AbstrakDemam berdarah dengue (DBD) dengan kodifikasi klinis A91 merupakan penyakit menular endemis yang masih terjadi di Indonesia. Penyakit tersebut masih ada karena beberapa faktor seperti kondisi lingkungan, tingkat pengetahuan, dan perilaku masyarakat. SMA Kartini Bhakti Mandiri sebagai mitra melakukan upaya pencegahan DBD dengan permohonan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat penyuluhan DBD. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, hubungan dan efektivitas pemberian edukasi melalui ceramah pada siswa. Manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai upaya peningkatan pemahaman siswa terhadap pencegahan dan pengendalian DBD. Pemberdayaan masyarakat dilakukan menggunakan metode ceramah dengan melibatkan 70 siswa di SMA Kartini Bhakti Mandiri. Program dilakukan pada Jumat, 23 Februari 2024 dilakukan dengan pra-pelaksanaan pre-test, pemberian materi, dan pasca-pelaksanaan (post-test). Hasil rata-rata nilai pengetahuan siswa sebelum dilakukan intervensi sebesar 65,97 dan setelah intervensi menjadi 95,14. Hasil uji hipotesis deskriptif menggunakan uji one-sample T didapatkan bahwa nilai siswa sebelum dilakukan intervensi di bawah 70 dan setelah intervensi di atas 70. Metode ceramah dalam pemberdayaan masyarakat ini kurang efektif, karena metode ini kurang interaksi, di mana pendidik secara pasif menyampaikan informasi kepada peserta, sehingga menimbulkan kebosanan dan ketidaktertarikan. Disarankan untuk menggunakan metode pemberdayaan masyarakat lain dalam program pendidikan kesehatan. Kata kunci: ceramah; DBD; pendidikan Kesehatan; promosi kesehatan. AbstractDengue hemorrhagic fever (DHF) with clinical codification A91 is an endemic infectious disease that still occurs in Indonesia. The disease still exists due to several factors such as environmental conditions, level of knowledge, and community behavior. SMA Kartini Bhakti Mandiri as a partner made efforts to prevent DHF with a request for the implementation of community empowerment for DHF counseling. This program aims to improve knowledge, relationships, and the effectiveness of providing education through lectures to students. The benefits that can be obtained are an effort to increase students' understanding of dengue prevention and control. Community empowerment was carried out using the lecture method involving 70 students at Kartini Bhakti Mandiri High School. The program was conducted on Friday, February 23, 2024, with a pre-implementation pre-test, material delivery, and post-implementation (post-test). The average score of students' knowledge before the intervention was 65.97 and after the intervention was 95.14. The results of descriptive hypothesis testing using the one-sample T-test found that student scores before the intervention were below 70 and after the intervention were above 70. The lecture method in this community empowerment is less effective because this method lacks interaction, where educators passively convey information to participants, causing boredom and disinterest. It is recommended to use other community empowerment methods in health education programs. Keywords: dengue; health education; health promotion; lecture