Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Keselarasan Pengaturan Yurisdiksi Cyber Crime dengan Implementasinya di Kehidupan Nyata Siti Aliza Nuraini Wahdini; Fiqri Fitrah Banu Irfansyah
Indonesian Journal of Law and Justice Vol. 1 No. 3 (2024): March
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang pengaturan mengenai yurisdiksi dari cyber crime yang tentunya tidak terlepas dari tantangan serta hambatan dalam pelaksanaannya di kehidupan nyata. Pengaturan mengenai yurisdiksi ini muncul sebagai aturan yang mendorong negara – negara untuk dapat mengadili pelaku kejahatan siber tanpa terkecuali. Namun dalam mengadili pelaku juga tidak terlepas dari hukum nasional negara yang terkodifikasi dengan hukum internasional yang berlaku, sehingga negara – negara tersebut dapat ditengahi dan bekerja sama dalam mengadili pelaku. Meskipun begitu keterbatasan hukum dalam menangani kejahatan siber juga menjadi sebuah hambatan. Dikarenakan belum ada aturan yang secara spesifik dalam menangani jenis – jenis kejahatan siber tersebut. Selain itu sering terjadi keterlambatan terhadap penegakan hukum tersebut karena harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif guna mengkaji terkait kesesuian antara pengaturan yang berlaku dengan yurisdiksi cyber crime. Hasil penelitian menyatakan bahwa yurisdiksi cyber crime sudah sesuai dengan aturan yang berlaku namun tetap memiliki hambatan – hambatan tertentu.
Akulturasi Tradisi Sedekah Laut di Kabupaten Cilacap Dengan Hukum Islam Rahil Syira Roudhlotul Janah; Salsabila Phytagora Athariq; Siti Aliza Nuraini Wahdini; Yulianisa Amelia Fasya
Jurnal Budi Pekerti Agama Islam Vol. 2 No. 4 (2024): August : Jurnal Budi Pekerti Agama Islam
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jbpai.v2i4.431

Abstract

This article discusses the tradition of sea alms in Cilacap Regency and how this tradition is acculturated with Islamic teachings. Sedekah laut is a traditional ceremony performed by coastal communities as a form of gratitude for sustenance from the sea. This tradition originally contained elements that were considered deviant from Islamic teachings, such as offerings to the sea spirit Kanjeng Ratu Kidul. However, through acculturation, these elements have been adapted to Islamic values, so that they now involve prayers and alms to Allah SWT. The sea alms tradition also plays a role in strengthening the spirit of mutual cooperation and awareness of cultural preservation among coastal communities. This research uses a descriptive qualitative method with a literature study to examine the relationship between customary law and Islamic law in this tradition. The results show that customary law and Islamic law can interact harmoniously without dominating each other, each having a role in preserving local traditions that enrich Indonesia's cultural heritage.
Konflik Hak Cipta Dalam Industri Musik (Studi Kasus Ahmad Dhani Vs Once) Salsabila Phytagora Athariq; Siti Aliza Nuraini Wahdini; Rahil Syira Roudhlotul Janah; Yulianisa Amelia Fasya; Muhammad Rizky Irawan
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 12 (2024): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i12.1157

Abstract

Karya musik merupakan objek dari Hak Cipta yang memiliki perlindungan hukum yang di atur oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Salah satu konflik hak cipta yang terdapat pada industri musik yaitu konflik antara Ahmad Dhani dan Once Mekel dimana Ahmad Dhani melarang Once Mekel membawakan lagu dari Band Dewa 19 saat Dewa 19 sedang melaksanakan tour, Once Mekel juga tidak membayarkan royalti kepada Ahmad Dhani selaku pemilik lagu-lagu Dewa 19 yang di bawakan oleh Once Mekel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi dari isi pasal undang-undang hak cipta dan kewajiban dari performer untuk pencipta lagu. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan secara analitis. Hasil penelitian memaparkan bahwa Once telah melanggar ketentuan karena tidak memiliki perjanjian lisensi. Kemudian performer yang tidak membayar royalti kepada pencipta melalui LMKN dikenakan denda dan sanksi.