Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS ETIKA PESERTA DIDIK KAJIAN TAFSIR AL MISBAH KARYA QURAISH SHIHAB Darwis, Muhajir; Supriadi, Agus; Rofiki, Sahari
Al-Hasanah : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 9 No 1 (2024): Al-Hasanah : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : STAI Pelabuhan Ratu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51729/91219

Abstract

Success in the pursuit of knowledge is determined by the ethics possessed by students. Therefore, students are required to have good ethics to get this success. If students do not have good ethics, efforts to determine knowledge will be in vain. Improving student ethics in studying is the same as improving existing education. This is because ethics in studying cannot be separated from education. This study uses library research methods with the aim of collecting data or scientific papers related to the research title. This study aims to examine the verses that explain the ethics of students in studying. These verses are studied using the interpretation of Al-Misbah by Qurais Shihab which is related to education. From this study resulted in an explanation of the ethics that must be possessed by students. These ethics include: 1). Be patient; 2). obey the teacher; 3). not interrupting the teacher's explanation; 4). ask people who know about the science being studied; 5). gentle when communicating with the teacher. Through this research it is hoped that it will become a reference source for literacy for readers, especially students, to be able to have ethics when studying.
Zakat Profesi dan Jasa Menurut Hukum Islam Robiah, Robiah; Jumawan, Jumawan; Alfikri, Mochamad Yogie; Rofiki, Sahari; Syah, Zulkarnain
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidak munculnya berbagai jenis pekerjaan dan jasa atau yang disebut dengan profesi ini pada masa Nabi dan imam-imam mujtahid masa lalu, menjadikan zakat profesi tidak begitu dikenal (tidak familiar) dalam Sunnah dan kitab-kitab fiqh klasik. Pendapat-pendapat yang dihasilkan dan dilontarkan pun sangat beragam dan ramai, antara satu pendapat dengan pendapat yang lain terjadi perbedaan yang sangat mencolok dan tajam bahkan bertolak belakang. Oleh sebab itu didalam penelitian ini akan penulis paparkan dan penulis kaji mengenai perbedaan pendapat mengenai zakat profesi. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research) yang bertujuan untuk mengumpulkan buku, jurnal serta sumber-sumber yang terkait dengan judul penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Zakat Profesi Dan Jasa Menurut Hukum Islam. Selain itu, Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta membandingkan perbedaan Pemikiran antara ulama madzhab empat dan para ulama mutaakhirin seperti Syekh Abdurrahman berdasarkan dalil-dalil yang menjadi dasar dari argument kedua belah pihak. Dari upaya analisis yang dilakukan penulis, menghasilkan beberapa penjelasan, yakni: 1). Zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan oleh seseorang yang bersumber dari penghasilan yang didapatakan; 2). Para ulama pendukung zakat profesi mendasari zakat profesi dengan dalil-dalil hukum yang secara eksplisit berkaitan zakat profesi; 3). Mayoritas ulama madzhab empat mewajibkan zakat profesi pada saat menerima kecuali sudah mencapai nisab; 4). para ulama mutaakhirin seperti Syekh Abdurrahman menegaskan bahwa zakat penghasilan itu hukumnya wajib.
Pendidikan Nasional: Pilar Utama Dalam Bembangun Bangsa yang Berdaya Saing Chanifudin, Chanifudin; Rofiki, Sahari; Syah, M. Maulidiyan
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 2, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v2i2.2866

Abstract

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional adalah mengembangkan keterampilan nasional yang bernilai, membentuk karakter dan peradaban, serta mencerdaskan kehidupan nasional yang ingin dicapai; Kemungkinan menjadi manusia yang  berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan  bertanggung jawab, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lebih lanjut, Pasal 37(2) menyatakan bahwa kurikulum harus mencakup pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan bahasa. Ketiga mata pelajaran wajib tersebut menunjukkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk menghormati umat Indonesia yang beragama/beragama, bermasyarakat, dan berupaya mewujudkan bangsa yang dapat mengukuhkan jati diri bangsa melalui bahasa nasionalnya. Berbagai krisis multidimensi yang  dialami masyarakat Indonesia saat ini tidak dapat ditangkap dan dikelola hanya  dengan pendekatan satu dimensi saja.Namun  karena akar krisis ini terletak pada rendahnya moralitas manusia, maka pendidikan agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun karakter bangsa yang bermartabat dan peradaban  yang bermartabat.