Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Dan Pelatihan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Pada Remaja Putri Anis Khotimah; Woro Ispandiyah; Sulistiawati
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 2 No. 2 (2024): Juni : Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v2i2.1559

Abstract

One type of disease that is a major health and death problem throughout the world is cancer. The most feared cancer disease for women throughout the world, including Indonesia, is breast cancer. Of all the cancer cases, Indonesia ranks first, namely breast cancer with 65,858. In fact, if the examination is carried out at an early stage it can reduce a person's death rate. Therefore, it is important to train in breast self-examination (BSE) from a young age. The aim of this education is to increase the knowledge of young women about breast self-examination (BSE) to detect breast cancer. The target of this education is 61 MA Mafaza Bantul students from Classes X to XII. The design of this activity is to carry out one measurement up front (pre test) before the treatment and after that another measurement is carried out (post test). In this activity, the paired T-test is used to determine the influence or relationship between one variable and another variable. The results show that the Sig. (2-tailed) is 0.000 < 0.05, then H0 is rejected and Ha is accepted, there is an average difference between the pre-test and posttest, so there is an increase in knowledge, attitudes and behavior in young women at MA MAFAZA Bantul, which means there is an influence of training breast self-examination (BSE).
Sosialisasi Pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Sri Sularsih Endartiwi; Woro Ispandiyah; Nor Wijayanti
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v3i2.2655

Abstract

Anemia juga diartikan sebagai suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah, dan dapat terjadi pada semua kelompok usia. Prevalensi anemia di kalangan remaja usia 15–24 tahun tercatat sebesar 15,5%. Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin, prevalensi anemia pada remaja putri (rematri) mencapai 18%. survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan DIY pada tahun 2018 terhadap 1.500 remaja putri di lima kabupaten dan kota menunjukkan bahwa 19,3% dari mereka mengalami anemia, yang ditandai dengan kadar hemoglobin di bawah 12 g/dl. Remaja atau santriwati di Pondok Pesantren Harun Asy-Syafi’i diperoleh informasi dan data sebanyak 92% remaja putri pernah mengalami gejala-gejala anemia. Bahkan pernah ada remaja putri di pondok pesantren ini yang dirujuk ke fasilitas kesehatan karena mengalami anemia. Tujuan pengabdian adalah remaja putri di Pondok Pesantren harun Asy-Syafi’i mengetahui tentang pecegahan anemia. Metode yang digunakan adalah memberikan sosialisasi atau edukasi tentang pencegahan anemia. Jumlah subyek kegiatan adalah 87 orang. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan. Hasil yang diperoleh adalah pengetahuan tentang pencegahan anemia pada remaja putri di Pondok Pesantren Harun Asy-Syafi’i semakin meningkat setelah diadakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa sosialisasi tentang pencegahan anemia