Meristika Rachman , Sylvia
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Dengan Teknik Tungku Uap Listrik Di Wilayah Kerja Puskesmas Buaran Kabupaten Brebes Meristika Rachman , Sylvia; Vina, Vina
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.2 No.2 2020)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Nyeri persalinan adalah kondisi fisiologis, mulai timbul pada kala I fase laten dan berlangsung sampai fase aktif. Pada primigravida kala I persalinan dapat berlangsung 20 jam dan multigravida berlangsung 14 jam. Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus serta dilatasi serviks. Makin lama nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif Berberapa cara dapat digunakan untuk meredakan rasa nyeri saat persalinan, antara lain dengan tindakan farmakologis dan tindakan non farmakologis. Tindakan farmakologis yang digunakan antara lain penggunaan analgesik, suntikan epidural, Intracthecal Labor Analgesik (ILA). Tindakan- tindakan tersebut hampir semua mempunyai efek samping pada ibu dan juga janin. Misalnya pada analgesik dapat menembus plasenta sehingga menimbulkan efek terhadap pernafasan bayi. Efek samping pada ibu adalah adanya perasaan mual dan pusing, serta ibu menjadi tidak dapat mengandalkan otot perutnya dan mendorong ketika terjadi kontraksi rahim, sehingga persalinan menjadi lebih lama Penatalaksanaan nyeri secara farmakologi lebih efektif dibanding dengan tindakan non farmakologi, namun tindakan farmakologi lebih mahal dan sebagian besar memiliki efek yang merugikan sedangkan tindakan non farmakologi lebih murah, sederhana, efektif dan tanpa efek yang merugikan.Terapi non farmakologis dengan cara relaksasi menggunakan aroma terapi lavender adalah metode yang menggunakan wewangian lavender untuk meningkatkan kesehatan fisik dan emosi. Aroma lavender adalah aroma alami yang diambil dari tanaman aromatik lavender.
Perbedaan Pemberian Asi Dan Susu Formula Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 0 – 6 Bulan Di Puskesmas Watubelah Cirebon Meristika Rachman , Sylvia; Sumawati, Euis
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.3 No.1 2021)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Ketidaktahuan tentang cara pemberian makan pada bayi baik dari jumlah, jenis dan frekuensi makanan secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab terjadinya masalah kurang gizi pada bayi. Selain itu, pemberian makanan yang terlalu banyak kepada bayi, terutama susu, akan membuat kantong kemih kencang pada malam hari, dan keadaan ini akan membuat bayi lebih sering terbangun1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh The NICHD Early Child Care Research di Amerika pada bayi usia 6-15 bulan menunjukkan untuk bayi usia 6 bulan yang mengalami masalah tidur sebanyak 53% sedangkan untuk bayi usia 15 bulan sebanyak 44%. Di Indonesia, cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2%. Namun hampir atau bahkan lebih dari 72% orang tua tidak menganggap gangguan tidur pada bayi sebagai suatu masalah. Penelitian yang sama dilakukan oleh Sukartini tahun 2016, di Indonesia, dari 80 anak berusia kurang dari 3 tahun, 41 diantaranya atau 51,3% mengalami gangguan tidur. Berdasarkan penelitian yang ditujukan pada 385 responden di lima kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Medan, Palembang, dan Batam terungkap 44,2% mengalami gangguan tidur yaitu jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari 3 kali dan lama terbangun lebih dari 1 jam4. Selain itu juga terungkap terdapat 72,2% orang tua menganggap masalah tidur pada bayi dan balita hanya merupakan masalah kecil (Anon, 2012). Faktor penting untuk memaksimalkan periode emas pertumbuhan otak adalah terpenuhinya nutrisi dan kecukupan tidur bayi. Bayi yang sulit tidur atau sering terbangun dari tidurnya karena merasa belum kenyang. Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologis dan psikologi. Dampak fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa capek, lemah, koordinasikordinasi neuromuskuar buruk, proses penyembuhan lambat, dan daya tahan tubuh menurun. Sedangkan dampak psikologinya meliputi emosi lebih labil, cemas, tidak konsentrasi, dan kemampuan kognitif lebih rendah.
Pengaruh Metode Balanced Diet Pada Ibu Postpartum Di Klinik Umi Rahmah Cirebon Meristika Rachman , Sylvia; Alin , Alin
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.3 No.2 2021)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Penurunan berat badan merupakan fokus kesehatan di dunia. Survei mendapatkan bahwa sebagian besar orang dewasa disana berupaya untuk menurunkan berat badan dan mempertahankan berat badan idealnya. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan prevalensi obesitasitas cenderung meningkat dalam 30 tahun terakhir. Saat ini, lebih dari 50% orang dewasa di dunia mengalami obesitas. Hal ini tentu berpengaruh terhadap masalah kesehatan, dimana obesitasitas dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas serta diketahui berhubungan dengan penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, strok, hipertensi, dan kanker. Metode : metoda menurunkan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik dengan benar. Berdasarkan survei pada orang obesitas yang menjalani penurunan berat badan didapatkan 82,2% hanya meningkatkan aktivitas fisik, 78,7% menurunkan asupan lemak, 78,2% menurunkan jumlah asupan makanan dan 73,2% menurunkan asupan kalori, sedangkan perubahan gaya hidup sehat hanya dilakukan pada 20% orang obesitas.Klinik Umi Rahmah Cirebon adalah salah satu klinik yang berada di wilayah Kota Cirebon. Klinik ini memberikan pelayanan kesehatan dan salah satunya adalah pelayanan mengenai konsultasi kesehatan gizi dan nutrisi. Hasil: Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Klinik Umi Rahmah Cirebon, dari 8 Ibu yang datang berkunjung ulang postpartum, 5 diantaranya mengeluh mengenai berat badannya yang semakin bertambah. Kesimpulan: Sebenarnya tidak hanya asupan makanan yang harus diperhatikan, tetapi jadwal pemberian asupan makanan dan intake cairan perlu diperhatikan serta olah raga secara rutin
Perbandingan Terapi Bekam dengan Akupresure Pada Ibu Post Partum dengan Baby Blues di Puskesmas Kaligangsa Brebes Rachmawati, Laily; Meristika Rachman , Sylvia; Pitriani, Pitriani
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol. 4 No. 1 - Juli 2022)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Melahirkan dan memiliki anak merupakan masa transisi yang penting dalam fase kehidupan seorang wanita. Sebanyak 80% ibu mengalami baby blues setelah melahirkan, akan tetapi di Indonesia sendiri kebanyakan ibu tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami baby blues. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara terapi bekam dengan akupresure pada ibu postpartum dengan baby blues di Puskesmas Kaligangsa Kabupaten Brebes. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Sampel dari penelitian ini adalah ibu pospartum di Puskesmas Kaligangsa Kabupaten Brebes pada bulan Maret 2022. sebanyak 30 orang. Tempat penelitian telah dilakukan di Puskesmas Kaligangsa Kabupaten Brebes. Waktu penelitian pada bulan Maret 2022. Pengumpulan datannya menggunakan lembar observasi dengan SOP terapi bekam dan akupresure. Analisis datanya menggunakan uji Mann Whitney. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian terapi bekam, ibu yang mengalami baby blues sebanyak 12 orang (80%) dan setelah diberi terapi bekam ibu yang mengalami baby blues berkurang menjadi 9 orang (60,0%). Sebelum pemberian terapi akupresure, ibu yang mengalami baby blues sebanyak 12 orang (80%) dan setelah diberi terapi akupresure ibu yang mengalami baby blues bertambah menjadi 14 orang (93,3%). Terdapat perbedaan antara terapi bekam dengan akupresure pada ibu postpartum dengan baby blues di Puskesmas Kaligangsa Kabupaten Brebes Tahun 2022 dengan r value = 0,034. Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara terapi bekam dengan akupresure pada ibu postpartum dengan baby blues.