Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERKAWINAN POLIANDRI DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM DI NEGARA INDONESIA Rizqiyah Aini Rahmawati; Elvara Alifia; Muhammad Rizky Irawan; Faiq Muhammad Zufar
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v3i3.2993

Abstract

Indonesia menganut sistem perkawinan monogami Dimana seorang laki laki hanya boleh memiliki seorang Wanita untuk dinikahi terdapat pada pasal 3 ayat 1, Indonesia juga tidak menganut asas poliandri namun poligami dapat dikecualikan dengan hal hal tertentu, poliandri dijelaskan dalam Ghundar telah meriwayatkan kepada kami Sa’id ibn’Urubah dari Qatadah dari Hasan dari Samurata bin Jundab, bahwa Rasulullah SAW, bersabda “Siapa saja wanita yang dinikahi oleh dua orang wali, maka pernikahan yang sah wanita itu adalah bagi wali yang pertama dari keduanya.”(HR. At-Turmudzi). Latar belakang dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengkaji mengenai perspektif dalam melihat poliandri dan hukum hukum yang mengatur mengenai poliandri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif Dimana dalam metode ini berfokus pada pengamatan terhadap sumber sumber yang relevan terhadap data yang dikaji berhubungan dengan hukum poliandri dan laranganya di dalam hukum islam dan yurisdiksi negara. Penelitian ini betujuan untuk membahas mengenai problematika yang akan timbul dan alasan mengapa poliandri dilarang khususnya di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa poliandri tersebut dilarang dalam agama dan juga yurisdiksi negara dilihat dari hukum islam serta Undang Undang No 1 tahun 1974, dan poliandri juga menimbulkan permasalahan pada penyakit menular seksual. Dari adanya penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa poliandri tersebut tidak hanya bertentangan dengan hukum islam dan juga yurisdiksi negara terhadap hukum perkawinan poliandri, dalam penelitian ini juga diketahui buruknya pencatatan administratif terhadap perkawinan yang mengakibatkan pencatatatn perkawinan tersebut tidak berjalan dengan baik sehingga terjadinya pernikahan tanpa melihat masa tunggu perceraian.
Tantangan Dan Efektivitas Implementasi Pemenuhan 30% Kursi Perempuan Di DPR Ryan Adhi Pratama; Rachel Ika Faudina; Muhammad Arif Triyoga; Khanza Aoera Dievana; Muhammad Rizky Irawan; Syafrizal Aldi Tursandi
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 12 (2024): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i12.937

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tantangan dan efektivitas implementasi kebijakan pemenuhan 30% keterwakilan perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia. Kebijakan ini diatur dalam Pasal 27 UUD 1945, Pasal 8 Ayat 1 huruf d Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik dan Pasal 245 Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang menjelaskan partai politik untuk mencalonkan setidaknya 30% perempuan sebagai calon legislatif. Melalui pendekatan kualitatif, dan yuridis normatif penelitian ini menemukan bahwa meskipun terdapat regulasi yang mendukung, implementasi kebijakan tersebut masih menghadapi berbagai kendala, seperti budaya patriarki, kurangnya dukungan partai politik, serta terbatasnya kapasitas perempuan untuk berkompetisi dalam politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencapai target 30% keterwakilan perempuan di DPR bukanlah sekadar memenuhi kuota, melainkan memerlukan upaya yang lebih komprehensif untuk mengubah struktur dan budaya politik yang masih diskriminatif terhadap perempuan.
Konflik Hak Cipta Dalam Industri Musik (Studi Kasus Ahmad Dhani Vs Once) Salsabila Phytagora Athariq; Siti Aliza Nuraini Wahdini; Rahil Syira Roudhlotul Janah; Yulianisa Amelia Fasya; Muhammad Rizky Irawan
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 12 (2024): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i12.1157

Abstract

Karya musik merupakan objek dari Hak Cipta yang memiliki perlindungan hukum yang di atur oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Salah satu konflik hak cipta yang terdapat pada industri musik yaitu konflik antara Ahmad Dhani dan Once Mekel dimana Ahmad Dhani melarang Once Mekel membawakan lagu dari Band Dewa 19 saat Dewa 19 sedang melaksanakan tour, Once Mekel juga tidak membayarkan royalti kepada Ahmad Dhani selaku pemilik lagu-lagu Dewa 19 yang di bawakan oleh Once Mekel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi dari isi pasal undang-undang hak cipta dan kewajiban dari performer untuk pencipta lagu. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan secara analitis. Hasil penelitian memaparkan bahwa Once telah melanggar ketentuan karena tidak memiliki perjanjian lisensi. Kemudian performer yang tidak membayar royalti kepada pencipta melalui LMKN dikenakan denda dan sanksi.
Budidaya Maggot: Implementasi Langkah Nyata Pemberdayaan Masyarakat yang Berkelanjutan di Desa Ketawang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Ety Fitriyani; Nandaita Miftahul Lael; Muhammad Rizky Irawan; Suyatno; Satria Tegar Ade Purnama; Danur Bagaskoro Satria Ulung; Adibah Belva Adelia; Kendis Hutamia; Nafilah Azhar Anindita; Ragil Marghubi; Arif Adi Saputro
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 8 (2025): Menulis - Agustus
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i8.597

Abstract

Penumpukan sampah khsusunya sampah organik menjadi masalah yang dihadapi setiap tahun oleh manusia baik yang mayoritas bersumber dari kegiatan rumah tangga. Masalah lain yang timbul dari penumpukan sampah adalah penurunan kualitas lingkungan seperti timbulnya bau tidak sedap hingga menjadi sebab penyebaran penyakit. Larva dari lalat hitam atau yang lebih dikenal sebagai maggot dapat hidup dengan memanfaatkan sisa-sisa bahan organik atau sampah organik untuk tumbuh, sehingga berperan sebagai organisme pembusuk sekaligus menjadi agen dekomposer terhadap sampah organik. Maggot mampu menurunkan tingkat penumpukan sampah organik di lingkungan seperti limbah sayur atau makanan busuk dan kotoran hewan ternak dengan menggunakannya sebagai makanan. Manfaat maggot diantaranya dapat menjadi pilihan pakan alternatif bagi hewan ternak dan ikan serta dapat menghasilkan pupuk kompos sehingga dapat menjadi solusi bagi permasalahan warga lainnya seperti lonjakan harga pakan ternak dan pemenuhan pupuk pertanian. Program pengelolaan sampah organik menggunakan maggot disampaikan kepada warga Desa Ketawang melalui koordinasi dengan pihak desa, kemudian dilakukan sosialisasi serta melakukan secara langsung praktik pembuatan media maggot beserta praktik budidaya pada tiap perwakilan dusun. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi solusi atas permasalahan limbah organik di lingkungan yang semula sangat minim pengelolaannya, serta mampu meningkatkan potensi sumber daya manusia yang mandiri.