Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemanfaatan Minuman Bunga Rosela (Hibiscus Sabdariffa) dan Kulit Kayu Manis (Cinnamomum Zeylanicum) untuk Penderita Hipertensi Whisnu Trie Seno Ajie; Rahmah Asyiah; Reynaldi Christian
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 1 (2023): March
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.1.99-106.2023

Abstract

The aim of this study is to be informed about the effectiveness combination drink of Hibiscus sabdariffa (HS) and Cinnamomum zeylanicum (CZ) to decrease high blood pressure on hypertension patient. Purposive sampling technique is used to determine appropriate samples that have hypertension and the decrease of the blood pressured will be measured after consuming the combination drink of HS and CZ. The result of data analysis showed the significantly decrease the high blood pressure, and gained positive response from the participants about the event. The usage of the medicinal plants can be a solution for medication and a business opportunity for community.Tujuan dari pemberdayaan ini adalah mengetahui efektivitas minuman kombinasi bunga Rosella dan kulit Kayu Manis (minuman HS dan CZ) terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Dengan menggunakan teknik purposive sampling didapatkan sampel untuk diukur penurunan tekanan darahnya sebagai efek mengkonsumsi minuman HS dan CZ. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan darah yang signifikan setelah mengkonsumsi minuman HS dan CZ, serta respon yang positif dari peserta penyuluhan terkait pelaksanaan kegiatan. Pemanfaatan tanaman herbal bisa menjadi solusi pengobatan dan peluang usaha bagi masyarakat.
A Relationship The Suitability of Prescriptions for BPJS with The National Formulary to Level Of Patient Satisfaction in Hospital Whisnu Ajie; Khristina Natalia
Jurnal Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2022): Oktober: Health Journal "Love That Renews"
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the suitability of prescriptions for BPJS outpatient BPJS with the national formulary, determine the level of patient satisfaction with pharmaceutical services, and determine the relationship between prescription conformity with the national formulary on the level of patient satisfaction at Hospital West Bandung. This type of research is a quantitative descriptive analysis. Data on the suitability of prescription writing with the national formulary were obtained from observation sheets. Each item on the recipe sheet is checked for compliance with the national formulary. Meanwhile, patient satisfaction data was obtained from a satisfaction questionnaire sheet. There are eight assessment indicators that must be filled out by respondents. The number of samples in this study were 97 prescription sheets and 97 respondents. Data were analyzed using ETA test. The results showed that 86% of prescriptions were in accordance with the national formulary, the majority of patients were satisfied with pharmaceutical services, and there was no significant relationship between the suitability of prescription writing with the national formulary on patient satisfaction.
Sosialisasi pengadaan obat berdasarkan lead time distributor obat di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan. Roma Ave Maria; Yovita Mercya; Whisnu Ajie
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.22653

Abstract

AbstrakPengadaan obat yang efisien di rumah sakit memiliki peran penting untuk menjaga  ketersediaan obat yang memadai dan mencegah kekosongan stok. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tenaga kefarmasian terkait proses pengadaan obat, dengan  memperhatikan lead time distributor obat, sehingga akan memberikan manfaat peningkatan  layanan kesehatan, berupa pengurangan biaya gudang untuk penyimpanan obat namun tetap mempertahankan tingkat layanan yang tinggi pada pasien. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui diskusi kelompok dan analisis data pengadaan obat kepada 5 orang Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang bekerja di Gudang Farmasi Rumah Sakit Cahya Kawaluyan pada tanggal 6 Februari 2024. Sebelum penyampaian materi dan diskusi, dilakukan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal TTK, dengan hasil rata-rata pengetahuan sebesar 42,80. Setelah pelatihan, dilakukan post test yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dengan hasil rata-rata 90.40. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa TTK telah memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang lead time distributor obat, yang diharapkan dapat membantu dalam mengoptimalkan proses pengadaan obat, mengurangi risiko kekurangan stok, dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan gudang farmasi. Saran yang diberikan adalah untuk memperhatikan penerapan praktis dari  pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan dalam praktik sehari-hari di gudang farmasi. Evaluasi berkelanjutan  perlu dilakukan untuk menilai dampak langsung dari peningkatan pengetahuan TTK terhadap ketersediaan obat di rumah sakit. Pengadaan obat yang efisien dan optimal merupakan hasil dari upaya yang berkelanjutan dalam pemahaman dan keterampilan TTK di rumah sakit. Kata kunci: distributor obat; lead time;  pengadaan; tenaga kefarmasian Abstract Efficient drug procurement in hospitals plays a crucial role in maintaining adequate drug availability and preventing stockouts. This community service aims to enhance the understanding of pharmacy personnel regarding the drug procurement process, taking into account the lead time of drug distributors, thus providing benefits such as improved healthcare services, cost reduction in warehouse storage for drugs while maintaining a high level of service to patients. The community service method was conducted through lectures, group discussions, and analysis of drug procurement data for five Pharmaceutical Staff working at the Cahya Kawaluyan Hospital Pharmacy Warehouse on February 6, 2024. Before the lecture, a pre-test was conducted to measure the initial knowledge of Pharmaceutical Staff, with an average knowledge score of 42.80. After the training, a post-test was conducted, showing a significant increase in knowledge with an average score of 90.40. The results of this community service indicate that Pharmaceutical Staff have gained a better understanding of drug distributor lead time, which is expected to assist in optimizing the drug procurement process, reducing the risk of stock shortages, and improving efficiency in pharmacy warehouse management. Suggestions provided include paying attention to the practical application of the knowledge gained from training in daily pharmacy warehouse practices. Ongoing evaluation is needed to assess the direct impact of Pharmaceutical Staff knowledge improvement on drug availability in hospitals. Efficient and optimal drug procurement is the result of sustained efforts in enhancing the understanding and skills of Pharmaceutical Staff in hospitals. Keywords:  drug distributor; lead time; pharmaceutical staff; procurement
Sosialisasi Peracikan Sediaan Obat Cair dengan Tablet Pada Tenaga Kefarmasian di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Hesti Purwaningsih; Yovita Mercya; Whisnu Tri Seno Ajie
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i2.4349

Abstract

Peracikan obat merupakan praktik umum dilakukan oleh tenaga kefarmasian di Indonesia, terutama di rumah sakit, untuk menyediakan obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan individu pasien. Salah satu contoh racikan yang sering dilakukan adalah pembuatan sediaan sediaan obat cairdengan penambahantablet. Menurut teori, pembuatan sediaan obat cair dengan zat aktif yang tidak larut dalam air memerlukan penambahan suspending agent agar menghasilkan suatu suspense yang stabil. Namun, penelitian sebelumnya menyatakan bahwa tanpa penambahan suspending agent Na-CMC, sediaan obat cair yang diracik dengan tablet masih memenuhi persyaratan viskositas, sedimentasi, dan redispersibilitas pada hari ke-14. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tenaga kefarmasian melalui sosialisasi hasil penelitian mengenai peracikan sediaan obat cairdengan penambahan tablet sehingga akan mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses peracikan dengan tetap memberikan pelayanan yang berkualitas. Program ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan diikuti 30 tenaga kefarmasian di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan pada 6 Februari 2024. Pada pelaksanaannya, dilakukan pre-test, pemberian materi dan post test. Hasil rata-rata nilai pengetahuan tenaga kefarmasian sebelum dilakukan intervensi sebesar 47,77 dan setelah intervensi menjadi 89,03. Meskipun telah dilakukan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, namun tidak secara langsung mempengaruhi kualitas peracikan obat yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian. Disarankan untuk melakukan evaluasi terhadap keterampilan praktis dan penerapan pengetahuan dalam program pemberdayaan berikutnya
Sosialisasi Kesesuaian Penulisan Resep BPJS dan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Ajie, Whisnu; Purwaningsih, Hesti; Maria, Roma Ave
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1844

Abstract

Tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui efektivitas diseminasi hasil penelitian mengenai hubungan kesesuaian penulisan resep BPJS dengan kepuasan pasien Rumah Sakit. Target dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: apoteker dapat menguasai pengetahuan mengenai kesesuaian penulisan resep dengan formularium nasional, dan mengupayakan perbaikan dari faktor-faktor penyebab ketidaksesuaian penulisan. Metode pelaksanaan kegiatan dimulai dari pretest, pemberian materi dan posttest. Hasil kegiatan menunjukkan rerata nilai antara pretest dan posttest berubah menjadi lebih baik setelah pelaksanaan diseminasi penelitian. Berdasarkan perhitungan data, nilai N-gain (gain yang dinormalisasi) sebesar 0,79 dengan kategori Tinggi. Untuk nilai efektivitas pelaksanaan diseminasi sebesar 79%, dengan kategori Efektif. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah kegiatan diseminasi hasil penelitian mengenai hubungan kesesuaian penulisan resep BPJS dengan kepuasan pasien Rumah Sakit termasuk efektif dilaksanakan.
Karakterisasi Suspensi Fitosom Ekstrak Kental Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia) Menggunakan Fosfatidilkolin -, Hesti Purwaningsih; -, Muhammad Ilyas Nur Rachman; Yura Witsqa Firmansyah; Whisnu Ajie
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The benefits of binahong leaves (Anredera cordifolia) in the treatment of external wounds and as an anti-inflammatory agent can be optimised when used in topical form compared to the extract form. This research aims to determine the particle size characteristics and entrapment efficiency of the phytosome suspension of thick ethanol extract of binahong leaves using phosphatidylcholine via PSA and calculate the entrapment efficiency using the 1:1 formula. The research was carried out using a laboratory experimental method where the phytosome suspension was prepared by thin layer hydration. Phytosomes are a technology developed for the formulation of drugs and nutraceuticals containing hydrophilic active compounds from natural sources (such as herbs). This is achieved by complexing the active ingredients (phytoconstituents) with phospholipids. The resulting phytosomes typically have an average particle size of 50 nm to 500 µm, which is the result of complexation between the plant active ingredients and phosphatidylcholine. The phytosome suspension is prepared from a mixture of phytosome complex, ethanol and water, which has been subjected to thin layer hydration. The results of previous studies show that it is possible to prepare phytosome complex suspensions using natural materials and phosphatidylcholine carriers, with the resulting particle size characteristics and entrapment efficiency varying. The mean particle size of the phytosome suspension of the thick ethanol extract of Binahong leaves was 1.154 ± 0.745 µm with a polydispersity index of 0.416 and an entrapment efficiency value of 82.7140%.
Peningkatan pengetahuan tentang ergonomi dan fisioterapis pada pekerja Firmansyah, Yura Witsqa; Pareira, Elisabeth Matrona Sintia; Victoria, Bernadette; Ajie, Whisnu Trie Seno; Ineswari, Audria; Bayu, Kristophorus Tegep Krisna; Darmawan, Jean Gabriel Egidio; Setyadi, Michael Kevin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29158

Abstract

AbstrakPenyakit akibat kerja seperti gangguan muskuloskeletal (MSDs) menjadi ancaman bagi setiap pekerja di berbagai sektor. International Labour Organization (ILO) tahun 2024, setiap tahunnya sekitar 380.000 pekerja atau 13,7% total dari 2,78 juta pekerja kehilangan nyawa akibat kecelakaan kerja atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Pencegahan perlu dilakukan melakukan inisiasi program, program ini dirumuskan untuk mengurangi risiko terjadinya MSDs melalui peningkatan pengetahuan ergonomi dan latihan sederhana melalui fisioterapis pada pekerja sebagai tujuannya. Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui dalam jaringan melalui aplikasi Zoom dan diikuti oleh 66 peserta. Program dilakukan pada 12 Desember 2024. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui capaian tujuan adalah tes sebelum dan sesudah intervensi. Berdasarkan hasil pengukuran pengetahuan didapatkan rerata pengetahuan sebelum dilakukan intervensi sebesar 74,39. Setelah dilakukan intervensi program menjadi 84,85 terdapat kenaikan sebesar 14,05%. Hal tersebut menunjukan tujuan tercapai dengan persentase kenaikan sebesar 14,05%. Perlu adanya konsistensi edukasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan ergonomi dan pemanasan sederhana di tempat kerja. Kata kunci: ergonomi; fisioterapis; gangguan muskuloskeletal AbstractOccupational diseases such as musculoskeletal disorders (MSDs) are a threat to every worker in various sectors. According to International Labor Organization (ILO) in 2024, every year about 380,000 workers, or 13.7% of the total of 2.78 million workers lose their lives due to work accidents or work-related diseases. Prevention needs to be done by initiating a program, this program is formulated to reduce the risk of MSDs through increased knowledge of ergonomics and simple exercises through physiotherapists on workers as the goal. Community empowerment was conducted online through the Zoom application and was attended by 66 participants. The program was carried out on December 12, 2024. The evaluation carried out to determine the achievement of the objectives is a test before and after the intervention. Based on the results of knowledge measurement, the average knowledge before the intervention was 74.39. After the intervention program became 84.85, there was an increase of 14.05%. This shows that the goal was achieved with a percentage increase of 14.05%. There is a need for educational consistency to maintain and improve knowledge of ergonomics and simple heating in the workplace. Keywords: ergonomics; musculoskeletal disorders; physiotherapist
ANALISIS DAMPAK PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) PADA EFISIENSI WAKTU TUNGGU DI POLIKLINIK ANAK Ajie, Whisnu; Simbolon, Nadya Veronica; Cahyanti, Naomi Dwi
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v8i1.2486

Abstract

Waiting time is one of standards in hospitals. A waiting time of more than 30 minutes in prescription retrieval can reduce patient satisfaction. The purpose of this study was to determine the effectiveness of waiting time for prescription services after the implementation of the Hospital Management Information System (SIMRS). This research is a type of sequential explanatory design, with a combination method between quantitative methods with statistical tests and qualitative methods with interviews with pharmacy officers who use the SIMRS in the pediatric polyclinic of four people who have met the criteria “have used SIMRS for 2 years”. The results obtained, the waiting time for prescription services at the pediatric polyclinic for general prescription concoctions has met the Permenkes standard ≤30 minutes and has decreased by 10.4 minutes after implementing SIMRS. While the results for non-recipe general prescriptions have met the Permenkes standard ≤15 minutes and have decreased by 2.1 minutes after implementing SIMRS. Based on hypothesis testing, it can be concluded that there is an increase in the effectiveness of waiting time for prescription services after SIMRS is implemented for both concoction and non concoction prescriptions by looking at the significance value of the statistical test 0.00 <0.05.