Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gratitude Counseling dan Spiritual Teistik untuk Meningkatkan Well Being Wanita Tuna Susila Mattiro Deceng Putri, Shal Sabila Auiya; Said, Putri Chairunnisa; Anriani, Susi; Beninda, salsabila Putri; Harum, Akhmad
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 6 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v6i4.3219

Abstract

Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well Being) merupakan kondisi ketika individu mampu merasakan kebahagiaan, kepuasan hidup, serta memiliki tingkat stress yang rendah. Gratitude counseling merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam konseling untuk meningkatkan emosi positif dan mengurangi perasaan tidak bahagia yang memberikan pengaruh terhadap sikap seseorang dalam menanggapi atau bereaksi terhadap sesuatu/ situasi tertentu. Spiritual teistik ialah pendekatan psikologis yang bertujuan untuk membantu individu mengeksplorasi dan memahami makna serta tujuan hidup melalui praktik-praktik keagamaan seperti berdoa, meditasi, dan lainnya. Gratitude counseling dan spiritual teistik yang digunakan sebagai upaya membantu wanita tuna susila meningkatkan kesejahteraan psikologisnya dilakukan dalam kegiatan kelompok dimana mereka diberikan ruang untuk mengidentifikasi dan meluapkan perasaan-perasaan negatif maupun positifnya serta saling memberikan dukungan psikologis satu sama lain. Sehingga, para wanita tuna susila memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang semakin baik, sehat secara fisik, jasmani, dan rohani, serta memiliki komitmen untuk tidak lagi menjadi residivis. Metode pelaksanaan dalam pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yakni: 1) Tahap Persiapan 2) Tahap Pendekatan dan Identifikasi Masalah 3) Pelaksanaan Gratitude Counseling dan Spiritual Teistik (dalam bentuk Focus Group Discussion, katarsis menulis, serta aktivitas menyenangkan dan menarik) 4) Evaluasi dan Laporan Akhir.Setelah program Gratitude counseling dan spiritual teistik ini dilaksanakan, hasil yang dicapai dapat dilihat dari perubahan perilaku dan sikap mitra, dengan total 30 orang mitra. Pada aspek kesejahteraan psikologis mitra menunjukkan perubahan yang positif, dimana hasil postest menunjukkan 10 orang (33%) mitra memiliki tingkat well being tinggi dan 20 orang lainnya (66,7%) berada pada tingkat sedang. Selain itu, terdapat pula perubahan positif yang dilihat dari jawaban mitra berkaitan dengan aspek kemungkinan menjadi residivis, sebanyak 23 orang menjawab dengan tegas apa yang ingin mereka lakukan setelah selesai masa pembinaan, 7 orang mitra lainnya masih ragu, namun mereka tidak lagi memasukkan wanita tuna susila sebagai opsi pekerjaan yang akan mereka lakukan nantinya.
Pengembangan Modul Gratitude Counseling dan Spiritual Teistik Untuk Meningkatkan Psychological Well Being Wanita Tuna Susila Mattiro Deceng Said, Putri Chairunnisa; Buchori, Sahril; Harum, Akhmad; Hikmah, Muh. Syawal
Indonesian Journal of School Counseling: Theory, Application, and Development Volume 4 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijosc.v4i1.60795

Abstract

Studi ini berfokus pada pengembangan modul Konseling  rasa yukur dan integrasi spiritualitas teistik untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis wanita tuna susila di Mattiro Deceng. Penelitian ini bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan: Pertama, menilai kebutuhan akan modul dan spiritualitas tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan. Kedua, menciptakan prototipe modul Konseling  rasa syukur dan spiritualitas teistik yang disesuaikan untuk mengatasi kebutuhan kesejahteraan kelompok sasaran. Ketiga, menentukan validitas dan praktikalitas modul-modul tersebut. Dengan menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model ADDIE, penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi sebagai instrumen penelitian, dengan menerapkan teknik analisis deskriptif kualitatif. Temuan menunjukkan hal berikut: Pertama, para penerima manfaat di Mattiro Deceng menunjukkan tingkat kesejahteraan psikologis yang rendah, menegaskan perlunya bimbingan melalui modul. Kedua, prototipe modul GCouns mencakup materi tentang konseling syukur, spiritualitas teistik, dan topik-topik relevan seperti kesadaran diri, arah hidup, dan penghargaan lingkungan, bersama dengan lembar aktivitas. Ketiga, penilaian oleh ahli materi dan media menghasilkan skor validitas tinggi masing-masing sebesar 91,6% dan 95%. Keempat, evaluasi oleh pekerja sosial dan penerima manfaat menunjukkan praktikalitas dan efektivitas modul dengan skor masing-masing sebesar 94% dan 95%, menunjukkan kegunaan dan kelayakan.