa serangan teror terhadap gedung kembar WTC  di New York pada 11 September 2001, Presiden AS George W Bush menyatakan perang melawan terorisme di seluruh dunia. Presiden Bush menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai “medan kedua” dalam perang melawan terorisme internasional, setelah Afganistan. Isu perang melawan terorisme sering dikaitkan dengan Islam karena sebagian besar pelaku adalah dari kalangan muslim-radikal. Alasan pemerintah AS menjadikan Asia Tenggara sebagai “second front” melawan terorisme tidak mudah diterima kalangan pemerintah negara-negara Asia Tenggara juga pengamat yang telah lama mengenal komunitas muslim di Asia Tenggara sebagai muslim-moderat. Meski demikian tidak bisa ditampik adanya kelompok-kelompok minoritas muslim-radikal di Asia Tenggara yang karena alasan teologis dan politis melakukan tindakan teror.                Radikalisme Islam di Asia Tenggara tidak tumbuh dengan sendirinya karena paham teologis yang cenderung radikal tetapi juga dipicu oleh kekecewaan mereka terhadap politik Barat (AS dan sekutu-sekutunya) terhadap negara-negara muslim. Mereka kecewa karena politik global AS yang menerapkan standar ganda (double standard) dalam masalah Palestina, Afganistan, Irak, dsb. yang mereka anggap tidak adil. Menurut para analis, radikalisme-Islam lebih diakibatkan oleh tekanan negara- negara Barat yang represif terhadap negara-negara muslim. Respon pemerintah negara-negara di Asia Tenggara, khsusnya negara-negara ASEAN, terhadap isu terorisme memberi peluang kerjasama yang lebih besar bagi kepentingan keamanan-militer Amerika Serikat di kawasan ini. Namun, sebagian pengamat menilai bahwa sebenarnya AS hanya mengalihkan isu dari motif kepentingan politik-ekonomi AS yang lebih besar  di kawasan ini, mengingat Asia Tenggara adalah kawasan strategis jalur perdagangan dunia. Di samping itu, pasca perang dingin, pemerintah AS khawatir akan makin menguatnya pengaruh China di kawasan Asia Tenggara.                 Peran negara-negara di Asia Tenggara sendiri, terutama negara-neagra ASEAN sangat penting untuk meningkatkan kerjasama keamanan dan ekonomi serta pencitraan Islam yang moderat di mata internasional. Di samping itu Indonesia dan Malaysia, sebagai negara-negara mayoritas berpenduduk muslim sangat berkepentingan untuk mempromosikan  pencitraan Islam yang positif guna mendukung terwujudnya kestabilan politik dan keamanan di Asia Tenggara.     
Book Review CARA MENGKAJI SANAD DAN MATAN HADIS NABI Sukti, Surya
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Buku ini merefleksikan tidak hanya dari segi materi-materi pembahasan pada bab-bab sebelumnya tetapi juga apresiasi dan penghargaan pengarang buku ini  kepada para ulama terdahulu yang telah merintis dan memberi jalan kepada Ilmu Hadis, khususnya metode-metode yang telah mereka tinggalkan untuk generasi berikutnya (h.159-161). Apresiasi kepada ulama hadis terdahulu ditulis dengan pernyataan berikut:"Ulama hadis telah berjasa dalam upaya melestarikan hadis Nabi. Dengan melihat hadis Nabi sebagai riwayat yang memiliki karakteristik tersendiri, maka dalam upaya melestarikan hadis itu, ulama hadis telah menciptakan berbagai cabang pengetahuan, istilah dan kaedah yang berkaitan dengan sanad dan matan hadis. Salah satu hal penting yang berkaitan dengan hadis itu adalah metode penelitian yang telah ditempuh oleh ulama hadis dalam melaksanakan penelitian sanad dan matan hadis." (h.159). 
BOOK REVIEW Politik Media dan Pertarungan Wacana Sukti, Surya
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2009): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Buku ini boleh dikatakan sangat bermanfaat bagi segenap lapisan masyarakat. Ia tidak saja berguna bagi kalangan intelektual tetapi juga dapat menjadi bacaan bagi kalangan masyarakat awam yang ingin mengenal dan memahami perilaku media. Bagi pelajar, mahasiswa, guru, dosen, manajer perusahaan, pejabat pemerintahan, dapat menjadikan buku ini sebagai referensi ilmiah. Bagi kalangan pers sendiri buku ini dapat menjadi acuan dalam melakukan "otokritik". Menurut hemat penulis, buku ini masih terbilang langka karena di dalamnya dominan memuat hasil-hasil riset yang mengkritisi perkembangan pers dan media pada umunya di tanah air.  Lebih-lebih karena buku ini ditulis oleh "orang" media yang selama ini memang berprofesi memantau perkembangan media (Media Watch ISAI Jakarta).
The Binding Power of the Bapalas Tradition to Solve Dayak Citizens' Disputes in West Kotawaringin District Sukti, Surya; Khair, Abdul; Mualimin, Mualimin; Arifin, Imam S
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Vol 21, No 2 (2023)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jis.v21i2.2634

Abstract

The background to this research is that if a dispute occurs between Dayak people, especially those living in West Kotawaringin Regency, some choose to resolve the problem peacefully through the Bapalas custom. A traditional Mantir leads the Bapalas tradition, and the decision of this traditional Mantir is firm because it follows the elements of article 1320 BW. In article 1320 BW, there are four conditions for an agreement's validity: agreement, skill, a sure thing, and a lawful cause. So, if it is related to article 1320 BW, problems that occur in society can be resolved with an agreement. This tradition of Bapalas in the people of West Kotawaringin Regency follows Islamic law, known as Islah or peaceful problem-solving in Islam. This research analyzes the legal certainty aspect of traditional Mantir decisions in Bapalas. This research method is a field research method, and the approach is qualitative. What is very interesting is that this traditional Mantir can solve various civil and criminal problems. For criminal cases, several cases, such as fights and abuse, can also be resolved using the Bapalas method. The basis of this Dayak traditional institution is Central Kalimantan Province Regional Regulation Number 16 of 2008 concerning Dayak Traditional Institutions in Central Kalimantan.
Fiscal and Monetary Policy Ethics as Principal of Islamic Economy Regulation in Indonesia Ardiansyah, Mawar; Sukti, Surya
Et-Tijarie Vol 9, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/ete.v9i2.28331

Abstract

This study aims to examine the importance of ethics in the implementation of fiscal and monetary policies as the main instruments of macroeconomic management aimed at creating stability and public welfare. Fiscal policy involves managing taxes, subsidies, and budgets, while monetary policy focuses on controlling the money supply and interest rates. This study uses a qualitative descriptive method with a literature study approach, collecting data from books, journal articles, and other publications related to the topic of fiscal and monetary policy ethics. The analysis was carried out by identifying ethical principles such as fairness, transparency, and social responsibility in both policies. The results of the study indicate that the integration of ethical principles in fiscal and monetary policies is essential to ensure fair distribution of resources, transparent financial management, and avoidance of detrimental practices, such as usury and excessive speculation. Examples of the application of ethics in this policy include the implementation of zakat, waqf, setting the Highest Retail Price (HET), and sharia-based monetary management. In conclusion, fiscal and monetary policies based on ethics are not only able to maintain economic stability, but also support inclusive and sustainable development
Etika Produksi dalam Islam: Menjaga Keseimbangan Antara Profit dan Keadilan Sosial Bidin, Bidin; Sukti, Surya
MUTLAQAH: Jurnal Kajian Ekonomi Syariah Vol 5, No 2 (2025): Edisi Januari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mutlaqah.v5i2.10523

Abstract

Etika produksi dalam Islam mengajarkan pentingnya keseimbangan antara pencapaian keuntungan yang sah (halal) dan keadilan sosial dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Dalam dunia bisnis modern, prinsip-prinsip ini menjadi pedoman moral yang relevan untuk memastikan bahwa kegiatan ekonomi tidak hanya berorientasi pada profit semata, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat secara luas. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis prinsip-prinsip etika produksi dalam Islam, seperti keadilan (adl), transparansi, kejujuran, dan tanggung jawab sosial, serta bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dalam praktek bisnis. Selain itu, artikel ini juga mengkaji tantangan yang dihadapi dalam implementasi etika produksi, seperti konflik antara keuntungan maksimal dan tanggung jawab sosial, serta dampak globalisasi terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip etika tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun tantangan dalam implementasi etika produksi sangat besar, prinsip-prinsip Islam yang menekankan keseimbangan antara profit dan keadilan sosial dapat memberikan solusi untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Zakat dan infaq sebagai instrumen redistribusi kekayaan juga berperan penting dalam memastikan kesejahteraan sosial dalam ekonomi Islam. Dengan demikian, penerapan etika produksi dalam Islam dapat menciptakan keberlanjutan bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Praktik Etika Ekonomi Islam dalam Lembaga Filantrofi Islam Sari, Rini Novita; Sukti, Surya
PENG: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 2 No. 2 (2025): Juli: Development Economics and Regular Economics
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/kpc6rr26

Abstract

Filantropi dalam Islam mencerminkan tanggung jawab sosial berbasis kasih sayang kepada sesama, yang diwujudkan melalui praktik seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Praktik ini bertujuan menciptakan keadilan sosial dan meningkatkan kesejahteraan umat dengan mengurangi kesenjangan ekonomi. Islam menekankan pentingnya niat ikhlas, keadilan, transparansi, dan amanah dalam pengelolaan filantropi, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Di Indonesia, filantropi Islam telah berkembang melalui lembaga seperti BAZNAS dan BMT, yang berperan strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin dan pengembangan ekonomi mikro. Dalam sejarahnya, filantropi Islam telah menjadi alat untuk redistribusi sumber daya dan penguatan solidaritas sosial, baik secara individu maupun institusi. Dengan pengelolaan yang efektif, filantropi Islam diharapkan tidak hanya mengatasi kemiskinan, tetapi juga mendorong pembangunan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan
Nilai dan Praktik Ekonomi Islam di Lembaga Keuangan Syariah Sari, Windi Komala; Sukti, Surya
PENG: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 2 No. 2 (2025): Juli: Development Economics and Regular Economics
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/qfzbxb48

Abstract

Islam sebagai agama yang mengatur berbagai aspek kehidupan, menawarkan panduan yang jelas mengenai prinsip-prinsip ekonomi dan etika bisnis yang didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan Hadis. Memahami nilai-nilai ini membantu dalam menciptakan sistem ekonomi yang adil, transparan, dan etis. Ekonomi syariah memiliki rmanfaat dengan mengikuti ajaran-ajaran islam dengan tujuan agar dicapai dengan cara yang sudah di sampaikan dan sumber hukun ekonomi syariah adalah Al-Qur’an, As-Sunah An-Nabawiyah, Ijtihad Ulama, serta kitab-kitab Fiqih umum dan khusus. Metode penelitian dilakukan dengan metode kualitatif yang dilaksanakan secara daring/online buku-buku serta artikel dari jurnal yang berhubungan dengan nilai dan praktik etika ekonomi di lembaga keuangan syariah. Secara keseluruhan, nilai dan praktik ekonomi Islam bertujuan untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, etis, dan berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek moral, sosial, dan kesejahteraan umat manusia.
TINJAUAN HUKUM POSITIF DAN FIKIH SIYASAH TERHADAP KEWENANGAN PENJABAT SEMENTARA KEPALA DAERAH DI INDONESIA Ababil, Muhammad Thoriq; Sukti, Surya
Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum (JISYAKU) Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum
Publisher : Sharia Faculty of State Islamic Institute (IAIN) Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jisyaku.v3i2.8981

Abstract

This research is motivated by a crucial problem in the government system, namely how weak the Acting Regional Heads are. Acting regional heads should be leaders who are able to bring about positive change, not just puppets who are bound by the rules. Therefore, this study focuses on the provisions of positive legal review and siyasah jurisprudence regarding restrictions on the leadership authority of acting regional heads. This research is of a normative type using a statutory approach and a conceptual approach. data collection using library research techniques. The results of this research show that temporary officials have an important role in maintaining the stability and neutrality of regional elections, but their authority is limited to prevent abuse. Temporary officials are tasked with leading the government, maintaining security, facilitating regional elections, and being bound by legal and moral norms. Siyasa fiqh supports the role of temporary officials to maintain the stability and smooth running of government, with a focus on routine matters and ongoing programs. As for positive law, regulations regarding temporary acting regional heads are regulated in statutory regulations. Positive law and siyasah fiqh agree on the role of temporary officials, but differ in the institutional framework.
Urgensi Etika Islam dalam Kegiatan Bisnis Prastika, Yurika; Sukti, Surya
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 2 No. 1 (2025): NOVEMBER 2024 - JANUARI 2025
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v2i1.2568

Abstract

Business ethics is the behavior of entrepreneurs in running their businesses. In general, business ethics can create a good working environment in such a way that it does not cause conflict between entrepreneurs and the companies they manage. This study uses a qualitative descriptive approach that will explain the urgency of ethics in economic and business activities. This study also uses the library research method, in addition to efforts to use library research in this study through a review of scientific works, in the form of articles published in journals, and the like. The results of the study found that human nature influences ethical values ​​where the pure human nature and tends towards truth is an important foundation in developing ethics. Islamic economics in it the value of monotheism is the basis of ethics for someone who runs a business or other muamalah activities and ethics is the foundation for an entrepreneur in running his business. If a Muslim runs his business, then the blessings from the results of his business are what guarantee the sustainability of his business.