Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Mengatasi Aksesibilitas Destinasi Pulau Kecil Dengan Penyesuaian Segmentasi Wisatawan Kepulauan Riau Narotama, Mohammad Rachmadian; Saduddin, Saduddin; Furjatullah, Sarah Auliya
Gadjah Mada Journal of Tourism Studies Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajts.v5i1.90293

Abstract

A prevalent challenge encountered by small islands pertains to accessibility. Nevertheless, numerous ostensibly isolated islands attract a substantial number of tourists. This article examines the relationship between accessibility and tourism development on small islands to understand the two better. Qualitative data collection methods were utilized for this study, including in-depth interviews, the collection of pertinent secondary data, and field observations. Following analysis, the collected data were presented in a comparative descriptive fashion. A discussion of the island approach (islands and archipelagos) is undertaken to comprehend the interconnections between minor islands and other locations within the larger region. Field research indicates that despite possessing the aesthetic appeal of beaches and sea, many small islands still need to exploit their tourism potential fully. This is primarily due to the exorbitant transportation expenses for domestic visitors and the need for adequate tourism infrastructure, including resorts and hotels of international caliber catering to affluent-class tourists (middle and above). Conversely, despite being classified as remote islands, the Riau Archipelago maintains strong diplomatic relations with neighboring nations. It can attract international visitors for cultural tourism, beach activities, and scuba diving. Small islands may benefit from a strategy targeting affluent classes and foreign tourists. In order to develop the tourist experience on small islands by expectations, it is necessary to enhance tourism infrastructure and services for tourists and tourism investors as a result of targeting the tourist segment.
Sepeda untuk Transportasi atau Bukan? Survey Kebijakan Kota Ukuran Menengah untuk Udara yang Lebih Baik Wismadi, Arif; Saduddin, Saduddin; Narotama, Mohamad Rachmadian; Permana, Dionaldy; Kurniawan, Dwi Ardianta; Soemardjito, Joewono; Rachmi, Dewi Prathita; Karim, Abdul Rahman Marwis
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 34 No. 2 (2022): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v34i2.2112

Abstract

Polusi udara menjadi masalah yang serius di berbagai kota, sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan meningkatkan penggunaan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan bersepeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai moda transportasi sehari-hari. Manfaat dari penelitian ini adalah tersedianya data mengenai variabel yang mempengaruhi minat bersepeda yang bisa menjadi dasar bagi pengambil kebijakan untuk melakukan intervensi secara efisien untuk meningkatkan minat bersepeda masyarakat, khususnya kota berukuran sedang seperti Yogyakarta. Metode survei Stated Preference yang sering digunakan dalam survei transportasi untuk mengetahui bagaimana beberapa variabel mempengaruhi pilihan masyarakat dalam mobilisasi telah diterapkan. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan sepeda bukan sebagai alat transportasi. Kemudian, untuk mengembalikan sepeda sebagai sarana transportasi, terdapat prasyarat infrastruktur lajur khusus sepeda yang merupakan variabel yang berpengaruh secara signifikan dalam perubahan minat bersepeda. Variabel lain yang berpengaruh positif terhadap penggunaan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari adalah fasilitas sepeda pada transportasi publik seperti rak parkir sepeda pada halte bus dan stasiun, atau tempat sepeda di dalam bus atau kereta. Pada kota ukuran medium yang memiliki lebar jalan dan luasan ruang publik yang terbatas, faktor penting tersebut tidak mudah untuk dilaksanakan. Untuk menjawab tantangan tersebut, telah disusun rekomendasi kebijakan dan konsep teknis yang diperlukan dalam implementasinya untuk penyediaan infrastruktur dan fasilitas publik. 
Sepeda untuk Transportasi atau Bukan? Survey Kebijakan Kota Ukuran Menengah untuk Udara yang Lebih Baik Wismadi, Arif; Saduddin, Saduddin; Narotama, Mohamad Rachmadian; Permana, Dionaldy; Kurniawan, Dwi Ardianta; Soemardjito, Joewono; Rachmi, Dewi Prathita; Karim, Abdul Rahman Marwis
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 34 No. 2 (2022): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v34i2.2112

Abstract

Polusi udara menjadi masalah yang serius di berbagai kota, sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan meningkatkan penggunaan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan bersepeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai moda transportasi sehari-hari. Manfaat dari penelitian ini adalah tersedianya data mengenai variabel yang mempengaruhi minat bersepeda yang bisa menjadi dasar bagi pengambil kebijakan untuk melakukan intervensi secara efisien untuk meningkatkan minat bersepeda masyarakat, khususnya kota berukuran sedang seperti Yogyakarta. Metode survei Stated Preference yang sering digunakan dalam survei transportasi untuk mengetahui bagaimana beberapa variabel mempengaruhi pilihan masyarakat dalam mobilisasi telah diterapkan. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan sepeda bukan sebagai alat transportasi. Kemudian, untuk mengembalikan sepeda sebagai sarana transportasi, terdapat prasyarat infrastruktur lajur khusus sepeda yang merupakan variabel yang berpengaruh secara signifikan dalam perubahan minat bersepeda. Variabel lain yang berpengaruh positif terhadap penggunaan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari adalah fasilitas sepeda pada transportasi publik seperti rak parkir sepeda pada halte bus dan stasiun, atau tempat sepeda di dalam bus atau kereta. Pada kota ukuran medium yang memiliki lebar jalan dan luasan ruang publik yang terbatas, faktor penting tersebut tidak mudah untuk dilaksanakan. Untuk menjawab tantangan tersebut, telah disusun rekomendasi kebijakan dan konsep teknis yang diperlukan dalam implementasinya untuk penyediaan infrastruktur dan fasilitas publik.