Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektivitas pelayanan KIE farmasi terhadap sikap penggunaan tanaman obat keluarga (TOGA) pada ibu rumah tangga Zuhra, Meutia; Mariyati, Mariyati; Rahmi, Aulia; Maulida, Aula
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 3 (2025): Volume 19 Nomor 3
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i3.923

Abstract

Background: Family medicinal plants are one of the efforts to increase community participation in health development. The use of family medicinal plants has not been optimally socialized, counseling, information, and education are needed by health workers, especially pharmacists, in the use of family medicinal plants so that their use is safe and effective. Purpose: To determine the effectiveness of pharmaceutical counseling, information, and education on attitudes towards the use of medicinal plants among housewives. Method: Quantitative research using a pre-experimental design (one group pre-test and post-test) on 153 productive-age housewives (20-60 years) in Lhokseumawe City. The dependent variable in this study is attitude, while the independent variables are counseling services, information, and pharmacy education. The research instruments used were questionnaires and educational media, namely leaflets. Data analysis included univariate and bivariate with paired t-tests on normally distributed data, if not normally distributed, the Wilcoxon test was used. Results: The age of the sample was dominated by 20-30 years of age with 63 participants (41.2%) and the majority had a high school education with 39 participants (39.2%). The attitude of using family medicinal plants during the pre-test was in the positive category with 48 respondents (31.4%), but after being given the intervention, the post-test score of positive attitudes increased by 142 respondents (92.8%). In addition, the average pretest score, the attitude of using family medicinal plants was 18.38 with a standard deviation of 4.97, but during the posttest it became 26.75 with a standard deviation of 4.97. This shows an increase in the attitude score of using family medicinal plants after receiving counseling, information, and pharmaceutical education services. Conclusion: There is a difference in the attitude of using family medicinal plants in housewives after being given counseling, information, and pharmaceutical education services by pharmaceutical personnel with a p-value (0.000). Suggestion: Counseling, information, and pharmaceutical education can be applied in traditional health service programs as motivation for cultivating family medicinal plants at home, one of the efforts to increase community independence in treatment.   Keywords: Attitude; Counseling; Education; Family Medicinal Plants; Housewives; Information.   Pendahuluan: Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan salah satu upaya meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Pemanfaatan TOGA belum tersosialisasikan secara maksimal, dibutuhkan konseling, informasi, dan edukasi (KIE) oleh tenaga kesehatan, khususnya farmasi dalam pemanfaatan TOGA agar dalam penggunaannya aman dan efektif. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas KIE farmasi terhadap sikap penggunaan tanaman obat keluarga (TOGA) pada ibu rumah tangga. Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain eksperimental pre eksperimental (one group pretest and posttest) pada 153 ibu rumah tangga usia produktif (20-60 tahun) di Kota Lhokseumawe. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap, sedangkan variabel independen yaitu pelayanan KIE farmasi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar kuesioner dan media edukasi yaitu leaflet. Analisis data yang dilakukan meliputi univariat dan bivariat dengan paired t-test pada data yang berdistribusi normal, jika tidak berdistribusi normal digunakan uji Wilcoxon Hasil: Usia sampel didominasi 20-30 tahun sebanyak 63 partisipan (41.2%) dan mayoritas menamatkan pendidikan hingga SMA sebanyak 39 partisipan (39.2%). Sikap penggunaan TOGA ketika pretest dengan kategori positif sebanyak 48 responden (31.4%), namun setelah diberikan intervensi skor posttest sikap positif meningkat sebanyak 142 responden (92.8%). Selain itu, rerata skor pretest, sikap penggunaan TOGA 18.38 dengan standar deviasi sebesar 4.97, namun ketika posttest menjadi 26.75 dengan standar deviasi 4.97. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan skor sikap penggunaan TOGA setelah menerima pelayanan KIE farmasi. Simpulan: Terdapat perbedaan sikap penggunaan TOGA pada ibu rumah tangga setelah diberikan layanan KIE farmasi oleh tenaga kefarmasian dengan p-value (0.000). Saran: KIE farmasi dapat diterapkan dalam program layanan kesehatan tradisional sebagai motivasi budidaya TOGA di rumah upaya kemandirian masyarakat terhadap obat.   Kata Kunci: Edukasi; Ibu Rumah Tangga; Informasi; Konseling; Sikap; Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
PENGARUH KONSUMSI FUNCTIONAL FOOD TEPUNG GANYONG TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL Zuhra, Meutia; Rahayu, Inong Sri; Rahmi, Aulia
Indonesian Trust Health Journal Vol 5 No 2 (2022): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v5i2.99

Abstract

Canna tubers (Canna edulis Kerr.) can be used as functional food for non-pharmacological treatment of hypercholesterolemia because canna tubers contain soluble fiber and antioxidant activity. This study aims to determine the effect of routine administration of functional food canna flour on changes in cholesterol levels in rats with hyperuricemia. This study used a one-way completely randomized design. Treatment with suspension of canna flour and sampling was carried out on days 1, 3, 7, 14, and 21. The determination of cholesterol levels in the blood of rats used the enzymatic method. Data on average cholesterol levels between treatment groups were statistically analyzed using the Kruskall-Wallis test (non-parametric) and followed by the Mann-Whitney test (p<0.05). The results showed that canna flour can change blood cholesterol levels of rats suffering from gout by inducing potassium oxonate. The dose of canna flour that can reduce blood cholesterol levels is 0.75 g/KgBW and 1.5 g/KgBW, this is indicated by a significant decrease in the total AUC value in the group compared to the negative control. Overall, it can be concluded that the cholesterol-lowering activity of canna depends on the dose given, only in a certain dose range. Abstrak Umbi ganyong (Canna edulis Kerr) dapat menjadi functional food pada pengobatan hiperkolesterol secara non farmakologi karena umbi ganyong memiliki kandungan serat larut dan aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian secara rutin functional food tepung ganyong terhadap perubahan kadar kolesterol pada tikus yang mengalami hiperurisemia. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. Perlakuan pemberian suspensi tepung ganyong dan sampling tersebut dilakukan pada hari ke 1, 3, 7, 14, dan 21. Penetapan kadar kolesterol dalam darah tikus menggunakan metode enzimatik. Data kadar kolesterol rata-rata antara kelompok perlakuan dianalisis secara statistik menggunakan uji Kruskall-Wallis (non parametrik) dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (p<0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung ganyong dapat mengubah kadar kolesterol darah tikus yang menderita gout dengan induksi kalium oksonat. Dosis tepung ganyong yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah yaitu 0,75 g/KgBB dan 1,5 g/KgBB, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya nilai AUC total secara signifikan pada kelompok tersebut dibandingkan dengan kontrol negatif. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa aktivitas penurunan kolesterol dari ganyong tergantung pada dosis pemberian, hanya pada kisaran dosis tertentu.
PENGARUH EDUKASI PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Rahayu, Inong Sri; Zuhra, Meutia; Musdarianto, Musdarianto
Indonesian Trust Health Journal Vol 5 No 2 (2022): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v5i2.100

Abstract

The current Covid-19 pandemic is a threat to health and well-being. Washing hands with soap is an effort to prevent Covid-19 as the body's protection from various infectious diseases. The purpose of the study was to determine the effect of education on the behavior of washing hands with soap on disease prevention during the Covid-19 pandemic in preschool-aged children at Al-Muntahar Kindergarten, Lhokseumawe.The design of this research is Quassy experiment, with the design of One Group Pretest and Posttest. The population in the study amounted to 40 students. The number of samples is 40 respondents using total sampling technique. This research was carried out on 03 to 07 August 2021. The analysis was carried out by a computerized process through the paired t test.Based on the results of the study, it was found that the prevention of disease during the Covid-19 pandemic in preschool-aged children before being given education on handwashing with soap was in the category not done (65.0%) and disease prevention during the Covid-19 pandemic in preschool-aged children after being given education. the behavior of washing hands with soap is in the category done (75.0%). The results of the p-value = 0.000 <0.05, it can be concluded that there is an effect of education on the behavior of washing hands with soap on disease prevention during the Covid-19 pandemic in preschool age children.It is hoped that there will be more health education programs, especially about washing hands with soap by delivering counseling that is easily understood by children. Abstrak Pandemi Covid-19 yang saat ini merupakan ancaman terhadap kesehatan dan kesejahteraan. Mencuci tangan dengan sabun merupakan upaya pencegahan Covid-19 sebagai perlindungan tubuh berbagai penyakit yang sifatnya menular. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi perilaku cuci tangan pakai sabun terhadap pencegahan penyakit di masa pandemi Covid-19 pada anak usia prasekolah. Desain penelitian ini bersifat Quassy Experiment, dengan perancangan One Group Pretest dan Posttest. Populasi dalam penelitian berjumlah 40 siswa. Jumlah sampel sebanyak 40 responden dengan menggunakan teknik totalsampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 s/d 07 Agustus 2021. Analisa dilakukan dengan proses komputerisasi melalui uji t-paired. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pencegahan penyakit di masa pandemi Covid-19 pada anak usia prasekolah sebelum diberikan edukasi perilaku cuci tangan pakai sabun berada pada kategori tidak dilakukan (65.0%) dan pencegahan penyakit di masa pandemi Covid-19 pada anak usia prasekolah sesudah diberikan edukasi perilaku cuci tangan pakai sabun berada pada kategori dilakukan (75.0%). Hasil nilai p-value= 0.000 <0.05, dapat disimpulkan ada pengaruh edukasi perilaku cuci tangan pakai sabun terhadap pencegahan penyakit di masa pandemi Covid-19 pada anak usia prasekolah. Diharapkan agar lebih memperbanyak program-program edukasi kesehatan terutama tentang cuci tangan pakai sabun dengan cara penyampaian penyuluhan yang mudah dimengerti oleh anak-anak.
Koordinasi Kerja Kepala Ruangan Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Riski Dian Ardianti; Rahmi, Aulia; Zuhra, Meutia
Jurnal Assyifa: Jurnal Ilmu Kesehatan Lhokseumawe Vol. 8 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54460/jifa.v8i1.55

Abstract

Proses koordinasi di ruang rawat inap seperti sulitnya mengatur perawat dan ketidaksamaan keinginan antara atasan dan pelaksana masih serinf terjadi dan harus segera diatasi dengan cara memberikan pengetahuan tentang keorganisasian dalam pelaksanaan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui koordinasi kerja kepala ruangan pada perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum. Jenis penelitian ini deskriptif Analitik . Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang berjumlah 147 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik Convenience Sampling. Pada hasil penelitian data karakteristik responden ditemukan responden paling banyak berada pada rentang usia 26-35 Tahun sebanyak 67 (45.6%), paling banyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 106 (72.1%), tingkat pendidikan paling banyak Diploma III yang dilindungi sebanyak 66 (44.9%) , pengalaman bekerja paling >2 Tahun sebanyak 80 (54.5%), koordinasi frekuensi tertinggi responden berada pada kategori koordinasi baik sebanyak 88 (59,9%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa koordinasi kerja kepala ruangan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menuju profesionalisme perawatan. Kepala ruangan yang melaksanakan peran koordinasi mempunyai peranan penting menjaga stabilitas pelayanan pemeliharaan untuk tetap membimbing, mendampingi, memotivasi dan memperhatikan pemeliharaan administrasi.
Efektivitas Terapi Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Konsumsi Asi Rahmi, Aulia; Zuhra, Meutia; Ardianti, Riski Dian; Nadiya, Sarah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3470

Abstract

Masa bayi merupakan masa keemasan dan masa kritis yang membutuhkan stimulasi dini untuk optimalisasi perkembangan. Salah satu stimulasi yang dapat diberikan adalah pijat bayi.Pijat bayi sebagai salah satu bentuk bahasa sentuhan ternyata memiliki efek positif untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.Sentuhan atau pijat bayi juga dapat merangsang produksi ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pijat bayi terhadap peningkatan konsumsi ASI.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 12 bayi yang diambil secara total sampling.Penelitian ini bersifat quasi exsprimen, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji-t (uji parametric).Hasil uji-t didapatkan nilai t(hitung) = 0,000 p-value   t ( tabel),yang berarti ada hubungan antara pijat bayi dengan konsumsi ASI pada bayi.Dengan kata lain terdapat perbedaan konsumsi ASI (frekuensi konsumsi ASI ) yang signifikan antara sebelum diberikan terapi pijat bayi dengan sesudah diberikan terapi pijat bayi dengan sesudah diberikan terapi pijat bayi.Semua bayi (100 %) mengkonsumsi ASI Lebih banyak dibandingkan sebelum diberikan terapi pijat bayi. Maka dapat disimpulkan bahwa terapi pijat bayi efektif untuk meningkatkan konsumsi ASI pada bayi umur 3-6 bulan.Kata kunci: Efektifitas pijat bayi, & Konsumsi ASIInfancy is a golden period and a critical period that requires early stimulation to optimize development. One of the stimulations that can be given is baby massage. Baby massage as a form of touch language turns out to have a positive effect on baby growth and development. Baby touch or massage can also stimulate milk production. This study aims to determine the effectiveness of baby massage in increasing milk consumption. The sample in this study were 12 infants who were taken by total sampling. This research was a quasi experiment, then the data were analyzed using the t-test (parametric test). value < t (table), which means there is a relationship between infant massage and breast milk consumption in infants. In other words, there is a significant difference in milk consumption (frequency of breast milk consumption) between before being given infant massage therapy and after being given infant massage therapy and after being given therapy baby massage. All babies (100%) consume more breast milk than before being given infant massage therapy. So it can be concluded that infant massage therapy is effective for increasing milk consumption in infants aged 3-6 monthsKeyword: The effectiveness of baby massage, ASI consumption